Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dilaporkan telah memperluas kemampuan fitur Companion Mode yang hadir di aplikasi versi beta untuk perangkat Android. Jika sebelumnya hanya mendukung tablet Android, kini fitur tersebut memungkinkan pengguna menghubungkan akun WhatsApp-nya ke smartphone Android lain.
Dikutip dari WABetaInfo, Selasa (15/11/2022), fitur ini sudah dapat diakses (dicoba) oleh sejumlah pengguna WhatsApp Beta untuk Android versi 2.22.24.18. Sebagai informasi, Companion Mode disebut sebagai peningkatan fitur Multi Device yang ada sekarang.
Baca Juga
Sebelumnya, fitur Multi Device hanya memungkinkan pengguna menghubungkan akun miliknya hingga ke empat perangkat berbeda. Namun, kemampuan ini hanya mendukung perangkat non-mobile, seperti PC atau Web.
Advertisement
Sementara Companion Mode mendukung kemampuan untuk memakai satu akun di beberapa perangkat mobile berbeda, seperti smartphone atau tablet Android. Kendati demikian, belum diketahui berapa jumlah perangkat yang bisa mendukung fitur baru aplikasi WhatsApp ini.
Menilik kemampuan yang ditawarkan Multi Device yang mendukung hingga empat perangkat, ada kemungkinan Companion Mode juga memiliki kemampuan serupa. Dengan demikian, pengguna dapat memakai satu akun WhatsApp di empat smartphone sekaligus.
Meski sudah hadir dalam versi beta, informasi mengenai kapan fitur ini akan rilis untuk publik belum dapat dipastikan. Kendati demikian, fitur ini dipastikan tetap mendukung enkripsi end-to-end, baik untuk pesan teks maupun panggilan suara.
Berdasarkan informasi yang diunggah, cara untuk menghubungkan akun WhatsApp ke perangkat lain pun terbilang mudah. Pengguna cukup memindai kode QR yang ditampilkan dari opsi Link Device saat ingin login ke aplikasi chatting ini di smartphone kedua.
Fitur Baru WhatsApp Komunitas Resmi Dirilis
Sebelumnya, WhatsApp juga memperkenalkan fitur Komunitas ke dalam layanan olah pesan mereka, setelah sebelumnya diungkap awal tahun ini.
Lewat fitur baru WhatsApp ini, pengguna mengelola semua grup yang saling terkait dengan mudah dan membuat sub-grup untuk berbagai topik.
Komunitas seperti tetangga hingga rekan di kantor kini dapat menghubungkan beberapa grup bersama di bawah satu payung untuk mengelola percakapan grup di WhatsApp.
Setelah masuk ke dalam komunitas, pengguna dapat dengan mudah beralih antara grup untuk mendapatkan informasi dibutuhkan, saat memerlukannya.
Admin grup pun dapat mengirimkan informasi terkini atau update penting kepada semua orang di dalam Komunitas.
Perusahaan menekankan, obrolan di WhatsApp Komunitas tetap mengusung fitur end-to-end encryption yang sudah ada di dalam aplikasi milik Meta tersebut.
“Ada 12 komunitas di Indonesia yang berkesempatan mencoba fitur Komunitas lebih awal selama beberapa bulan ini," kata Esther Samboh, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia dalam keterangannya.
Adapun beberapa komunitas tersebut, antara lain Langsung Enak, sebuah komunitas pecinta kuliner populer, dan Play:On Indonesia Community, komunitas penggemar Mini 4WD.
Advertisement
Fitur Lain
"Kami harap, fitur Komunitas di WhatsApp dapat memungkinkan lebih banyak grup di Indonesia untuk mengatur anggotanya dengan lebih baik di WhatsApp.” kata Esther.
Selain merilis Komunitas, WhatsApp juga memperkenalkan sejumlah fitur baru yang diklaim mampu meningkatkan komunikasi pengguna sehari-hari.
Pada update WhatsApp ini, perusahaan memperkenalkan fitur dimana pengguna dapat membuat polling dalam chat, panggilan video hingga 32 orang, dan grup beranggotakan maksimum 1024 pengguna.
Seperti halnya dengan reaksi emoji, berbagi file berukuran besar, dan penghapusan pesan oleh admin, fitur ini dapat digunakan di grup mana pun tetapi akan sangat berguna untuk Komunitas.
Informasi, fitur baru ini masih belum meluncur secara merata ke semua pengguna WhatsApp di Android dan iOS. Rencananya, update WhatsApp ini akan mulai disebar secara bertahap ke semua pengguna.
Fitur Komunitas di WhatsApp
Pengguna bisa membuat 10 sub-grup dan masing-masing sub-grup dapat berisi hingga 512 anggota.
Segera setelah membuat Komunitas WhatsApp, secara otomatis grup dibuat di bawahnya. Pengguna WhatsApp, misalnya, bisa membuat Komunitas untuk sekolah dengan subkelompok untuk setiap kelas atau kegiatan ekskul.
Administrator atau admin, bisa mengirimkan pengumuman ke seluruh grup untuk menjangkau pengguna atau hanya grup tertentu.
Seorang anggota komunitas pun bisa memutuskan untuk bergabung subkelompok berdasarkan minat mereka. Mereka juga bisa meninggalkan subgrup kapan pun mereka mau tanpa meninggalkan komunitas itu sendiri.
Komunitas WhatsApp juga memungkinkan pengguna memblokir orang-orang tertentu, melaporkan penyalahgunaan, dan kemampuan lainnya.
Komunitas juga bisa berfungsi sebagai obrolan biasa dan chat-nya akan dibekali enkripsi end-to-end.
(Dam/Isk)
Advertisement