CEO Ubisoft Potong Gaji Sendiri hingga Rp 4,8 Miliar Usai Perusahaan Gagal Capai Target

CEO Ubisoft melakukan potong gaji setelah perusahaan game itu tidak bisa mencapai target keuangan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Jun 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2022, 06:30 WIB
Ubisoft
Logo Ubisoft (sumber : gamecenteronline.net)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Ubisoft Yves Guillemot dikabarkan akan melakukan potong gaji hingga 30 persen, setelah target perusahaan pengembang serial gim Assassin's Creed itu tidak tercapai beberapa waktu lalu.

Hal ini tercatat dalam Universal Registration Document Ubisoft, di mana Guillemot akan mengalami pemotongan gaji sebesar 30 persen tahun ini, atau USD 326 ribu (sekitar Rp 4,8 miliar).

Dikutip dari The Gamer, Senin (27/6/2022), Guillemot masih akan mendapatkan USD 657 ribu tahun ini (sekitar Rp 9,7 miliar). Namun angkanya masih lebih sedikit dari USD 1,08 juta seperti yang ia terima tahun sebelumnya.

Ubisoft mengatakan, keputusan pemotongan gaji ini merupakan keputusan dari Guillemot sendiri.

"Ini adalah keputusan pribadi oleh Yves Guillemot," seorang perwakilan Ubisoft mengatakan kepada Axios.

Menurut perwakilan perusahaan, hal ini diambil oleh sang CEO mengingat perusahaan belum mencapai target keuangan yang telah dikomunikasikan secara publik.

Laba operasional Ubisoft sendiri dilaporkan turun 14 persen dan pemesanan bersih turun 5 persen. Saham perusahaan juga hilang hampir setengah nilainya dari kisaran waktu ini pada tahun 2020.

Pada tahun 2020 juga, Ubisoft diguncang oleh beberapa isu skandal pelecehan seksual. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya game populer yang mereka rilis.

Dikutip dari IGN, meski Assassin's Creed Valhalla terbilang sukses, namun Ubisoft telah berjuang untuk menyamai kesuksesan yang mereka miliki di masa lalu.

Game Ghost Recon Breakpoint terbilang gagal saat peluncurannya, judul teranyar Prince of Persia masih tertunda, Immortals Fenyx Rising kurang mendapat perhatian, sementara Skull and Bones masih dalam pengembangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ubisoft Raup Pendapatan hingga Rp 14,3 Triliun

Assassin's Creed Valhalla
Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft)

Sebelumnya, game besutan Ubisoft, Assassin's Creed Valhalla, dikabarkan sukses meraup pendapatan hingga US$ 1 miliar (sekitar Rp 14,3 triliun).

Pencapaian ini membuat Assassin's Creed Valhalla menjadi gim pertama dari waralaba andalan Ubisoft tersebut yang berhasil meraup pendapatan sebesar itu.

Mengutip Eurogamer, Rabu (23/2/2022), Axios melaporkan bahwa hal itu diungkap oleh bos Ubisoft Yves Guillemot kepada para investor. Dia menyebut, tonggak itu sukses mereka raih pada Desember lalu.

Assassin's Creed Valhalla merupakan gim ke-12 dari seri utama waralaba Assassin's creed yang dirilis pada November 2020. Gim ini berlatar belakang tahun 872 sampai 878 Masehi dalam versi fiksi mengenai ekspansi Viking ke Kepulauan Inggris.

Pemain berperan sebagai Eivor Varinsdottir, seorang perampok Viking yang terlibat dalam konflik berabad-abad antara Assassin Brotherhood dan Templar Order, keduanya tentu tidak asing bagi para pemain Assassin's Creed.

Berbeda dengan Pendahulunya

Assassin's Creed Origin
Ubisoft Rilis Trailer baru Assassin’s Creed Origins

Berbeda dengan judul Assassin's Creed di awal kemunculannya, Valhalla merupakan gim single player yang terus mendapatkan pembaruan secara berkala.

Selain itu, pemain bisa membeli berbagai paket dalam gim seperti kostum, senjata, festival musiman, tantangan gim baru, hingga skin kapal dengan uang sungguhan.

Judul ini juga mendapatkan dua expansion yaitu Wrath of the Druids dan The Siege of Paris di mana pemain bakal menerima alur cerita yang baru serta peta yang lebih luas.

Belum selesai sampai di situ, dikutip dari Push Square, expansion ketiga yang berjudul Dawn of Ragnarok rencananya akan diluncurkan bulan Maret.

Sebelumnya, Ubisoft juga sempat melaporkan bahwa Valhalla menjadi gim paling menguntungkan kedua bagi publisher asal Prancis tersebut berkat strategi DLC dan microtransaction yang mereka hadirkan.

Spesifikasi PC untuk Assassin's Creed Valhalla

Ubisoft
Ubisoft umumkan Assassin's Creed Valhalla. (Doc: Ubisoft/ BossLogic)

Dikutip dari Epic Games Store, berikut spesifikasi PC minimal dan direkomendasikan untuk memainkan gim ini.

Minimal

  • DirectX: DirectX 12
  • OS: Windows 10 64 Bit
  • CPU: Ryzen 3 1200 - 3.1 Ghz / i5-4460 - 3.2 Ghz
  • GPU: AMD R9 380 - 4GB / GeForce GTX 960 4GB
  • Memory: 8 GB (Dual-channel mode)
  • Penyimpanan: 50 GB HDD (SSD Recommended)

Direkomendasikan

  • DirectX: DirectX 12
  • OS: Windows 10 64 Bit
  • CPU: Ryzen 5 1600 - 3.2 Ghz / i7-4790 - 3.6 Ghz
  • GPU: AMD RX 570 - 8GB / GeForce GTX 1060 - 6GB
  • Memory: 8 GB (Dual-channel mode)
  • Penyimpanan: 50 GB HDD (SSD Recommended)

(Dio/Isk)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya