Elon Musk Beri Bantuan Satelit Starlink Saat Internet Mati di Ukraina Gara-Gara Rusia

Satelit Starlink milik SpaceX kini telah dikerahkan di Ukraina untuk menopang koneksi internet di negara tersebut.

oleh Iskandar diperbarui 27 Feb 2022, 20:28 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2022, 20:28 WIB
SpaceX Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). SpaceX sebelumnya juga pernah meluncurkan satelit Starlink ke orbit tetapi gagal. (AP Foto John Raoux)

Liputan6.com, Jakarta Satelit Starlink milik SpaceX kini telah dikerahkan di Ukraina untuk menopang koneksi internet di negara tersebut.

Hal itu disampaikan CEO SpaceX Elon Musk, setelah panggilan bantuan dari Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov pada Sabtu (26/2/2022).

Fedorov yang juga Menteri Transformasi Digital Ukraina, mencuit Elon Musk meminta SpaceX untuk mengaktifkan satelit broadband Starlink untuk melengkapi layanan internet negara itu, yang mana telah terganggu selama invasi Rusia. Demikian sebagaimana dilansir Euronews, Minggu (27/2/2022).

"@Elonmusk, saat Anda mencoba menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina! Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina!," tulis Fedorov.

Selang beberapa jam, Fedorov mendapat jawabannya. "Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," tweet Musk sebagai balasan.

Fedorov mencuit ucapan terima kasihnya kepada sang miliarder setelah kabar baik tersebut. Akun Twitter resmi negara itu @Ukraine juga menghargai tindakan Musk, dengan mengucapkan terima kasih.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

Apa Itu Starlink?

SpaceX Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). Perusahaan penerbangan luar angkasa SpaceX meluncurkan 60 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi. (Malcolm Denemark/Florida Today via AP)

[Elon Musk ](Elon Musk "")mengaktifkan layanan internet Starlink di Ukraina, setelah sang Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov meminta batuan kepadanya.

Starlink sendiri adalah layanan koneksi internet broadband dari luar angkasa tanpa memerlukan kabel serat optik di Bumi.

Ide di balik proyek SpaceX ini adalah untuk memberikan akses internet berkecepatan tinggi kepada masyarakat di daerah paling terpencil di dunia melalui konstelasi satelit yang mengorbit planet ini.

Pengembangan jaringan itu dimulai pada 2015, dengan satelit prototipe pertama diluncurkan ke orbit pada 2018.

Sejak saat itu, SpaceX telah mengerahkan hampir 2.000 satelit Starlink ke orbit melalui belasan peluncuran yang berhasil. Pada 3 Februari 2022, perusahaan mengirimkan 49 satelit lainnya ke orbit. 

 

Bagaimana Cara Peroleh Akses Starlink?

SpaceX Luncurkan 60 Satelit Starlink ke Orbit
Roket Falcon 9 lepas landas dari Space Launch Complex 40 di Florida's Cape Canaveral Air Force Station, Amerika Serikat, Kamis (23/5/2019). SpaceX meluncurkan satelit Starlink ke orbit setelah batal melakukannya pada minggu lalu lantaran gangguan angin kencang. (AP Foto John Raoux)

Dengan satelit Starlink yang ditempatkan di atas langit Ukraina, berarti negara itu akan terus memiliki konektivitas internet tanpa ancaman dari Rusia yang ingin menonaktifkannya dan memutus komunikasi penting.

Untuk terhubung ke internet, pengguna memerlukan kit Starlink, termasuk router. Demikian sebagaimana dilansir Euronews, Minggu (27/2/2022).

Layanan Internet di Kota Ukraina Mati

Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina
Sebuah tank Rusia berangkat ke Rusia setelah latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Pasukan Tanggapan Negara Serikat, di lapangan tembak dekat Brest (15/2/2022). (Handout/Russian Defence Ministry/AFP)

Lembaga nonpemerintah yang berfokus pada isu kebebasan internet Netblocks, menyatakan bahwa pada 24 Februari telah terjadi gangguan internet di kota Kharkiv, Ukraina.

"Terkonfirmasi: Gangguan internet signifikan di kota #Kharkiv yang di bawah kendali #Ukraina, tak lama setelah ledakan besar terdengar," kata Netblocks.

Selain itu, pada 26 Februari Netblocks juga melaporkan bahwa layanan Twitter telah dibatasi beberapa ISP di Rusia.

"Insiden itu [layanan Twitter mati] terjadi saat pemerintah bentrok dengan Twitter mengenai kebijakan terkait konflik #Ukraina," ujar Netblocks.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya