Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka merayakan Cybersecurity Awareness Month (Bulan Kesadaran Keamanan Siber) pada bulan Oktober, Google mengungkapkan sejumlah upaya mereka untuk menjaga keamanan di internet.
Putri Alam, Director of Government Affairs & Public Policy, Google Indonesia mengatakan, setiap harinya miliaran orang menggunakan Google untuk menemukan informasi terpercaya, mencapai tempat tujuan, hingga berkomunikasi.
Baca Juga
"Saat mereka menggunakan produk dan layanan tersebut, Google diberikan kepercayaan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi pribadi mereka," kata Putri, dikutip dari siaran pers, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
Menurutnya, kepercayaan ini menjadi dasar seluruh inovasi dan kolaborasi Google, dengan terus meningkatkan dan memberikan keamanan tercanggih guna melindungi masyarakat agar tetap aman, serta memberikan kendali atas informasi pribadinya.
Tahun lalu, Google mengumumkan berbagai peningkatan keamanan seperti memudahkan proses login dan membuatnya lebih aman, hingga edukasi soal ancaman-ancaman spesifik yang mengintai seseorang ketika berada di dalam jaringan.
Tim keamanan Google disebut bekerja di balik layar, entah itu melawan serangan siber yang didukung pemerintah atau berusaha meretas sistem Google untuk semakin memperkuat pertahanan.
Awal tahun ini juga, Google menyampaikan progres untuk fitur Pengelola Kata Sandi Google di Android dan Chrome, demi tujuan mereka mengakselerasi kemajuan di seluruh industri, guna menyongsong masa depan tanpa kata sandi.
Memperluas Penggunaan Passkey
Bulan ini, Google merilis dukungan passkey bagi para developer di Android dan Chrome. Ketersediaan dukungan untuk para pengguna Android 9 atau yang lebih tinggi, akan menyusul pada bulan November.
Langkah ini penting untuk memperluas penggunaan passkey, yang nantinya akan kompatibel dengan fitur Pengelola Kata Sandi Google agar dapat menyederhanakan proses login di seluruh perangkat, situs web, dan aplikasi, apa pun platformnya.
Dengan teknologi ini pula, nantinya masyarakat akan dapat login dengan metode apa pun yang biasanya Anda gunakan untuk membuka kunci ponsel (kode sandi, sidik jari, pengenalan wajah, dll.), tidak perlu lagi mengetik kata sandi.
Google lebih lanjut menjelaskan, sebagian besar perlindungan mereka bersifat bawaan dan otomatis. Contohnya, Google Play Protect akan otomatis memindai malware setiap hari, di semya aplikasi yang terpasang di perangkat Android, bahkan saat offline.
Google juga memudahkan pengguna untuk mengaktifkan fitur Verifikasi 2 Langkah (2SV) dan mendapatkan notifikasi keamanan.
Pengguna dapat mengaktifkan 2SV dengan Asisten Google, cukup dengan bertanya: "Ok Google, bagaimana cara menyiapkan Verifikasi 2 Langkah?"
Jika belum mengaktifkannya, Asisten akan mengingatkan untuk melakukannya saat Anda bertanya tentang privasi dan keamanan, seperti: "Ok Google, bagaimana cara kamu menjaga keamanan data pribadiku?"
Advertisement
Fitur Google untuk Perkuat Keamanan
- Untuk memperkuat status keamanan akun, Google membuat status keamanan di Akun Google jadi mudah terlihat dengan menampilkannya bersama foto profil, di seluruh aplikasi yang digunakan setiap hari.
Jika ada sesuatu di akun pengguna yang keamanannya perlu diperhatikan, ikon tanda seru berwarna kuning atau merak akan menandai tindakan yang harus dilakukan untuk mengamankan akun.
Google juga merilis fitur di Google apps untuk iOS, yang memberikan pengguna informasi keamanan khusus situs, termasu penjelasan mengenai cookie yang digunakan oleh situs dan peringatan situs tidak aman.
Dalam waktu dekat, Google juga akan meluncurkan pengingat untuk sandi yang telah dibobol.
Pengguna juga bisa mengakses alat "Hasil tentang Anda", yang memungkinkan seseorang meminta untuk menghapus hasil penelusuran yang berisi informasi kontak pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau alamat email.
Google juga merilis fitur di Google apps untuk iOS, yang memberikan pengguna informasi keamanan khusus situs, termasu penjelasan mengenai cookie yang digunakan oleh situs dan peringatan situs tidak aman.
Dalam waktu dekat, Google juga akan meluncurkan pengingat untuk sandi yang telah dibobol.
Pengguna juga bisa mengakses alat "Hasil tentang Anda", yang memungkinkan seseorang meminta untuk menghapus hasil penelusuran yang berisi informasi kontak pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, atau alamat email.
Keamanan Data Jadi Perhatian Penting
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan, situasi Indonesia saat ini sangat sensitif dengan masalah keamanan data, khususnya data pribadi.
"Masalah keamanan data menjadi perhatian penting terutama pengelolaan data pribadi baik untuk kepentingan bisnis maupun publik," kata Irjen Pol. Dono Indarto, Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, BSSN.
BSSN mengatakan, melalui Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN), mereka berupaya menciptakan kondisi siber yang aman serta berperan aktif dalam penyelenggaraan ekonomi digital yang aman, nyaman, dan terpercaya.
Menurut Dono, ini sesuai dan beriringan dengan upaya Google dalam menjaga keamanan sistem dan data yang dikelola, khususnya mengingat miliaran pengguna dan pelaku usaha sangat bergantung pada sistem milik Google.
"Kami menilai bahwa dengan mengetahui pentingnya keamanan siber dan bagaimana Google bekerja dalam melindungi seluruh pengguna sistem mereka, akan mampu meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas di dunia digital."
(Dio/Ysl)
Advertisement