Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) berkolaborasi dengan sejumlah Komunitas Pelestari Budaya, seperti Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) meluncurkan situs web tradisikebaya.id.
Peluncuran Situs tersebut merupakan sebuah dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan oleh PBI pada 5 dan 6 April 2021.
Baca Juga
Salah satu keputusan kongres tersebut adalah akan mengusung Busana Kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO. Demikian sebagaimana dikutip dari siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Minggu (7/3/2022).
Advertisement
Selain itu, komunitas pelestari budaya juga mendorong agar pemerintah menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya.
Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo.
Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan Kebaya sehingga bisa diakui di kancah Internasional. Dian pun mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Nusantara.
“Mari kita lestarikan kebaya menjadi warisan luhur Bangsa dan turut bangga menjadikannya bagian dari warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia,” ungkap Dian.
Situs tradisikebaya.id memuat informasi mengenai sejarah dan artikel yang membahas tentang jenis-jenis kebaya.
Masyarakat bisa ikut terlibat dalam gerakan tersebut dengan cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi yang sudah disediakan di situs tradisikebaya.id.
Adapun pelaksanaannya dimulai pada 9 Agustus 2022 hingga 9 Desember 2022. Situs tradisikebaya.id menjadi bagian penting untuk mewadahi bukti-bukti dan dukungan yang dibutuhkan oleh UNESCO dalam proses pendaftarannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
6 Fakta Menarik Anne Avantie, Dari Desainer Kebaya hingga Perhiasan Cantik Kasmaran
Indonesia memiliki banyak sekali sosok yang bisa menjadi teladan dan inspirasi generasi muda masa kini. Di dunia mode, ada Anne Avantie perancang busana asal Semarang yang telah membawa batik dan kebaya semakin mendunia. Hasil karyanya tampil di berbagai event internasional dan telah dikenakan berbagai tokoh, artis, selebriti hingga model papan atas hollywood.
Keberhasilan Anne Avantie di kancah dunia sekaligus membuktikan bahwa kualitas dan desain fashion Tanah Air bisa bersaing dengan produk dari negara lain. Sebagai salah satu maestro desainer kebaya Indonesia, ternyata kehebatan Anne tidak hanya di bidang busana saja lho, melainkan juga mampu mendesain perhiasan berlian cantik.
Sebelum mengulas desain perhiasan berlian terbaru, dari cincin, liontin dan anting berlian, mari kita menyimak fakta menarik dari Anne Avantie yang belum lama ini berulang tahun ke-69 tahun.
1. Desainer Kelas Dunia yang Berijazah SMP
Anne Avantie lahir di Semarang pada tanggal 20 Mei 1954 dengan nama asli Sianne Avantie. Ia merupakan anak ke-22 dari 24 bersaudara yang lahir dari keluarga Tionghoa Indonesia.
Dikenal sebagai desainer legendaris, ternyata Anne tidak pernah mengenyam pendidikan khusus mendesain bahkan sekolah pun hanya bermodalkan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dikutip dari Fimela, Anne menceritakan menjadi desainer bukan karena sekolah desain dan punya kepandaian di bidang fesyen, melainkan karena diberkati bakat yang bisa melakukan sesuatu di luar ekspektasi.
2. Awal Mula Menjadi Perancang Busana
Sedari duduk di bangku sekolah, Anne sudah tertarik pada segala hal yang berbau mode dan fesyen. Seiring beranjak dewasa, ia pun mulai dipercaya untuk membuat kostum panggung, tari sampai berbagai hal terkait hiburan remaja.
Karirnya sebagai perancang busana dimulai pada tahun 1989. Tinggal di rumah kontrakan dan bermodalkan dua buah mesin jahit, Anne menekuni rancang busana dan menamai tempat usahanya dengan Griya Busana Permatasari dengan banyak membuat kostum penari dan menyewakannya.
Advertisement
3. Menekuni Desain Kebaya
Perjalanan sampai menuju kebaya dan menekuninya terbilang panjang, sekitar tahun 1998 setelah jatuh bangun membuat gaun malam. Peristiwa tahun 1998, saat tempat kerjanya dibakar massa memberikan dampak besar bagi kehidupan Anne, hal itu menjadi titik awal yang mengubah hidupnya.
"Ada satu alasan di mana saya harus mengubah hidup, dari situlah saya melirik kebaya. Dengan itu ada yang membuat saya tertarik dengan kebaya, kebaya bukan hanya sepotong baju, tetapi bagi saja kebaya adalah suatu pembaharuan hidup dan semangat baru, lalu dari kebaya saya bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang," kata Anne dikutip dari Fimela.
Ciri khas Kebaya Anne Avantie banyak detail dan karakter leher. Dulu di Indonesia belum ada kebaya dari tile yang dihias, baru pada jaman Anne Avantie kebaya itu berfokus pada aplikasi dan kekuatan Anne Avantie itu dari aplikasinya, percampuran warna yang mengusung banyak warna.
4. Meluncurkan Buku
Perjalanan hidup Anne Avantie menekuni dunia mode dan fesyen dituangkan dalam sebuah buku. Tak tanggung-tanggung, lho, sudah ada empat buku yang diluncurkan sejak tahun 2007 dan terakhir di tahun 2015.
5. Figur Barbie Asal Indonesia
Kontribusi Anne Avantie terhadap dunia mode mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Anne menjadi orang Indonesia pertama yang dipilih Mattel, perusahaan mainan dunia, sebagai boneka One of A Kind Barbie Role Model. Secara khusus, Mattel memotret sejumlah figur inspiratif untuk dibuatkan figur boneka.
Dalam membuat boneka ini, Mattel berusaha meng-capture semua esensi terkait Anne Avantie. Mulai dari sisi elegan, anggun, dan ke-Indonesia-an yang melekat pada sosok Anne Avantie. Sehingga boneka Barbie ini menampilkan sosok perempuan dengan sanggul khas Anne Avantie serta selendang batik Pekalongan yang selalu melekat pada bahu Anne Avantie.
Menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapat kehormatan dipilih sebagai sosok Barbie, Anne Avantie mempersembahkan itu semua untuk sang ibu tercinta.
6. Desain Perhiasan Emas dan Berlian
Sepak terjang Anne Avantie di dunia mode dan fesyen memang patut diteladani. Tak berhenti pada rancangan busana, pada tahun 2015 Anne Avantie berkolaborasi dengan The Palace Jeweler menghadirkan perhiasan berlian "Kekaseh" yang sarat filosofis dengan mengusung desain batik yang cantik dan apik.
Koleksi perhiasan emas dan berlian itu terdiri dari enam cincin bermotif batik khas Jawa yakni Parang Kusumo, Wahyu Tumurun, Truntum, Sekar Jagad, Sido Asih, dan Sido Mukti.
Sukses dengan koleksi pertama, selang tujuh tahun kemudian, Anne Avantie dan The Palace meluncurkan Seri Kasmaran pada bulan Februari dan Juni 2022 yang terdiri 4 desain liontin berlian yang mewah dan elegan, cocok sebagai hadiah untuk pasangan baru menikah maupun mereka yang masih pdkt.
Setelah peluncuran Seri Kasmaran pertama, The Palace mengembangkan berbagai desain perhiasan berlian terbaru dan lahirnya Seri Kasmaran Vol.2 yang terdiri dari cincin, liontin dan anting-anting berlian.
Kasmaran adalah rangkaian koleksi perhiasan mewakili cerita kasih suci yang abadi, terinspirasi pada siluet Kawung. Kawung seumpama lukisan bunga seroja melambangkan kesucian.
Motif bulat lonjong pada Kawung bernama Vajra (Sansekerta) yang berarti berlian. Kawung dalam Kasmaran adalah lambang kekuatan dalam kehidupan yang memberikan cahaya untuk sepasang kekasih.
Merayakan kehadiran Seri Kasmaran terbaru, The Palace akan mengeluarkan video campaign baru mengenai tagline 3T “Therlengkap, Therjangkau, Therjamin”. Video ini bertujuan untuk mengubah pendapat yang salah mengenai perhiasan wanita dalam situasi yang emosional.
Itulah fakta menarik dari desainer legendaris Tanah Air, Anne Avantie sekaligus dengan desain perhiasan berlian wanita terbaru. Segera miliki salah satu koleksi Seri Kasmaran sebagai hadiah untuk orang tersayang maupun kamu sendiri sebagai pecinta perhiasan berlian.
Advertisement