SoundCloud Beli Perusahaan AI untuk Prediksi Musik yang Bakal Populer

Musiio akan memperkuat kemampuan kecerdasan musik yang ada di SoundCloud, dan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan datanya secara lebih luas.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Mei 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 09:00 WIB
SoundCloud
SoundCloud

Liputan6.com, Jakarta Platform streaming audio SoundCloud pekan ini mengumumkan telah mengakuisisi sebuah perusahaan yang bergerak di teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) bernama Musiio.

Nantinya, Musiio akan memperkuat kemampuan kecerdasan musik yang ada di SoundCloud, dan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan datanya secara lebih luas, untuk mengidentifikasi tren dan talenta yang potensial.

Dalam pernyataannya, dikutip Minggu (8/5/2022), Eliah Seton, Presiden SoundCloud mengklaim bahwa platformnya menampung lebih banyak musik dari lebih banyak pencipta, dibandingkan platform lainnya.

"Mengakuisisi Musiio mempercepat strategi kami untuk lebih memahami bagaimana musik itu bergerak dengan cara yang eksklusif, yang sangat penting bagi kesuksesan kami," ujarnya mengutip laman resmi SoundCloud.

Teknologi Musiio sendiri berfokus pada pencarian referensi audio B2B atau Business to Business (AI yang dapat "mendengarkan" musik), penandaan otomtis, dan alat daftar putar untuk industri musik.

Menurut perusahaan, dengan "mendengarkan" lebih banyak trek daripada yang bisa dipahami manusia dan mengidentifikasi karakteristik polanya, AI memungkinkan pengguna untuk memprediksi kesuksesan dengan lebih baik.

Pada gilirannya, ini dapat meningkatkan "hit-rate" serta pendapatan pengguna SoundCloud.

Lebih lanjut menurut SoundCloud, Musiio akan menjadi inti dari pengalaman penemuan platform tersebut, serta membantu mengidentifikasi bakat dan tren lebih maju ketimbang orang lain.

"Mengakuisisi Musiio mempercepat strategi kami untuk lebih mengerti bagaimana musik bergerak dengan cara yang eksklusif, yang sangat penting bagi kesuksesan kami," kata Seton.

"Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Hazel dan Aron dan menyambut tim inovator yang benar-benar brilian di Musiio ke dalam keluarga SoundCloud," kata Seton.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Didirikan 2018

Kemenparekraf Bakal Luncurkan Calender of Event 2021 di Bulan April, Optimistis Bisa Dieksekusi
Ilustrasi musik (Pixabay)

Musiio didirikan pada Juni 2018 dan berbasis di Singapura, oleh CEO dari Inggris Hazel Savage, dan CTO asal Swedia Aron Pettersson. Mereka baru-baru ini menjadi salah satu Fast Company Most Innovative Companies for 2022.

Savage dan Pettersson akan tetap menjadi bagian dalam operasional setelah akuisisi ini. Mereka akan menjadi VP, Music Intelligence dan VP, AI dan Machine Learning.

Selain itu, SoundCloud akan sepenuhnya mengintegrasikan karyawan Musiio yang mempertahankan posisi mereka.

"SoundCloud bukan hanya nama rumah tangga legendaris tetapi juga bisnis artis maju yang saya yakini adalah masa depan industri musik holistik baru," kata Savage.

"Saya sangat bangga setelah empat tahun membangun Mussio, kami sekarang menjadi bagian dari SoundCloud," imbuhnya.

Dikutip dari The Verge, Cullen Heaney, Juru Bicara SoundCloud, menolak mengungkapkan berapa besar nilai dari akuisisi Musiio. Namun dilaporkan, startup tersebut tahun lalu bernilai USD 10 juta.

Saat ini, AI memang dinilai menjadi bagian yang semakin penting dalam penemuan artis yang sedang naik daun.

Platform distribusi musik Tunecore bulan Februari lalu mengumumkan kemitraannya dengan startup musik di Los Angeles, Fwaygo, yang menggunakan AI untuk mencocokkan pendengar dengan pencipta.

Sementara, distributor musik DistroKid juga memiliki bot AI bernama Dave, yang bisa meninjau sebuah trek dan memberikan peringkat kualitas seperti "danceability" dan "speechiness."

 

Spotify Luncurkan Fitur Blend

Ilustrasi lagu, musik
Ilustrasi lagu, musik (Pixabay)

Dalam kesempatan berbeda, sebelumnya, Spotify mengumumkan telah memperluas kemampuan fitur Blend untuk para penggunanya. Untuk diketahui, Blend merupakan fitur yang diperkenalkan Spotify pada Agustus 2021.

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna membuat satu playlist kolaborasi bersama orang lain. Fitur ini tersedia untuk pengguna gratis dan premium.

Adapun dalam pembaruan yang dihadirkan kali ini, Spotify meningkatkan kemampuan Blend lewat dua fitur baru.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (4/4/2022), salah satu fitur baru yang hadir di Blend adalah memungkinkan pengguna membuat playlist bersama dengan artis favoritnya.

Lewat cara ini, aplikasi streaming musik ini memungkinkan artis terhubung secara lebih dalam dengan para fans.

 

Artis yang Tergabung untuk Fitur Blend

Ilustrasi Spotify
Ilustrasi Spotify

Saat ini, ada 20 artis pilihan papan atas yang dapat diajak berkolaborasi untuk membuat playlist Blend di aplikasi Spotify.

Beberapa di antaranya adalah BTS, Charli XCX, Kacey Musgraves, Lauv, Megan Thee Stallion, Mimi Webb, Tai Verdes, Xamã, Camilo, Diplo, Angèle, Badshah, Kim Loaiza, CRO, Benjamin Ingrosso dan Bennett Coast.

Ke depannya, daftar artis papan atas yang mendukung fitur Blend juga akan bertambah.

Dalam pembaruan ini, fitur Blend sekarang juga mendukung maksimal hingga 10 orang pengguna. Sebelumnya, pengguna hanya bisa membuat playlist Blend dengan satu orang teman atau keluarga saja.

"Mulai hari ini, pengguna dapat memperluas grup pendengar mereka hingga 10 orang dalam satu grup, baik itu bersama penggemar selera musik yang sama, teman-teman terdekat, ataupun anggota keluarga," tulis Spotify.

(Dio/Isk)

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya