OPINI: Membantu Startup untuk Bertahan Melalui Tech Winter

Menjalankan startup bukan hal yang mudah, Amazon Web Services (AWS) berkomitmen mendukung startup untuk menjalankan bisnis secara optimal di cloud.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2022, 11:10 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 07:33 WIB
Opini Tekno AWS Startup
Gaurav Arora, Director and Head of Startup business, Amazon Web Services, Asia Pacific and Japan. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran startup mengguncang lanskap bisnis tradisional, jadi ketika lanskap untuk startup itu sendiri menghadapi gangguan, dapat diperkirakan bahwa akan timbul banyak kekhawatiran dan kehati-hatian.

Sebagaimana dilaporkan oleh platform intelijen pasar ekosistem startup, CB Insights, 2021 adalah tahun luar biasa untuk investasi modal ventura global, di mana total nilai kesepakatan tumbuh dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebagai akibat dari aksi investor menggelontorkan uang ke beberapa startup paling inovatif di dunia

Tetapi seperti halnya semua fase pertumbuhan yang terjadi dengan cepat, tingkat investasi ini tidak dapat selamanya dipertahankan, maka tahun ini kita menyaksikan sendiri kontraksi baik dalam volume maupun nilai kesepakatan.

Data CB Insights juga menunjukkan pada Kuartal III tahun ini, pendanaan ventura global mencapai USD 329,2 miliar, dan diproyeksikan mencapai USD 438,9 miliar pada akhir tahun 2022.

Artinya, kita dapat melihat adanya penurunan sekitar 30 persen dibandingkan dengan USD 630,3 miliar yang diinvestasikan secara global pada tahun 2021.

Penurunan angka-angka ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan startup di kawasan Asia Pasifik. Namun, ada alasan kuat untuk percaya bahwa situasi ini, yang oleh banyak orang disebut sebagai ‘tech winter’ adalah sesuatu yang akan dapat dilalui oleh banyak startup.

Bertahan dari Tech Winter

Meskipun angka keseluruhan turun dibandingkan tahun lalu, hal ini tetap menunjukkan masih terjadi investasi modal ventura dalam jumlah yang signifikan – sebuah nominal yang tampaknya tidak mungkin terjadi beberapa tahun yang lalu.

Misalnya, total pendanaan global pada tahun 2020 mencapai USD 298,2 miliar, dan angka tahun ini sudah melampaui jumlah tersebut.

Selain itu, CB Insights juga melaporkan, 66 persen dari keseluruhan kesepakatan tahun ini telah terjadi pada tahap awal, yang seharusnya mampu membangkitkan optimisme di antara para pendiri startup baru masih akan tersedia pendanaan untuk ide-ide segar dan inovatif.

Dalam keadaan ekonomi apa pun, menjalankan startup bukan hal yang mudah, dan kami di Amazon Web Services (AWS) berkomitmen mendukung startup untuk menjalankan bisnis secara optimal di cloud.

 

Dukungan AWS untuk Pelaku Startup

Untuk startup di tahap paling awal, program AWS Activate kami menawarkan banyak manfaat yang akan membantu para pendiri untuk bangkit lalu berjalan dengan cepat dan efisien, contohnya melalui dukungan teknis dan pelatihan, bimbingan bisnis, dan opsi untuk mengajukan kredit komputasi cloud.

Melalui dukungan ini, startup dapat menggunakan kredit untuk mendapatkan satu atau lebih dari 200+ layanan cloud yang ditawarkan AWS saat mereka menavigasi langkah-langkah kritis awal untuk membuktikan konsep mereka serta menguji kecocokan produk dengan pasar.

Sejak peluncuran Activate pada tahun 2013, kami melihat manfaatnya telah dirasakan oleh ratusan ribu startup di seluruh dunia, termasuk Sribuu dan Twibbonize di Indonesia.

Hanya dalam dua tahun terakhir, AWS telah menyediakan kredit AWS Activate senilai lebih dari US$2 miliar untuk membantu startup tahap awal meluncurkan dan memacu laju pertumbuhan bisnis mereka.

Mengoptimalkan belanja

Tak diragukan lagi di saat-saat seperti ini, para investor cenderung berfokus pada fundamental, dengan penekanan pada pendapatan alih-alih pertumbuhan.

Serta ada keinginan sejalan untuk melihat, perusahaan yang didanainya menerapkan penyederhanaan biaya dan pengelolaan anggaran secara lebih konservatif.

Beberapa biaya terbesar yang dikeluarkan oleh startup saat memulai bisnis adalah untuk talenta, pemasaran, dan infrastruktur cloud tempat bisnis dibangun, jadi kami mendorong para pendiri startup untuk menilai sendiri apakah mereka telah menggunakan layanan cloud dengan cara yang paling efisien.

Sebagai upaya membantu startup dalam membangun bisnisnya di AWS untuk menghemat pengeluaran mereka untuk cloud, kami mengambil serangkaian langkah aktif, di antaranya melakukan tinjauan rutin untuk memastikan pelanggan kami menggunakan model penetapan harga yang paling hemat biaya, dan tidak menggunakan lebih banyak layanan daripada yang sebenarnya mereka butuhkan.

 

 

Trusted Advisor

Salah satu layanan yang kami tawarkan adalah alat online Trusted Advisor kami, yang membantu pelanggan startup mengurangi biaya, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan keamanan dengan memeriksa penggunaan AWS mereka, serta memberikan saran untuk pengoptimalan kinerja. Inisiatif seperti ini telah membantu pelanggan kami menghemat biaya cloud hingga 40 persen.

Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan akal sehat, tim kami sebenarnya ditugaskan untuk mengurangi tagihan cloud yang harus dibayar pelanggan kami.

Contohnya adalah yang kami lakukan dengan startup solusi data berbasis AI asal India, iMerit Technology, yang selama lima tahun terakhir secara konsisten mencatatkan pertumbuhan pendapatan hampir dua kali lipat setiap tahun.

Untuk memastikan biaya teknologi terkelola dengan baik saat menerapkan proses peningkatan skala, iMerit telah memanfaatkan dukungan Cloud Financial Management AWS untuk mendalami analisis pengeluaran cloud mereka, mengungkap peluang untuk operasional yang lebih efisien, dan mengukur penggunaan layanan mereka dengan tepat.

Melalui berbagai latihan pengoptimalan biaya, startup ini telah mengurangi pengeluaran cloud mereka sekitar 20% per bulan.

Membangun kemampuan dan komunitas untuk mencapai keberhasilan sepanjang waktu

Motivasi yang tinggi untuk menghemat biaya tidak berarti bahwa startup harus melupakan ambisinya untuk berkembang dan belajar.

Peningkatan keterampilan saat ini masih sama pentingnya dengan sebelum-sebelumnya, itulah sebabnya kami bekerja sama dengan pelanggan startup kami untuk membantu mereka membekali timnya dengan keterampilan digital yang paling dibutuhkan.

Sebagai contoh, AWS Skill Builder, menawarkan lebih dari 500 kursus gratis untuk profesional yang ingin membangun keterampilan dan pengetahuan cloud mereka, sebagai upaya memupuk budaya berorientasi pertumbuhan yang siap beroperasi dengan kecepatan inovasi, hal yang identik dengan startup.

Di masa-masa sulit, pengembangan jaringan dan pembangunan komunitas adalah dua hal yang sama pentingnya, jadi kami membantu startup membangun koneksi dalam ekosistem dengan memperkenalkan mereka kepada calon pelanggan dan investor, serta menawarkan jaringan dan kesempatan belajar.

 

Program Baru AWS

Tahun ini, kami meluncurkan sejumlah program baru untuk menyatukan para eksekutif startup guna berbagi ide yang akan membantu mereka menavigasi jalan mereka ke depan dengan lebih baik.

Program CTO Fellowship kami, misalnya, menampilkan acara tatap muka secara offline maupun temu komunitas online yang dirancang untuk membantu para eksekutif startup saling bimbing dan belajar agar dapat membangun bisnis yang lebih kuat.

Kami juga bekerja sama dengan pelanggan startup untuk membantu memastikan talenta dan proses mereka telah dioptimalkan untuk mencapai sukses. Salah satu caranya adalah dengan berbagi pengetahuan tentang budaya dan proses Amazon sendiri – sesuatu yang kami sebut Budaya Inovasi kami.

Kami kerap berbicara tentang "setiap hari adalah Hari Pertama" di Amazon, sebuah sudut pandang yang membuat kami mampu memandang setiap tantangan dan peluang yang dihadapi startup sebagai hal baru, serta memungkinkan kami untuk secara konsisten mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan mereka.

Salah satu contoh bagaimana panduan budaya Amazon telah mendukung salah satu pelanggan startup kami adalah kisah Bizzi dari Vietnam, sebuah perusahaan otomasi hutang usaha (accounts payable) berbasis AI yang mendapatkan pendanaan awal mereka pada akhir tahun 2021 dan telah menggandakan ukuran tim mereka dari tahun ke tahun selama hampir tiga tahun berturut-turut.

Sebagai startup "yang mengutamakan manusia" yang senantiasa berhati-hati dalam menetapkan fondasi budaya yang kuat sejak awal, Bizzi telah mengadopsi metodologi "dua tim pizza" dari Amazon guna membatasi jumlah staf pada setiap proyek tertentu, sehingga memastikan tim tetap cepat dan gesit serta berdaya untuk menghadirkan produk dan fitur yang baru dan inovatif ke pasar.

 

Tetap fokus pada ide dan peluang

Dedikasi kami untuk memahami kebutuhan pelanggan dan bekerja mundur untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut telah membantu AWS mengungkap banyak peluang untuk mengembangkan berbagai layanan baru yang mampu menghasilkan pendapatan.

Pendekatan ini telah membantu AWS menjadi organisasi yang inovatif dan multifaset seperti sekarang ini, dan ini adalah sesuatu yang dengan senang hati kami bagikan dengan banyak pelanggan startup kami.

Jadi, terlepas dari kekhawatiran dan konservatisme dalam ekosistem saat ini, kami masih yakin bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan dan mengembangkan startup.

Memang kita tidak punya bola kristal yang dapat menunjukkan tantangan apa yang ada di depan kita, tapi akan selalu ada peluang bagi pengusaha dengan ide-ide hebat untuk mendapatkan pendanaan.

AWS tetap berkomitmen mendukung pelanggan startup kami untuk terus berinovasi dan memecahkan masalah-masalah terbesar dunia, dan kami sangat antusias untuk melihat ide besar apa yang akan muncul dari masa-masa unik ini.

** Penulis adalah Gaurav Arora, Director and Head of Startup business, Amazon Web Services, Asia Pacific and Japan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya