Liputan6.com, Jakarta - Sosok Donald Pandiangan hari ini, Senin (12/12/2022), mengisi layar penelusuran Google atau yang biasa dikenal sebagai Google Doodle. Munculnya Donald di laman Google Doodle merupakan bentuk perayaan ulang tahunnya yang ke-77.
Donald sendiri dikenal sebagai pelatih tim panahan yang berhasil memenangkan medali pertama sepanjang partisipasi Indonesia di Olimpiade. Tidak hanya itu, ia juga berhasil memenangkan lebih dari 20 medali emas untuk cabang olahraga panahan saat Sea Games, sehingga ia dijuluki Robin Hood Indonesia.
Baca Juga
Mengutip informasi dari laman Google, Donald Pandiangan lahir di Sidikalang, Sumatra Utara pada 1945. Ia sempat bermimpi menjadi seorang insinyur, tapi karena masalah keuangan, ia tidak bisa menyelesaikan kuliahnya.
Advertisement
Selanjutnya, ia bekerja di sebuah perusahaan transportasi. Saat itu, ia mendapatkan hadiah yang ternyata akan mengubah jalan hidupnya, satu set panahan.
Sejak saat itu, ia mulai mendalami olahraga ini dan berlatih terus menerus. Meski baru memulai karir di panahan di akhir usia 25 tahun, tapi tiga tahun setelahnya, ia berhasil memenangkan medali emas pertamanya di PON 1973 di Surabaya.
Donald kemudian berhasil meraih medali emas terus menerus di SEA Games yang diadakan antara 1977 hingga 1987. Puncak karir Donald terjadi pada 1980 ketika ia hampir berkompetisi di Olimpiade Moskow, tapi ia tidak mengikutinya karena Indonesia memboikot acara tersebut.
Beberapa tahun kemudian, ia melatih tim panahan wanita Indonesia untuk Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan. Dan ketika itu, ia berhasil membawa tim Indonesia yang diisi Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani memenangkan medali perak dan menjadi yang pertama untuk Indonesia.
Kisah Donald dengan trio Srikandi saat memenangkan medali dalam Olimpiade 1988 pun sempat diangkat dalam kisah layar lebar yang berjudul 3 Srikandi. Dalam film tersebut, karakter Donald Pandiangan diperankan oleh Reza Rahadian.
Google Doodle Peringati Pelopor Cartridge Game Gerald Jerry Lawson
Sebelumnya, sosok Gerald 'Jerry' Lawson tampil di laman pencarian Google atau lebih dikenal dengan nama Google Doodle. Ia ditampilkan tengah bermain game di sebuah konsol lawas.
Bagi yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok Jerry Lawson ini, ia dikenal sebagai sosok pelopor cartridge game. Dikutip dari laman Google, Kamis (1/12/2022), ia memimpin tim yang mengembangkan sistem video game pertama dengan cartridge yang dapat diganti-ganti.
Seperti diketahui, cartridge atau kaset game merupakan perangkat yang biasanya berisi game untuk bisa dimainkan di konsol. Dalam doodle hari ini, Google sekaligus memperingati haril ulang tahun Jerry Lawson yang ke-82.
Yang menarik, Google Doodle hari ini bersifat interaktif, sehingga pengguna internet bisa mengkliknya untuk mengakses lima buah mini game yang tersedia. Dalam game tersebut, pengguna internet akan memainkan karakter yang ditampilkan mirip dengan Jerry Lawson.
Selain sebagai pelopor cartridge game, sosok Jerry juga dikenal sebagai salah orang Afrika Amerika pertama yang bekerja di industri game Amerika Serikat. Pada Maret 2011, ia pun mendapat penghargaan sebagai pelopor industri di International Game Developers Association.
Sosok Lawson yang terjun di dunia game memang tidak lepas dari kesukaannya mengutak-atik elektronik sejak dini. Lawson yang lahir pada 1940 di New York ini kerap memperbaiki TV di sekitar lingkungannya dan membuat stasiun radio sendiri menggunakan komponen daur ulang.
Ia kuliah di Queens College dan City College of New York sebelum memulai karir di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Saat itu, wilayah tersebut dikenal sebagai Silicon Valley karena banyak perusahaan teknologi baru yang didirikan di daerah tersebut.
Setibanya di California, Lawson bergabung dengan Fairchild Semiconductor sebagai konsultan teknik. Beberapa tahun kemudian, dirinya dipromosikan menjadi Direktur Teknik dan Pemasaran departemen video game Fairchild.
Advertisement
Kiprah Gerald 'Jerry' Lawson
Pada posisi tersebut, dia memimpin pengembangan sistem Fairchild Channel F ("F" berarti Fun!).
Ini adalah konsol rumahan pertama menampilkan kartrid game, joystick digital 8 arah, dan menu 'pause'.
Pengembangan konsol ini menjadi cikal bakal lahirnya konsol, seperti Atari, SNES, Dreamcast, dan lainnya.
Pada tahun 1980, Lawson cabut dari Fairchild untuk memulai perusahaannya sendiri, VideoSoft—salah satu perusahaan pengembangan game pertama dimiliki orang kulit hitam.
Sepanjang perusahaan berdiri, Lawson dan timnya mengembangkan software untuk Atari 2600, dan mempopulerkan kartrid.
Meskipun mereka harus gulung tikar lima tahun kemudian, Lawson telah memantapkan dirinya sebagai pelopor dalam industri ini dan terus berkonsultasi dengan berbagai perusahaan teknik dan video game sepanjang sisa kariernya.
Pada tahun 2011, International Game Developers Association mengakui Lawson sebagai perintis industri atas kontribusinya dalam dunia game.
University of Southern California juga menciptakan Gerald A. Lawson Fund untuk mendukung mahasiswa kurang terwakili yang ingin mengejar gelar sarjana atau pascasarjana dalam desain game atau ilmu komputer.
Pencapaian Lawson diabadikan di World Video Game Hall of Fame di Rochester, New York.
(Dam/Isk)
Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement