Liputan6.com, Jakarta - Startup penyedia solusi e-commerce, Enablr, merilis situs echogroup.id, marketplace berbasis website untuk memudahkan UMKM berjualan secara kolektif, dalam mendapatkan produk kebutuhan harian dengan harga termurah.
Pengalaman belanja yang dihadirkan Echo menganut prinsip social commerce. Artinya, konsumen bisa berbelanja bersama-sama dengan relasi, kerabat, atau keluarga untuk mendapatkan manfaat seperti diskon menarik dan harga yang lebih murah.
Baca Juga
Founder dan CEO Enablr, Yohan Christian mengatakan, kultur masyarakat Indonesia salah satunya adalah suka melakukan kegiatan bersama-sama. Hal ini yang membuat Enablr menghadirkan ekosistem berbelanja seperti di Echo.
Advertisement
"Solusi belanja online secara kolektif ini dapat memberikan banyak keuntungan menarik, baik bagi penjual dan konsumen," kata Yohan.
Untuk itulah, prinsip "go local, grow local" menjadi jawaban Echo atas tantangan yang dihadapi pebisnis UMKMÂ dalam beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang makin dinamis.
Yohan melihat, pandemi dan perkembangan teknologi membuat cara-cara berbelanja konsumen serta pola konsumsi kian berkembang.
Perubahan ini, menurutnya perlu membuat pebisnis menerapkan strategi dan kreatif menentukan di mana akan menjual barang dagangannya hingga strategi pemasaran seperti apa yang akan dijalankan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Prinsip Community Buying
"Atas dasar itulah, kami melihat konsep community buying memiliki potensi keberhasilan yang amat tinggi jika diterapkan di pasar Indonesia," katanya.
Ia juga melihat, Echo mampu menjangkau konsumen di kota-kota kecil. Hal ini pun akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari segi konsumen atau supplier dan pebisnis.
"Konsumen bisa berbelanja bersama-sama supaya mendapatkan harga murah dalam kuantitas besar, sementara pebisnis bisa menjangkau pasar di daerah suburban tanpa effort yang terlalu besar," tuturnya.
Co-founder Enablr Sandi Wijono menambahkan, kehadiran Echo ditujukan untuk membangun ekosistem, di mana para pelaku UMKM dan bisnis lainnya mampu memiliki daya saing dan mengubah model bisnis ritel yang kini tergolong supply-driven menjadi demand-driven.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Beri Dampak Positif ke UMKM
Kehadiran Echo juga diharapkan mampu membawa dampak positif bagi para pebisnis untuk memproduksi barang dengan nilai ekonomi yang kompetitif dan berdampak positif bagi para pembeli.
"Dengan hadirnya Echo, kami melihat platform ini bisa menjadi wadah dan penggerak bagi pelaku bisnis, khususnya UMKM untuk inovasi produk yang berkontribusi bagi nilai ekonomi maupun bersaing dengan perusahaan atau pabrik-pabrik besar," tuturnya.
Kehadiran Echo bagi pelaku bisnis sejalan dengan dengan tren di industri ekonomi digital. Pasalnya, laporan terbaru e-Conomy SEA 2021 yang dikeluarkan Google, Bain & Company menyebut, nilai ekonomi digital Indonesia melesat 49 persen year-on-year menjadi USD 70 miliar pada 2021.
Ekonomi digital Indonesia pun diprediksi bisa menyentuh USD 146 miliar pada tahun 2025.
(Tin/Ysl)