Elon Musk Mau Hapus 1,5 Miliar Akun Twitter Tak Aktif

Elon Musk menyebut, sebanyak 1,5 miliar akun Twitter yang tidak aktif selama bertahun-tahun akan mulai dibersihkan segera

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Des 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2022, 13:00 WIB
Gaya Elon Musk di Pesta Halloween, Pakai Kostum Seharga Ratusan Juta Rupiah
Elon Musk berpose saat menghadiri Pesta Halloween Tahunan ke-21 Heidi Klum di Sake No Hana di Moxy Lower East Side di New York City pada 31 Oktober 2022. Meskipun harganya fantastis, kostum yang dikenakan pebisnis yang baru saja menjadi CEO Twitter itu juga bisa disewa dengan harga 1.000 dollar (sekitar 15juta rupiah). (Noam Galai/Getty Images for Heidi Klum/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk menyatakan akan menghapus 1,5 miliar akun Twitter yang tidak aktif. Pernyataan ini disampaikan langsung olehnya melalui akun resminya di platform tersebut.

Menurut CEO Tesla itu, pembersihan ini dilakukan agar mereka bisa mendaur ulang nama dari akun tidak aktif tersebut untuk dipakai oleh pengguna lainnya.

"Twitter akan segera mulai membebaskan ruang nama dari 1,5 miliar akun," kata Musk, dikutip Minggu (11/12/2022). "Ini adalah penghapusan akun tanpa tweet dan tidak log in selama bertahun-tahun," tambahnya.

Selain itu, Elon Musk juga mengungkapkan Twitter sedang menggarap update perangkat lunak untuk membuat pengguna mengetahui status akun Twitter-nya, serta alasan jika dirinya terkena shadowban.

"Twitter sedang mengerjakan pembaruan software yang akan menunjukkan status akun Anda yang sebenarnya, sehingga Anda tahu dengan jelas jika Anda terkena shadowbanned, alasan mengapa dan bagaimana mengajukan banding," katanya.

Sebelumnya, laporan The Information mengungkapkan soal bocoran mengenai biaya langganan layanan ini setelah nanti dihadirkan kembali.

Mengutip informasi dari Tech Crunch, Jumat (9/12/2022), biaya langganan Twitter Blue untuk pembelian melalui situs web akan dipatok USD 7 atau sekitar Rp 109 ribu.

Tapi untuk pendaftaran melalui aplikasi iOS, biaya yang dibebankan untuk Twitter Blue lebih tinggi yakni USD 11 atau sekitar Rp 171 ribu.

Harga lebih mahal ini disebut menjadi langkah Twitter mengakomodasi biaya tambahan yang dibebankan Apple pada para pengembang ketika melakukan transaksi melalui platformnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penundaan Twitter Blue

[Fimela] Twitter
Twitter | unsplash.com/@martenbjork

Untuk diketahui, Apple membebankan biaya tambahan 30 persen pada pengembang di tahun pertama langganan layanan mereka. Lalu, biaya tersebut akan turun 15 persen di tahun kedua.

Oleh sebab itu, biaya lebih mahal untuk berlangganan Twitter Blue melalui aplikasi di iOS menjadi cara perusahaan mengimbangi biaya tersebut. Di samping itu, perbedaan ini juga disebut menjadi cara Twitter untuk menarik pengguna mendaftar melalui situs web.

Sebagai informasi, sebelumnya Twitter Blue dijadwalkan meluncur di aplikasi iOS pada 29 November. Hanya keputusan itu ditunda, karena perusahaan ingin menghindari potongan sebesar 30 persen via Apple App Store.

Di samping itu, Elon Musk sendiri secara terbuka menunjukkan ketidaksenangannya dengan kebijakan perusahaan bentukan Steve Jobs itu, dan ingin menghindari membayar biaya ke Apple.

Bahkan, Elon Musk tidak segan menyerang Apple lewat cuitannya. Pada 18 November 2022, dia mengkritik potongan "pajak tersembunyi 30 persen".

 


Elon Musk Temui CEO Apple

CEO Tesla Elon Musk menjadi pembicara dalam B20 Summit 2022 dengan tema Navigating Future Disruption of Global Technological Innovation.
CEO Tesla Elon Musk menjadi pembicara dalam B20 Summit 2022 dengan tema Navigating Future Disruption of Global Technological Innovation.

Elon pun sempat mengungkap Apple sebagai pengiklan terbesar Twitter telah setop beriklan di jejaring media sosial itu. Selain setop beriklan, perusahaan bermarkas di Cupertino itu juga mengancam bakal mendepak Twitter dari toko aplikasi milik Apple tersebut.

Kendati demikian, Elon Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.

Musk, yang awal pekan ini mengklaim Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.

“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).

“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.

 


Masalah Apple dan Twitter

Twitter/dok. Unsplash Claudio
Twitter/dok. Unsplash Claudio

Elon Musk sendiri tidak menjelaskan inti masalah Apple dengan aplikasi Twitter. Namun, mantan Head of Trust and Safety Twitter menyatakan bahwa Apple telah menandai berbagai masalah selama proses peninjauan aplikasi di masa lalu.

Selain masalah App Store, Musk juga bergabung dengan komunitas pengembang untuk mengkritik 'pajak rahasia' App Store sebesar 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi.

Musk dilaporkan menunda peluncuran kembali langganan Twitter Blue untuk menghindari biaya. Demikian menurut buletin Platformer, dikutip dari Engadget.

(Dio/Ysl)

Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat
Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya