Komisi Nasional Disabilitas Gandeng Microsoft Tingkatkan Partisipasi Kerja

Microsoft dan Komisi Nasional Disabilitas akan berkolaborasi aktif, terutama dengan organisasi penyandang disabilitas, Kementerian Tenaga Kerja, dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan partisipasi kerja

oleh M Hidayat diperbarui 20 Mei 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi penyandang disabilitas.
Ilustrasi penyandang disabilitas. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Disabilitas resmi bergabung dalam program Microsoft Enabler, adalah sebuah inisiatif yang menjadi wadah bagi organisasi nirlaba, mitra pemberi kerja, dan penyandang disabilitas di kawasan Asia Pasifik untuk menciptakan lingkungan kerja inklusif.

Acara bertajuk "Microsoft Indonesia Accessibility Forum" pun digelar dalam rangka menyambut Global Accessibility Awareness Day pada 20 Mei.

Indonesia menjadi negara ketujuh yang berpartisipasi di program Microsoft Enabler setelah Filipina, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand. Komisi Nasional Disabilitas, dalam inisiatif ini, menjadi mitra pertama di Indonesia.

Microsoft dan Komisi Nasional Disabilitas akan berkolaborasi aktif, terutama dengan organisasi penyandang disabilitas, Kementerian Tenaga Kerja, dan Pemerintah Daerah. Mereka akan membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan teknologi yang dapat mendukung mereka di tempat kerja melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi.

"Ada berbagai aspek yang perlu kita perhatikan dalam menciptakan lingkungan kerja inklusif bagi penyandang disabilitas. Termasuk di antaranya adalah sistem kerja, budaya kerja, dan keterampilan kerja," ujar Eka Prastama, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas.

Eka pun optimistis teknologi dapat memungkinkan penyandang disabilitas melakukan berbagai jenis pekerjaan di berbagai sektor.

"Melalui kolaborasi kami dengan Microsoft di program Microsoft Enabler, kami berupaya memastikan pemenuhan hak atas pekerjaan dan partisipasi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia dengan mendorong penciptaan tempat kerja lebih inklusif secara merata di Indonesia," tutur Eka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Data BPS dan Kemenaker

Kolaborasi dalam program ini berperan penting karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, Indonesia memiliki 22,5 juta penyandang disabilitas atau sekitar 5% dari total penduduk.

Lebih lanjut, data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada Januari 2021, dari total 536.094 karyawan di 551 perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas, baru 4.453 saja yang merupakan penyandang disabilitas.

Fakta ini menunjukkan bahwa dukungan lebih banyak pihak untuk menciptakan lingkungan kerja inklusif sangat diperlukan. Kebutuhan ini pun sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap inklusivitas sebagaimana diatur di dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

 

Jangka Panjang

Krishna Worotikan, Chief Financial Officer, Microsoft Indonesia yang juga memimpin inisiatif Diversity, Inclusion, dan Accessibility di Microsoft Indonesia, mengatakan bahwa setiap orang harus dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi yang ada saat ini dan berpartisipasi di dalamnya

"Melalui kolaborasi dengan Komisi Nasional Disabilitas di program Microsoft Enabler, kami berharap dapat membuka pintu yang lebih besar bagi talenta penyandang disabilitas," kata Krishna.

Secara jangka panjang, Microsoft terus membuka kemitraan dengan organisasi-organisasi lain di Indonesia untuk berpartisipasi dalam Microsoft Enabler. Sebagai bagian dari kolaborasi dengan Komisi Nasional Disabilitas, kerja sama dengan Difalink juga telah dibentuk untuk mempermudah pertemuan antara penyandang disabilitas dengan organisasi pemberi kerja.

Netflix Bakal Tayangkan Dokumenter Kencan Pasangan Autisme

Netflix mengumumkan akan menayangkan dokumenter pasangan autisme di dunia kencan. Namun kali ini baru akan berfokus pada sekelompok individu dengan spektrum di AS.

Dilansir dari Disabilityscoop, serial dokumenter tersebut akan tersedia di layanan streaming yang tayang perdana dengan judul "Love on the Spectrum US" akhir bulan ini.

Serial enam episode ini merupakan peluncuran dari acara Australia “Love on the Spectrum,” yang memulai debutnya di Netflix pada tahun 2020 dan memiliki dua musim di Netfliks Australia juga.

"Love on the Spectrum adalah serial dokumenter yang berwawasan luas dan hangat yang mengikuti orang-orang dengan spektrum autisme saat mereka menavigasi dunia kencan dan hubungan," kata Netflix tentang acara tersebut.

“Menyusul kesuksesan serial Australia yang memenangkan banyak penghargaan, serial yang berbasis di AS ini menceritakan kisah-kisah para pemeran karakter yang unik dan beragam yang mencari sesuatu yang kita semua berharap temukan, yaitu cinta.”

Trailer untuk seri baru AS ini akan menampilkan penyandang autisme dan keluarga mereka. Khususnya dokumenter akan berfokus pada orang dengan spektrum yang mencari teman kencan melalui Google.

Selanjutnya tayangan tentang orang dengan spektrum yang mengatakan dengan masam bahwa ia tidak berkencan selama 33 tahun. Sementara yang lain mengatakannya secara tiba-tiba "Kamu sangat seksi" di sesi kencannya.

“Love on the Spectrum US” akan tersedia di Netflix mulai 18 Mei.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya