Kreator Bisa Dapatkan Cuan dari YouTube Shorts Mulai 2023

YouTube mengungkapkan bahwa iklan di Shorts bakal ditampilkan antar video

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Sep 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 17:00 WIB
YouTube
Ilustrasi YouTube Shorts. (Foto: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - YouTube dalam acara Made on YouTube di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mengumumkan konten-konten Shorts akan bisa dimonetisasi mulai awal tahun 2023 mendatang.

Neil Mohan, YouTube's Chief Product Officer mengatakan, kreator dengan minimal 1.000 subscribers dengan 10 juta view Shorts dalam 90 hari, bisa mengajukan kanalnya untuk YouTube's Partner Program (YPP).

Ini merupakan alternatif dari kriteria yang sudah ada, di mana kreator video panjang bisa mendaftar YPP, setelah mengumpulkan minimal 1.000 subscribers dan empat ribu jam waktu tonton.

Selain itu, kreator nantinya akan mendapatkan 45 persen pendapatannya dari iklan dimana nanti akan muncul di antara konten-konten Shorts.

Dalam temu media secara virtual pada Rabu (21/9/2021), pihak YouTube dan Google mengungkapkan iklan ini akan muncul di antara video saat penonton melakukan scrolling Shorts.

Karena iklan di Feed Shorts ditayangkan di antara video, pendapatan dari iklan-iklan ini akan ditotal setiap bulan dan digunakan untuk mengapresiasi kreator.

Uang iklan juga akan mencakup biaya lisensi musik yang diklaim YouTube, dan tidak berdampak pada pendapatan kreator. Angka pembagian keuntungan ini akan sama, terlepas dari mereka memakai musik atau tidak.

 

Luncurkan Kreator Musik

YouTube Shorts
YouTube Shorts. (Doc: YouTube)

Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."

"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.

Lebih lanjut, YouTube juga memperkenalkan Kreator Musik, di mana kreator akan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah ke katalog musik lengkap untuk dapat digunakan dalam video mereka.

Cara ini juga disebut dapat membantu para artis dan pemilik hak musik, dapat mengakses sumber pendapatan baru dari penggunaan musik mereka di YouTube.

Dengan solusi ini, kreator dapat membeli lisensi musik yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan memungkinkan monetisasi optimal — pembagian keuntungannya akan sama dengan jumlah yang biasa mereka terima dari video tanpa musik.

 

YPP Dinilai Masih Revolusioner

Youtube - Vania
Ilustrasi Youtube/https://unsplash.com/Christian Wiediger

Bagi kreator yang tidak ingin membeli lisensi di depan, mereka masih dapat menggunakan lagu tetapi harus berbagi pendapatan dengan artis dan pemilik haknya. Kreator Musik saat ini masih dalam versi beta di AS dan akan tersedia di lebih banyak negara pada tahun 2023.

Susan Wojcicki, CEO YouTube mengatakan, sejak diluncurkan pada tahun 2007, YPP masih revolusioner sampai saat ini.

Menurut Wojcicki, dalam tiga tahun terakhir, YouTube telah memberikan lebih dari USD 50 miliar penghasilan kepada kreator, artis, dan perusahaan media.

"Uang USD 50 miliar dolar itu telah mengubah hidup para kreator di seluruh dunia dan menunjang kemunculan cerita dan bentuk ekspresi diri yang baru. Namun, perjalanan kami belum selesai," kata Wojcicki.

"Saat memperkenalkan Program Partner YouTube, kami membuat pertaruhan besar: kami akan sukses hanya jika kreator-kreator kami sukses. Dan sekarang, kami akan meningkatkan upaya itu," imbuhnya.

Uji Coba Iklan di YouTube Shorts

Youtube - Vania
Ilustrasi YouTube/https://unsplash.com/Omar Al Ghonsson

YouTube sebelumnya memang diketahui telah melakukan uji coba untuk menampilkan iklan di konten video pendek mereka, Shorts. Seperti diketahui, fitur ini dirilis tahun 2020 dan menjadi penantang Instagram Reels dan TikTok untuk konten serupa.

Google mengatakan kepada para investor bahwa perusahaan secara khusus bereksperimen dengan iklan di aplikasi yang terpasang dan bentuk promosi lainnya.

CFO Alphabet, Ruth Porat menyebut, perusahaan mengalami sedikit hambatan dalam pertumbuhan pendapatan, karena penayangan Shorts tumbuh dalam persentase total waktu di YouTube.

"Kami sedang menguji monetisasi pada konten pendek, dan umpan balik serta hasil awal pengiklan sangat menggembirakan," kata Porat seperti mengutip The Verge, Kamis (28/4/2022).

Dikutip dari Tech Crunch, Porat menambahkan bahwa tim di YouTube sedang fokus untuk "menutup celah" dengan iklan di konten video biasa, dari waktu ke waktu.

Menurut Sundar Pichai, CEO Google dan Alphabet, YouTube Shorts berhasil mengumpulkan 30 miliar penayangan atau views harian, di mana ini empat kali lebih besar daripada tahun lalu.

"Kami telah melihat investasi yang signifikan dalam video daring dan ada banyak inovasi, tetapi ada 2 miliar pemirsa masuk yang mengunjungi YouTube setiap bulannya," kata Pichai.

"Lebih banyak orang membuat konten di YouTube daripada sebelumnya, dan tim tetap sangat fokus dalam mencoba membantu berinovasi," imbuhnya.

(Dio/Ysl)

Infografis Sebar Hoaks demi Raup Untung di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sebar Hoaks demi Raup Untung di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya