YouTube Rilis Periksa, Panel Informasi Kesehatan Kredibel untuk Pengguna Indonesia

YouTube merilis panel sumber informasi kesehatan pada video, Periksa, guna membantu pengguna di Indonesia mengidentifikasi video dari sumber kredibel.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 11 Agu 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 10:00 WIB
Peluncuran fitur YouTube Periksa
YouTube merilis panel sumber informasi kesehatan pada video, Periksa, guna membantu pengguna di Indonesia mengidentifikasi video dari sumber kredibel. (Foto: YouTube).

Liputan6.com, Jakarta - YouTube merilis panel sumber informasi kesehatan pada video, Periksa, guna membantu pengguna di Indonesia mengidentifikasi video dari sumber kredibel serta memberi konteks. Selain itu, YouTube juga menghadirkan playlist konten kesehatan yang akan menyoroti video-video dari sumber tersebut dengan lebih efektif saat menelusuri topik seputar kesehatan.

Tujuan dari sinyal-sinyal konteks ini adalah untuk memudahkan orang mendapatkan informasi kesehatan yang kredibel.

Disebutkan dalam keterangan YouTube, Kamis (11/8/2022), fitur baru YouTube tersebut akan ada di samping hasil penelusuran dan video terkait kesehatan dan tersedia mulai minggu ini. Pengguna juga tetap bisa menemukan video relevan dari berbagai sumber di hasil penelusuran mereka.

YouTube sadar, di dunia yang makin digital ini, fase berikutnya dalam aspek komunikasi kesehatan adalah video. Format ini dinilai bisa menghubungkan pengguna sekaligus menjawab pertanyaan pertanyaan secara visual dan personal.

Dalam menghadirkan informasi dari sumber kredibel, YouTube bekerja sama dengan ahli kesehatan, guna menghubungkan pengguna ke konten bermanfaat.

Misalnya mencari tahu penyebab, gejala, atau pencegahan diabetes, memahami cara pencegahan kanker serviks, atau mencari jawaban dokter tentang pertanyaan seputar sakit lambung, dan lain-lain.

Menkes Budi Gunadi Sadikin sepakat, penyediaan informasi kesehatan yang kredibel perlu terus dikembangkan secara kolektif, oleh pemerintah, penyedia layanan kesehatan, masyarakat, dan penyedia teknologi digital.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bermitra dengan Lembaga Kesehatan

Ilustrasi YouTube. Kredit: Freepik
Ilustrasi YouTube. Kredit: Freepik

"Kami mengapresiasi diluncurkannya fitur terbaru YouTube Periksa (Penyedia Ragam Informasi Kesehatan Anda) untuk menyediakan ruang khusus bagi informasi kesehatan yang kredibel di YouTube dan mengajak masyarakat secara aktif meningkatkan kesadaran kesehatan dengan menggunakan teknologi digital," kata Budi Gunadi Sadikin.

Dalam beberapa tahun ini, YouTube mengembangkan peran platform sebagai alat komunikasi kesehatan masyarakat yang efektif, menarik, dan terpercaya melalui prinsip, kemitraan, dan pengembangan produk.

Tahun lalu misalnya, YouTube menambah kemitraan dengan organisasi kesehatan terkemuka. Mulai dari RSCM, RS Mitra Keluarga, RS Premier Group, para dokter dan kreator, guna memperluas aksesibilitas konten kesehatan di platform ini.

Organisasi-organisasi tersebut membuat banyak video berbasis ilmiah yang sangat relevan dengan pengguna.Sejak Februari 2022, panel info dan upaya YouTube untuk membantu pengguna menemukan informasi resmi seputar Covid -19 di halaman beranda YouTube telah ditampilkan lebih dari 70 miliar kali di Indonesia. 

Kini, YouTube mengumumkan dua upaya terbaru untuk menghadirkan informasi kesehatan yang kredibel serta relevan bagi banyak orang di Indonesia.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Diperluas ke Seluruh Dunia

Ilustrasi Youtube
Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Yang pertama, mulai minggu ini, beberapa fitur baru di samping hasil penelusuran dan video terkait kesehatan akan hadir dalam Bahasa Indonesia.

YouTube akan menambahkan panel sumber informasi kesehatan (Periksa) baru pada video untuk memberi konteks serta membantu penonton mengidentifikasi video dari sumber kredibel.

Untuk mengidentifikasi sumber mana saja yang disertakan dalam fitur kesehatan baru ini, pada awalnya YouTube menggunakan serangkaian prinsip yang disusun oleh National Academy of Medicine (NAM) dari Amerika Serikat.

Seiring diperluasnya fitur ini ke seluruh dunia, YouTube ingin memastikan bahwa pihaknya menggunakan prinsip yang konsisten dalam mengidentifikasi sumber berita kesehatan resmi di seluruh dunia.

Di Indonesia, YouTube telah bekerja sama dimulai dengan 14 rumah sakit negeri dan swasta, serta dengan dokter, dan kreator konten. Tujuannya agar bisa menjembatani kesenjangan informasi antara kunjungan dokter dan setelahnya, memberikan akses ke informasi yang kredibel dan dapat dipahami saat masyarakat membutuhkannya.


Kolaborasi

Selain itu, melalui program Program Pelapor Tepercaya YouTube (Trusted Flagger), YouTube juga bermitra dengan jaringan global lebih dari 300 lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Jaringan ini nantinya membantu memberitahukan adanya konten yang melanggar Pedoman Komunitas kepada YouTube.

YouTube menyebut pihaknya terus memperluas kemitraan dengan banyak lembaga  terpercaya di berbagai program dan inisiatif untuk memerangi misinformasi dalam beberapa bulan mendatang.

"Meskipun saat ini fitur konteks kesehatan kami baru menyertakan sumber-sumber dari organisasi kesehatan terakreditasi dan lembaga pemerintah, kami terus mencari cara untuk memperluas kelayakannya dan mengevaluasi penyertaan konteks dari sumber informasi kesehatan lain, sekaligus cara memperluas ketersediaan fitur ini di seluruh dunia," kata YouTube.

Direktor and Global Head of Healtcare and Public Health YouTube Garth Graham menyebut, YouTube berpotensi menjadi sarana perubahan di bidang kesehatan dan memberi dampak positif dalam skala besar ke masyarakat.

"Fitur-fitur baru ini merupakan langkah penting meningkatkan peran platform kami dalam menghubungkan masyarakat ke informasi berkualitas tinggi. Kami terus melakukan berbagai upaya jangka panjang untuk meningkatkan fitur ini," kata Graham.

(Tin/Ysl)

 

 

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya