Liputan6.com, Jakarta - Nvidia baru saja mengonfirmasi telah menjadi korban peretasan, dimana hacker mencuri lalu membocorkan kredensial karyawan dan informasi mereka ke internet.
Dalam keterangan kepada Bloomberg, perusahaan mengatakan telah mengetahui aksi peretasan tersebut pada tanggal 23 Februari.
Baca Juga
Dikutip The Verge, Kamis (3/3/2022), Nvidia menyebutkan, aksi peretasan ini tidak menganggu bisnis atau kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggan.
Advertisement
Disebutkan, kelompok hacker bernama Lapsus$ mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minta Driver GPU Nvidia Jadi Open Source
Pelaku menuntut Nvidia untuk membuat driver (software) GPU miliknya menjadi open source bila tidak ingin lebih banyak lagi data yang dibocorkan.
Nvidia hingga kini masih belum menanggapi tuntutan pelaku peretasan, dan perusahaan mengatakan telah melakukan perbaikan keamanannya.
Selain itu, Nvidia juga telah memberi tahu penegak hukum terkait dan bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menanggulangi serangan tersebut.
Â
Advertisement
Curi Data Sebesar 1TB
Lebih lanjut, Lapsus$ mengklaim telah mencuri sekitar 1TB (terabyte) data milik Nvidia, menurut PCMag.
Dalam sebuah pesan kepada The Verge, pelaku peretasan mengatakan, salah satu folder tentang hardware Nvidia sendiri saja berukuran 250GB.
Disebutkan, folder tersebut berisi informasi tentang semua GPU terbaru Nvidia termasuk RTX 3090 Ti yang masih misterius.
(Ysl/Tin)