Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok ilmuwan di Universitas Teknologi Chemnitz mengembangkan baterai dengan ukuran yang sangat kecil. Sejauh ini menjadi baterai terkecil di dunia, ukurannya lebih kecil dari sebutir garam.
Bekerja sama dengan IFD Dresden dan Institut Kimia Terapan Changchun, mereka mampu memberikan jawaban atas kebutuhan baterai mikro yang terus berlanjut.
Baca Juga
Dengan ukuran yang sangat kecil, baterai ini bisa memberi daya pada perangkat yang sangat kecil seperti sistem sensor biokompatibel yang ditempatkan di tubuh manusia. Tidak seperti baterai lain, baterai ini berbeda karena memiliki proses perakitan sendiri.
Advertisement
Proses ini dikenal sebagai mikro-origami. Dengan demikian, baterai mikro lebih mirip baterai silinder standar. Demikian sebagaimana dilansir BGR, Senin (7/3/2022).
Menurut sebuah studi tentang baterai terkecil di dunia, desain baru memungkinkan untuk memenuhi dua persyaratan dasar untuk integrasi ke dalam mikrokomputer.
Pertama, ia harus memiliki kepadatan energi minimum 100 mikrowatt-jam per sentimeter persegi. Kemudian, harus menawarkan integrasi monolitik dengan sirkuit listrik lain pada chip.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terinsprasi dari Makanan Ringan
Para ilmuwan terinspirasi dari desain baterai mikro pada kue makanan ringan yang dikenal sebagai swiss roll.
Kue camilan itu mengadopsi desain gulung yang menampilkan lapisan kue dan krim. Sama seperti swiss roll, baterai ini terbuat dari film tipis yang digulung menjadi beberapa lapisan.
Hal tersebut memungkinkan baterai menawarkan jumlah daya yang solid tanpa mengambil terlalu banyak ruang.
Advertisement