Startup Platform Manajemen Keuangan Keluarga Pocket Raih Pendanaan Praawal

Fintech startup lokal Pocket mengumumkan telah meraih pendanaan praawal (pre-seed) yang dipimpin oleh East Ventures. Pocket akan mengalokasikan dana ini untuk penetrasi produk dalam meningkatkan adopsi dan jumlah pengguna.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Okt 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Startup lokal Pocket mengumumkan telah meraih pendanaan praawal (pre-seed) yang dipimpin oleh East Ventures. Pocket akan mengalokasikan dana ini untuk penetrasi produk dalam meningkatkan adopsi dan jumlah pengguna.

Selain itu, fintech startup yang menyediakan platform manajemen keuangan itu juga akan berinvestasi dalam pengembangan produk serta penawaran yang dihadirkan untuk melengkapi ekosistem platform.

"Kami bersyukur mendapat kepercayaan dan dukungan dari East Ventures. Kami percaya pendanaan ini bisa menjadi penggerak kuat visi kami untuk mendemokratisasikan akses pembayaran digital untuk generasi muda dan membangun literasi keuangan sejak din," ujar Markus Kevin, Co-Founder dan Chief Executive Officer di Pocket dikutip dari rilis resmi.

Markus menilai, kehadiran solusi Pocket dapat mengatasi masalah di lanskap perbankan tradisional saat ini dan menghilangkan kesenjangan dan menuju inklusi keuangan.

Pada Oktober 2021, Markus mendirikan Pocket bersama dengan Bravyto Takwa Pangukir yang menjadi Co-Founder dan Chief Technology Officer di Pocket. Mereka memiliki pengalaman di bidang Product Management dan Software Engineering.

Mereka menyadari setidaknya terdapat dua masalah yang telah lama berlangsung dalam lanskap keuangan di Indonesia yang hendak mereka coba selesaikan.

Pertama, rekening perbankan gabungan tradisional tidak dirancang untuk diakses dan dipersonalisasi secara mandiri. Menurut mereka, sering kali perbankan tradisional hanya menawarkan satu kartu debit dan membutuhkan proses panjang dan rumit untuk melakukan pendaftaran.

 

Masalah Lainnya

Kedua, akses anak-anak ke perbankan dan literasi keuangan menjadi penghalang bagi keuangan keluarga yang sehat dan ideal. Dalam kebanyakan kasus, mereka mendapati bahwa anak-anak tidak memiliki akses ke perbankan, sehingga banyak orang tua perlu memberikan rekening bank atau uang tunai miliknya kepada anak-anak tanpa memiliki kendali atas jumlah dan kebiasaan pengeluaran.

Selain itu, sebagian besar orang tua juga belum memiliki kesadaran untuk mengajari anak-anak mereka dalam mengelola pengeluaran dan melakukan penganggaran sejak usia dini. Itu mengakibatkan persepsi bahwa anak-anak hanya diarahkan untuk menyimpan uang jajannya tanpa benar-benar memahami konsep pengelolaan uang dan menciptakan kebiasaan belanja yang baik.

Melalui Pocket, Markus dan Bravyto ingin memecahkan beberapa masalah di atas ini.

Pada dasarnya, pocket adalah kartu virtual dan fisik prabayar dengan kemampuan saldo digital untuk membantu orang tua modern mengelola keuangan keluarga mereka. Pocket memungkinkan pembuatan akun yang dapat dilacak, dipisahkan, dan sepenuhnya digital.

 

Fitur Pocket

Pengguna dapat mengalokasikan akun digital ke setiap anggota keluarga untuk memiliki, menyimpan, dan membelanjakan uangnya masing-masing. Setiap akun digital juga dilengkapi dengan kartu virtual dan fisik prabayar yang aman dan mendukung transaksi QRIS yang tersedia di lebih dari 20 juta merchant di seluruh Indonesia.

Selain itu, setiap keluarga juga dapat mengelola dan mempersonalisasi akun berdasarkan batas pengeluaran dengan visibilitas yang jelas melalui laporan dan analitik penggunaan untuk setiap individu.

Melisa Irene, Partner di East Ventures mengatakan bahwa teknologi dan literasi keuangan menjadi faktor penentu utama dalam mencapai inklusi keuangan.

"Kami yakin bahwa Pocket memimpin inovasi di bidang ini untuk membuka peluang yang tak terhitung jumlahnya dengan memberdayakan orang tua di Indonesia untuk mendidik dan mempersiapkan generasi muda, dan pada akhirnya memungkinkan keluarga modern memiliki keuangan rumah tangga yang sehat dan praktik keuangan yang berkelanjutan," ujar Melisa.

 

Capaian Pocket

Sejauh ini, Pocket mengklaim telah mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 2,5 kali dan 3 kali dari bulan ke bulan dalam pengguna baru dan Total Purchasing Value (TPV) secara berurutan.

Di samping itu, Pocket juga aktif bekerja sama dengan bank lokal untuk melengkapi ekosistemnya, berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Tak lupa, Pocket telah dan akan berkolaborasi dengan lebih dari 100 sekolah (dengan fokus sekarang di daerah Jabodetabek) untuk meningkatkan literasi keuangan anak-anak melalui konten edukatif, serta meningkatkan akses keuangan di Indonesia.

Saat ini Pocket tersedia dan dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store dan terdaftar serta diawasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Bank Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya