Elon Musk Batal Beli Twitter

Elon Musk mengumumkan batal membeli Twitter seharga Rp 659 triliun dengan alasan platform media sosial itu tidak memberikan data bot spam secara terinci.

oleh Yuslianson diperbarui 09 Jul 2022, 09:53 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2022, 09:30 WIB
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengumumkan dirinya batal membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 659 triliun.

CEO Tesla itu menyebutkan, Twitter telah membuat pernyataan yang menyesatkan atas jumlah bot spam di platform jejaring sosial tersebut.

"Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan," tulis pengacara Musk, Mike Ringler, sebagaimana dikutip dari NPR, Sabtu (9/7/2022).

Dia menambahkan, "Twitter juga terkadang mengklaim telah mematuhi permintaan Musk, sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan oleh Elon Musk dan timnya."

Sejumlah pahak hukum mengatakan, hal ini tidak menjadi alasan yang cukup untuk membatalkan kesepakatan senilai USD 44 miliar dimana Musk akan dikenai denda yang besar.

Menanggapi surat resmi Elon Musk, ketua dewan Twitter mengatakan pihaknya berencana untuk menuntut bos Tesla dan SpaceX tersebut.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Mr. Musk," kata Bret Taylor dalam tweet.

Dia menjelaskan, "Kami berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger, dan yakin akan menang di Pengadilan Kanser Delaware."

Kabar Elon Musk batal beli Twitter ini merupakan puncak dari spekulasi berbulan-bulan, dimana bos Tesla itu bersikap acuh atas rencana tersebut.

Awal pekan ini, pembelian Twitter Musk dilaporkan berada dalam "bahaya serius" karena negosiasi berlarut-larut. Sekarang telah dibatalkan seluruhnya.

Tesla PHK Hampir 200 Karyawan

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Di sisi lain, hampir 200 karyawan Tesla di PHK. Mereka yang diputus hubungan kerja adalah karyawan yang bertugas melabel data untuk membantu melatih sistem autopilot AI perusahaan.

PHK ini pertama dilaporkan oleh Bloomberg dan dikonfirmasi oleh TechCrunch. Ini merupakan PHK terbaru yang dilakukan di Tesla setelah sang CEO, Elon Musk, bilang ke eksekutif perusahaan bahwa perusahaan perlu mengurangi sekitar 10 persen karyawannya.

Mengutip The Verge, Rabu (29/6/2022), karyawan yang di-PHK ini paling banyak bekerja di kantor Tesla yang ada di San Mateo, California, AS. Di sana, karyawan bertugas mengembangkan fitur pemandu pengemudi Autopilot.

Kebanyakan karyawan yang terdampak PHK ini adalah mereka yang bekerja dengan sistem pengupahan per jam dan tugasnya melabeli data pelatihan AI.

Pekerjaan seperti ini cukup penting bagi pengembangan sistem AI, namun kerapkali mempekerjakan orang-orang dengan keahlian rendah, dengan bayaran yang juga rendah.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan beralih ke pegawai yang dibayar murah di negara-negara berkembang untuk menjalankan pekerjaan ini.

TechCrunch melaporkan, kantor Tesla di San Mateo sebenarnya memiliki 276 karyawan. Sebanyak 195 karyawan sudah diputus kontraknya. Mereka adalah pelabel data, analis, dan supervisornya. Kini tersisa 81 karyawan yang akan direlokasi ke kantor lainnya.

Elon Musk Sebut Tesla Kelebihan Karyawan

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Sekadar informasi, akhir 2021, Tesla memiliki 99.290 karyawan di seluruh dunia. Pada awal bulan ini, Elon Musk bilang dirinya memiliki perasaan buruk mengenai kondisi ekonomi Amerika Serikat. Ia juga menyebut Tesla "kelebihan karyawan", merujuk pada perlunya pengurangan pegawai.

Sebenarnya, Elon Musk sebelumnya menyebut PHK berdampak pada karyawan-karyawan dengan gaji bulanan, namun PHK yang terjadi pada karyawan di kantor San Mateo mengindikasikan bahwa Tesla juga memangkas pegawai yang dibayar per jam.

Metode tesla mengurangi karyawan ini kerap dianggap penuh kontroversi. Sebelumnya, dua mantan karyawan Tesla menggugat perusahaan, mengklaim bahwa Tesla melanggar aturan federal karena tidak memberikan pemberitahuan minimal 60 hari sebelum memutus kontrak karyawannya di fasilitas produksi besarnya di Nevada.

Dalam laporan TechCrunch tentang PHK karyawan di kantor San Mateo, para pekerja dihentikan pekerjaannya berdasarkan kinerjanya. Itu artinya, Tesla tidak diwajibkan memberikan pemberitahuan atas pemecatan yang dilakukannya. 

Elon Musk Sudah Bilang Mau PHK Karyawan Tesla

Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Sebelumnya, nilai saham Tesla melemah lebih dari 9 persen pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Juni 2022. Koreksi saham Tesla ini seiring berita CEO Tesla Elon Musk berencana membekukan perekrutan dan terapkan 10 persen PHK di Tesla dan usaha energi terbarukan.

Saham Tesla turun 9,22 persen ke posisi USD 703,55 atau sekitar Rp 10,1 juta (asumsi kurs Rp 14.438 per dolar AS) pada Jumat pekan ini.

Melalui email yang dikirim Elon Musk kepada eksekutif Tesla pada Kamis malam, 2 Juni 2022 yang dilaporkan Reuters menyebutkan Musk memiliki "perasaan yang sangat buruk” tentang ekonomi dan menyerukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Laporan tersebut mengikuti berita Musk mengharuskan semua karyawan Tesla dan SpaceX untuk berhenti bekerja dari jarak jauh dan melapor di lokasi ke kantor utama selama minimal 40 jam seminggu.

Menurut pengajuan keuangan tahunannya, Tesla dan anak perusahaannya mempekerjakan 99.290 orang di seluruh dunia pada akhir 2021. Saham Tesla telah turun lebih dari 25 persen pada 2022 di tengah aksi jual yang lebih luas di teknologi.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya