Baru Rilis, Overwatch 2 Sudah Kena Serangan DDoS

Saat dirilis, Overwatch 2 sudah menghadapi beberapa masalah, termasuk serangan siber DDoS yang merusak permainan di hari peluncurannya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Okt 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 13:00 WIB
Overwatch 2
Ragam karakter hero dalam Overwatch 2. BlizzCon 2019 menjadi panggung peluncuran Overwatch 2. (FOTO / Blizzard Ent)

Liputan6.com, Jakarta - Blizzard baru saja meluncurkan sekuel dari salah satu game multiplayer shooter populer mereka Overwatch, yaitu Overwatch 2, di mana game ini banyak ditunggu oleh para penggemarnya.

Namun, saat dirilis pada Selasa pekan ini waktu setempat, Overwatch 2 sudah mengalami beberapa masalah, termasuk serangan siber DDoS yang merusak permainan di hari peluncurannya.

"Sayang sekali kami mengalami serangan DDoS massal di server kami," kata Presiden Blizzard Entertainment Mike Ybarra mengonfirmasi serangan tersebut di Twitter.

Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (6/10/2022), beberapa pemain yang berhasil masuk ke server mengalami masalah seperti dikeluarkan dari pertandingan, serta ketidakstabilan yang membuat permainan jadi semakin sulit.

Aaron Keller, Game Director Overwatch pun mengungkapkan di hari Rabu, serangan DDoS kedua sedang terjadi dan server masih belum stabil.

Overwatch 2 sendiri dirilis secara free-to-play alias gratis, untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch, dan PC, serta menawarkan fitur cross-play.

Dengan fitur cross-play, pemain pun dapat saling bertemu dan memainkan game ini dengan pemain lain yang bermain memakai perangkat berbeda.

Ada beberapa perubahan yang dibawa Blizzard di Overwatch 2, yang berbeda dari pendahulunya. Misalnya, tim saat ini terdiri dari lima hero bukan enam, sehingga mengubah komposisi tim pemain.

 

Server Overwatch 1 Dimatikan

Overwatch 2
Suasana kota di Overwatch 2. BlizzCon 2019 menjadi tempat peluncuran beragam fitur anyar sekuel Overwatch. (FOTO / Blizzard Ent)

Meski dapat dimainkan secara gratis, sama seperti game semacam ini yang lain, Blizzard bakal mengharuskan pemain untuk membayar berbagai konten seperti battle pass, maupun kosmetik untuk karakter.

Seiring dengan dirilisnya Overwatch 2, Blizzard pun secara resmi mematikan server Overwatch 1 alias versi aslinya, yang sudah diluncurkan di tahun 2016 lalu.

Mengutip Gamerant, Overwatch menjadi salah satu game tersukses Blizzard saat pertama kali diluncurkan, mendapatkan banyak pujian, penghargaan Game of the Year, serta respon publik yang antusias.

Blizzard mempertahankan para pemain Overwatch dengan terus menghadirkan konten. Namun, minat gamers pada game tersebut tercatat mulai berkurang karena melambatnya karakter, peta, dan mode baru. 

 

Spesifikasi PC untuk Overwatch 2

Overwatch 2
Para karakter Overwatch 2. BlizzCon 2019 menjadi tempat peluncuran beragam fitur anyar sekuel Overwatch. (FOTO / Blizzard Ent)

Dikutip dari situs battle.net Blizzard, berikut spesifikasi yang dibutuhkan PC apabila kamu berniat untuk memainkan Overwatch 2 di perangkat komputer. Kamu juga dapat mengunduhnya secara gratis di situs battle.net.

Minimal

  • OS:Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i3 atau AMD Phenom X3 8650
  • Video: NVIDIA GeForce GTX 600 series, AMD Radeon HD 7000 series
  • Memori: 6 GB RAM
  • Penyimpanan: 50 GB
  • Resolusi: layar minimal 1024 x 768

Direkomendasikan

  • OS:Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7 atau AMD Ryzen 5
  • Video: NVIDIA GeForce GTX 1060/GeForce GTX 1650 atau AMD R9 380/AMD RX 6400
  • Memori: 8 GB RAM
  • Penyimpanan: 50 GB
  • Resolusi:layar minimal 1024 x 768

Blizzard Batalkan Pengembangan World of Warcraft Mobile

World of Warcraft
Gamer ini tewas karena terlalu asyik main game

Di sisi lain, game World of Warcraft versi mobile dilaporkan batal rilis untuk platform iOS dan Android. Informasi ini diketahui dari laporan terbaru Bloomberg beberapa hari lalu.

Disebutkan dalam laporan tersebut, game hasil kolaborasi Blizzard dengan NetEase ini dibatalkan karena ada konflik terkait tentang persyaratan pembiayaan. Padahal, pengembangan game ini diketahui sudah berlangsung selama tiga tahun.

Tidak hanya itu, menurut laporan, ada sekitar 100 pengembang NetEase yang berpartisipasi dalam proyek pengembangan game ini sebelum akhirnya dibatalkan.

Namun seperti dikutip dari The Verge, Senin (8/8/2022), juru bicara Blizzard menyebut pihaknya masih memiliki hubungan yang baik dengan NetEase. Mereka juga membantah telah terjadi perselisihan terkait masalah keuangan.

Rencananya, game ini didesain sebagai spin-off dari World of Warcraft yang dikenal telah memiliki banyak penggemar. Kendati demikian, hingga laporan mengenai adanya pembatalan ini, belum diketahui seperti apa kisah dan gameplay yang ditawarkan dalam game.

Keputusan ini menimbulkan pertanyaan, mengingat Blizzard diketahui tengah mendorong kehadirannya di platform mobile. Dalam tahun ini saja, ada dua game yang sudah diperkenalkan pengembangan tersebut, yakni Warcraft Arclight Rumble dan Diablo Immortal.

(Dio/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya