Spotify PHK 600 Karyawan, Bos Konten Cabut dari Perusahaan

Spotify melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen karyawan atau sekitar 600 orang dari total seluruh pekerjanya, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.

oleh Iskandar diperbarui 24 Jan 2023, 10:09 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 09:01 WIB
Ilustrasi Spotify
Ilustrasi Spotify. Kredit: StockSnap via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Spotify melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen karyawan atau sekitar 600 orang dari total seluruh pekerjanya, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Menurut laporan pendapatan terakhir Spotify, perusahaan mempekerjakan sekitar 9.800 karyawan. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Selasa (24/1/2023).

"Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi. Chief Content Officer (COO) Dawn Ostroff juga mengundurkan diri sebagai bagian dari perubahan tersebut," ungkap CEO Spotify Daniel Ek.

Sama seperti CEO Google Sundar Pichai, Ek mengatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas langkah yang diambil saat ini.

Perusahaan akan memberikan rata-rata 5 bulan pesangon kepada karyawan, bersama dengan waktu liburan yang masih harus dibayar dan tidak digunakan, perawatan kesehatan selama masa pesangon, serta dukungan imigrasi dan dukungan karir.

Sebagai informasi, mayoritas karyawan Spotify berbasis di Amerika Serikat (AS), diikuti Swedia dan Inggris.

"Perusahaan secara fundamental mengubah cara kami beroperasi di puncak, mendelegasikan pekerjaan teknik dan produk kepada kepala produk dan kepala bisnis baru," kata Ek.

"Perubahan ini akan memungkinkan saya untuk kembali ke bagian di mana saya melakukan pekerjaan terbaik--menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan masa depan Spotify," sambungnya.

Inovasi Spotify

Ilustrasi aplikasi spotify
Ilustrasi aplikasi spotify. (Photo by Sara Kurfeß on Unsplash)

Seperti perusahaan teknologi lainnya, Spotify telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, khususnya di bidang podcasting.

Inovasi itu menghabiskan lebih dari satu miliar dolar untuk jaringan podcast, layanan hosting, dan acara seperti The Joe Rogan Experience.

Menurut Ek, sebagian besar upaya itu diinisiasi oleh Chief Content Officer Dawn Ostroff, yang meningkatkan konten podcast sebanyak 40 kali lipat. Namun, sebagai bagian dari perubahan, dia akan meninggalkan perusahaan.

Spotify bergabung dengan raksasa teknologi lainnya dalam melakukan PHK massal, sebagian karena penurunan ekonomi dan perekrutan.

Selama beberapa minggu terakhir, Microsoft, Amazon, Meta, dan Google memberhentikan 51.000 karyawan (secara gabungan).

Namun, dari tahun 2020 hingga 2022, perusahaan tersebut mempekerjakan lebih banyak karyawan daripada yang mereka keluarkan. Spotify sendiri memiliki 6.617 karyawan pada 2021 dan 9.800 setahun kemudian, sebelum PHK.

Tak Mengejutkan

Ilustrasi Penggunaan Aplikasi Spotify
Ilustrasi Penggunaan Aplikasi Spotify (Photo by Ivan Samkov on Pexels)

Informasi soal PHK karyawan Spotify bukanlah hal yang mengejutkan karena kabar buruk ini sempat beredar sebelumnya. 

Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg, yang menyebut informasi tersebut berasal dari sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut. Namun, tidak diketahui berapa jumlah karyawan Spotify di PHK.

Dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/1/2023), belum ada tanggapan dari pihak Spotify terkait isu ini.

Spotify pada bulan Oktober diketahui memiliki sekitar 9.800 pekerja, dan telah melepas 38 karyawan dari studio podcast-nya Gimlet Media dan Parcast.

Kabar PHK di Spotify berembus di tengah maraknya PHK besar-besaran yang terjadi di banyak perusahaan teknologi raksasa dunia. Twitter, sudah banyak melepas karyawan mereka, khususnya sejak diambil alih Elon Musk tahun lalu.

Berdekatan dengan Twitter, penghujung 2022, perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta, telah melakukan PHK terhadap sekitar 11 ribu karyawan. Menjadi yang paling signifikan dalam sejarah perusahaan.

"Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang telah kami buat dalam sejarah Meta," tulis CEO Meta Mark Zuckerberg dalam posting blog kepada karyawan, sebagaimana dikutip dari CNN Global, Kamis (10/11/2022).

"Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami," Mark Zuckerberg menambahkan.

PHK akan berdampak pada banyak sektor perusahaan, dan tim HR Meta akan sangat terpukul karena perusahaan akan menyetop perekrutan karyawan baru.

Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya