Pavel Durov Protes, Peninjauan Apple Bikin Update Telegram Telat Tanpa Penjelasan

Menurut Pavel Durov, update baru Telegram tertahap di proses peninjauan Apple tanpa penjelasan atau umpan balik apa pun yang diberikan oleh perusahaan teknologi itu

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Agu 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2022, 12:00 WIB
Pavel Durov
Pavel Durov, CEO Telegram. (Foto: Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov memprotes proses peninjauan terhadap aplikasi seluler oleh perusahaan-perusahaan yang ia anggap telah memonopoli industri.

Pernyataan ini disampaikan Pavel Durov melalui kanal Telegram resminya pada pekan ini. Di sana, Durov mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai pekerjaannya.

"Apakah ada yang lebih menarik daripada meningkatkan kualitas cara berkomunikasi ratusan juta orang? Anggota tim kami, termasuk saya sendiri, mungkin merupakan beberapa orang paling beruntung di dunia ini," katanya.

Meski begitu, mengutip siaran pers, Sabtu (13/8/2022), Durov mengatakan pembatasan yang dihadapi saat ingin mendistribusikan versi terbaru dari Telegram menjadi satu-satunya hal yang menyurutkan mereka.

Durov menyebut, ini akibat proses peninjauan "kurang jelas yang diterapkan pada semua aplikasi seluler oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang memonopoli industri."

Ia mencontohkan, update terbaru Telegram telah tertahan dalam proses peninjauan Apple selama dua pekan, tanpa penjelasan atau umpan balik apa pun yang diberikan oleh perusahaan teknologi itu.

Durov sendiri mengungkapkan, pembaruan atau update Telegram "akan merevolusi cara orang mengekspresikan diri dalam chat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kerugian Finansial

Logo Aplikasi Telegram
Logo Aplikasi Telegram

Pavel Durov menambahkan, apabila Telegram yang merupakan aplikasi populer di dunia diperlakukan semacam ini, bisa dibayangkan kesulitan yang dialami para pengembang aplikasi yang masih berkembang.

"Hal ini tidak hanya memberatkan hati: tetapi juga menyebabkan kerugian finansial secara langsung kepada ratusan ribu aplikasi seluler secara global," kata Durov.

Menurutnya, kerugian ini menambah pada pajak 30 persen yang diambil Apple dan Google dari pengembang aplikasi - yang menurut mereka, seharusnya membayar sumber daya yang dibutuhkan untuk meninjau aplikasi.

"Regulator di Uni Eropa (UE) dan di tempat lain perlahan-lahan mulai melihat praktik-praktik yang tidak adil ini," kata Pavel Durov.

"Namun, kerusakan ekonomi yang telah ditimbulkan oleh Apple pada industri teknologi tidak akan dapat diurungkan," pungkasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Apple Dianggap Sengaja Batasi Fitur Web App di iOS

Ilustrasi cara, menghapus akun, telegram
Ilustrasi cara, menghapus akun, telegram. (Photo by Ãœmit Solmaz on Pixabay)

Ini bukan pertama kalinya Pavel Durov mengeluhkan Apple. BEberapa waktu yang lalu, ia mengklaim Apple telah membatasi apa saja yang dapat dilakukan oleh pengembang web di iOS dengan sengaja membatasi fitur aplikasi web.

Durov berpendapat, tindakan Apple itu akan berdampak pada Telegram versi web dan pengembang aplikasi berbasis web lainnya.

Meskipun Telegram tersedia di App Store, platform tersebut telah menghadapi beberapa masalah dengan proses peninjauan Apple di masa lalu.

Kala itu, Apple lama memberikan izin Telegram tampil di App Store karena saluran publik di aplikasi tidak memiliki batasan konten. Untuk melewati batasan ini, Telegram menawarkan versi web lengkap dengan hampir semua fitur di aplikasi versi mobile juga tersedia.

CEO Telegram itu mengatakan, banyak pengembang mengeluh "Safari mematikan web" karena keterbatasannya.

 


Masalah Terkait Safari Versi iOS

Telegram, Aplikasi Telegram
Telegram, Aplikasi Telegram. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Durov juga menyoroti artikel oleh pengembang Telegram Web pada bulan April, dimana tertulis 10 masalah terkait Safari versi iOS.

Adapun masalah yang dihadapi Telegram versi web, antara lain tidak memiliki fitur pemberitahuan push, codec VP8 dan VP9, ​​kecepatan refresh tinggi, dan artefak visual.

"Alasan Apple 'melumpuhkan' aplikasi web adalah untuk memaksa pengguna mengunduh aplikasi via App Store, sehingga perusahaan mendapatkan komisi dari pengembang," kata Durov di kanal publik Telegram, Rabu (1/6/2022).

Beda dari macOS, pengembang tidak bisa memilih web engine pilihan mereka saat mengembangkan aplikasi untuk iOS. Pengembang diharuskan menggunakan Apple WebKit bilamana mereka membuat aplikasi yang membutuhkan implementasi web.

(Dio/Ysl)

Infografis Motif Pembunuhan Brigadir J Konsumsi Penyidik & Pengakuan Irjen Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Motif Pembunuhan Brigadir J Konsumsi Penyidik & Pengakuan Irjen Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya