Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka gelaran perdana Digital Transformation Indonesia Conference and Expo 2022 (DTI-CX).
Pameran ini merupakan salah satu upaya untuk turut mendukung agenda transformasi digital Indonesia sekaligus rangkaian acara Peringatan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi ke-77.
Baca Juga
Acara ini dihelat oleh PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) bersama Kementerian Kominfo, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Advertisement
Pameran yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC Senayan) pada 3-4 Agustus 2022 ini menghadirkan peserta penyedia solusi teknologi dari berbagai industri.
Mulai dari Telkom Indonesia, Telkomsel, EDGE DC, Indonet, Outsystems, VMWare, Veem, Elitery, XL Axiata, Kayreach System, dan lain-lain.
President Director PT Adhouse Clarion Events Toerangga Putra mengatakan, rangkaian Digital Transformation Indonesia telah digelar sejak Maret 2022 baik melalui webinar hingga roundtable discussion.
Toerangga menyebut, lewat pameran ini, "beragam perusahaan penyedia solusi teknologi digital bakal hadir dan memamerkan produk andalannya.
Mulai dari bidang keamanan digital, artificial intelligence, solusi enterprise, integrator sistem, talent & training, hongga cloud & data management."
Ia menambahkan DTI-CX 2022 juga akan menggelar konferensi yang berperan sebagai ruang diskusi mengenai isu-isu penting yang erat kaitannya dengan transformasi digital.
DTI-CX mengambil tema 'Transforming people, business, and society - Menyinergikan Transformasi Pelayanan Publik, Pelaku Bisnis, dan Masyarakat.'
Nantinya konferensi DTI-CX juga akan menghadirkan 85 pembicara yang ahli di bidang masing-masing yang dibagi dalam 14 panel diskusi.
Pameran dan konferensi ini digadang-gadang akan dihadiri lebih dari 1.000 delegasi mulai dari senior level di sektor pemerintah, jasa keuangan, telekomunikasi, FMCG, e-commerce, manufaktur, energi, utilitas, dan infrastruktur.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Maksimalkan Transformasi Digital di Indonesia
Transformasi digital di Indonesia dianggap penting dilakukan karena kini teknologi bukan hanya alat yang diperlukan dalam operasional bisnis atau organisasi, melainkan dasar dari keunggulan kompetitif.
Sayangnya, dalam perjalanan transformasi digital kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur, talenta digital, hingga meningkatnya risiko keamanan siber karena adanya peningkatan arus data yang eksponensial.
Staf Ahli Menkominfo Bidang Digital dan SDM Dedy Permadi menyebut, sepanjang 2020, serangan ransomware meningkat lebih dari 3 kali lipat dari 2019.
Sebagai pemimpin asosiasi di bidang penyelenggara jasa internet, Ketua APJII Muhammad Arif menyebut, tantangan-tantangan yang ada dalam perjalanan transformasi digital tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak.
"Beragam masalah membutuhkan berbagai solusi yang tepat guna. Untuk itulah DTI-CX hadir untuk mempertemukan pelaku transformasi digital dari pihak-pihak yang bisa memaksimalkan perjalanan tersebut," katanya.
"Selain solusi teknologi, DTI-CX juga akan memberikan edukasi dan pengetahuan lebih lanjut mengenai transformasi digital,"Â ucap Dedy.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ideal untuk Gemakan Transformasi Digital
Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno menambahkan, jika melihat puluhan tahun ke belakang, infrastruktur telekomunikasi yang bisa dikembangkan hari ini untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.
Menurutnya, semua berawal dari perjuangan putra-putri Indonesia dalam mengambil alih Jawatan Pos Telegraf dan Telepon (PTT) dari kekuasaan Jepang saat itu.
"Konferensi dan expo DTI-CX adalah gelaran yang ideal karena transformasi digital di berbagai sektor tidak bisa ditunda lagi. Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat yang selama ini diperingati tiap 27 September dalam Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi," kata Sarwoto.
Sekadar informasi, pameran dan konferensi DTI ini ditargetkan akan dikunjungi 3.000 pengunjung. Mereka akan bertemu dengan 50 perusahaan teknologi yang akan meningkatkan pengalaman transformasi digital menuju organisasi produktif dan inovatif.
(Tin/Ysl)