Bintang NBA Shaquille O'Neal: Sudah Seharusnya Pro Player Esports Disebut Atlet

Menurut bintang NBA Shaquille O'Neal, pro player yang berlaga di pertandingan esports sudah seharusnya disebut sebagai atlet

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Mei 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2022, 14:00 WIB
Shaquille O'Neal
Legenda NBA Shaquille O'Neal berpose dengan patung dirinya di Staples Center. (AP Photo/Mark J. Terrill)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pebasket Shaquille O'Neal mengungkapkan pendapatnya tentang para pro player di pertandingan esports. Legenda NBA itu menyebut, mereka sudah seharusnya diakui sebagai atlet.

Meski sudah populer, tidak sedikit orang yang masih mengatakan pertandingan esports berbeda dengan olahraga tradisional, termasuk para atletnya yang merupakan seorang pemain gim.

Namun, dalam dialog bersama Jake Lucky dari Full Squad Gaming, pebasket yang kerap disapa Shaq ini percaya, pemain esports harus diklasifikasikan sebagai "atlet."

"Saya ingin memuji kalian, dan saya bangga dengan kalian," kata Shaq seperti mengutip Dot Esports, Selasa (31/5/2022). Menurutnya, atlet "bisa berarti hal yang berbeda" tetapi sebagian besar bermuara pada pola pikir.

Shaq memberikan contoh saat dirinya terlibat dalam pertunjukkan bertajuk Shaq Vs. Di sini, bintang NBA itu ditantang oleh beberapa atlet dan tokoh populer, dalam olahraga selain basket.

Menurutnya, pengerjaan serial itu menjadi hal tersulit yang pernah dilakukannya. Sehingga bagi Shaq, menjadi seorang atlet bukan hanya soal fisik tetapi juga memiliki mentalitas yang tepat.

"Lima belas persen dari permainan adalah fisik, yang lainnya adalah mental," kata Shaq. "Jika kalian mengatakan Anda adalah atlet, saya percaya, karena saya tidak dapat melakukan apa yang Anda lakukan."

Selain itu, Shaq juga mengatakan, esports memiliki perkiraan usia karir yang terbatas, tidak jauh berbeda dengan olahraga tradisional.

"Kalian tidak benar-benar memiliki umur panjang, saya pikir begitu, tiga hingga lima, lima hingga enam tahun. Anda tahu, hal yang sama dengan NBA dan Anda tahu NFL, jadi ya, kalian adalah atlet," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tips Jadi Pro Player Esports

Tim Esports Indonesia, SEA Games 2021
Tim esport Indonesia bertanding di laga final nomor team Mobile Legends SEA Games 2021 di Hanoi National Conventional Center, Jumat (20/5/2022). (NOC Indonesia)

Menjadi seorang pro player esports saat ini sudah menjadi banyak mimpi dari para gamers. Bigetron Red Aliens (BTR RA) pun memberikan beberapa wejangan bagi anak-anak muda yang ingin terjun ke dunia tersebut.

Made Bagas Pramudita atau lebih dikenal dengan julukan Zuxxy, mengatakan, tips untuk memulai bagi anak muda untuk terjun ke dunia esports adalah dengan mencari pengalaman terlebih dulu.

"Pertama, yakin saja dulu. Kedua cari pengalaman sebanyak mungkin," kata Zuxxy dalam konferensi pers Oppo Reno7 Series 5G Fun Match with Bigetron di Oppo Store Karawaci, Tangerang, Sabtu (21/5/2022).

Zuxxy mengatakan, kamu bisa memulainya dari turnamen-turnamen esports kecil seperti sekadar pertandingan di warung kopi atau dengan mengikuti turnamen daerah.

"Ketiga, ketika sudah merasa jadi yang terbaik, ikutlah turnamen yang cukup besar," kata Zuxxy. Keempat, ketika sudah menjadi seorang juara, jangan lupa untuk memberitahu kepada orangtua, bahwa bermain gim juga bisa menghasilkan.

Bangkit Setelah Gagal

(ki-ka) BTR Liquid, Angie Marcheria, BTR Lea, dan BTR Zuxxy dari Tim Bigetron Red Aliens (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
(ki-ka) BTR Liquid, Angie Marcheria, BTR Lea, dan BTR Zuxxy dari Tim Bigetron Red Aliens (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Sementara Angie Marcheria, Brand Ambassador dari BTR, juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pro player tidak cukup dengan bermain bagus.

"Main bagus itu harus diolah dengan mindset, mentality juga. Menurut aku untuk menjadi pro player itu harus bisa menerima kegagalan dan jatuh," kata Angie dalam kesempatan yang sama.

"Karena mental itu akan berpengaruh ke gameplay juga. Kalau nanti mainnya kurang bagus, kalian harus tahu bahwa itu bagian dari pembelajaran. Pro player yang juara dunia pun pasti pernah main jelek, ada jatuhnya," sambungnya.

Menurut Angie, yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pro player adalah bagaimana caranya untuk bisa bangkit lagi di saat sedang gagal atau merasa bermain buruk.

"Itu menurut aku mental yang harus dimiliki, terutama pro player. Tidak cuma pro player sih, tapi juga semua orang," ujar Angie.

Mental Juara

Timnas Free Fire Indonesia Sumbang Medali Emas dan Perak di SEA Games 2021
Timnas Free Fire Indonesia Sumbang Medali Emas dan Perak di SEA Games 2021. (Doc: Free Fire Esports ID)

Sementara, Liona Lee Putri alias BTR Lea mengatakan, perangkat atau device juga penting apabila seseorang ingin menjadi pro player di kancah esports.

"Percuma skill kita jago tapi device tidak mendukung. Itu malah mendorong ke bawah mental kita, jadi kita tidak semangat," kata Lea.

Senada dengan Angie, Lea juga menegaskan bahwa penting untuk memiliki "mental juara" apabila seseorang ingin menjadi pro player.

"Menurut aku orang-orang yang kuat di online, turnamen kecil, turnamen besar, kalau mental juaranya tidak ada, tidak akan bisa," kata Lea. Menurutnya, ini penting ketika seseorang bertemu lawan lebih jago dan lebih besar.

Lalu menurut Lea, skill baik secara individu dan tim juga harus dimiliki, serta tidak lupa untuk percaya diri.

Leander Deusfiel Sorognan alias BTR Liquid pun menambahkan, niat juga harus dimiliki apabila seseorang ingin menjadi seorang pro player.

"Sering-sering main saja. Soalnya kalau sering main, makin banyak pengalaman kita, kita juga makin banyak belajar," kata Liquid. Ia juga mengakui mulai terjun ke dunia esports dengan mengikuti beberapa pertandingan kecil.

(Dio/Ysl)

Infografis Journal
8 Metode Self Healing (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya