Liputan6.com, Jakarta Seorang mantan karyawan Google di bagian Human Resources Department (HRD), menceritakan kisahnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan raksasa teknologi itu beberapa waktu lalu.
Eks karyawan bernama Dan Lanigan-Ryan itu mengisahkan, dirinya terkena PHK ketika sedang berada di tengah wawancara kerja dengan seorang pelamar kerja di Google.
Baca Juga
Kejadian itu terjadi saat Google baru saja melakukan PHK terhadap sekitar 12 ribu karyawannya pertengahan bulan Januari ini.
Advertisement
Lanigan-Ryan mengatakan kepada Insider, dia sedang mewawancarai seorang pelamar kerja, namun tiba-tiba panggilan teleponnya dengan salah satu kandidat terputus.
Kala itu, Lanigan-Ryan mencoba untuk mengakses situs web internal perusahaan di tengah telepon wawancaranya, tetapi tidak bisa masuk.
Anggota lain dari timnya juga melaporkan masalah serupa. Meskipun begitu, manajernya pun melaporkan kendala tersebut sebagai sebuah masalah teknis.
Namun, Lanigan-Ryan mengaku juga emailnya tiba-tiba diblokir tak lama kemudian. Telepon dengan pelamar kerja yang diwawancarainya pun terputus. Dia pun kemudian melihat berita soal PHK Google.
"Saya diblokir dari semuanya. Dan kemudian saya melihat di berita sekitar 15, 20 menit kemudian bahwa Google mengumumkan 12.000 PHK," kata Lanigan-Ryan, seperti dikutip dari Business Insider, Senin (30/1/2023).
Lanigan-Ryan sendiri sudah bekerja kontrak untuk headhunter Morgan McKinley, di kantor Google di Dublin, Irlandia, sejak November 2021. Meski mengaku dibayar oleh Morgan McKinley, namun menurutnya, untuk semua tujuan dia adalah bagian dari Google.
Mengira Tak Kena PHK Karyawan Google
Lanigan-Ryan juga mengaku belum menerima komunikasi apapun dari Google mengenai pemecatannya. Ia hanya mendapatkan email dari Morgan McKinley, berisi staf terdampak akan diberi gaji sampai 3 Februari.
Dalam surat itu juga staf yang di-PHK, harus mengembalikan peralatan kantor yang mereka pegang ke Google.
Lanigan-Ryan sendiri mengaku dirinya sudah melihat adanya pemangkasan jumlah karyawan, tapi ia tidak mengira dirinya juga akan terkena PHK massal itu. Menurutnya, Google melakukan jeda perekrutan di musim panas, tapi hanya beberapa bulan.
Lanigan-Ryan juga mengatakan kontraknya harusnya berakhir pada September 2022, tetapi Google telah memperpanjangnya untuk satu tahun lagi. "Jadi saya pikir saya aman, sungguh," katanya.
Lanigan-Ryan pun mengatakan dia merasa "dibutakan" oleh pemecatannya. Namun meski harus berakhir pahit, menurutnya, dia "benar-benar menikmati waktu" bekerja di perusahaan itu.
Advertisement
Curhat Mantan Karyawan yang Kena PHK Google
Sebelumnya, Google mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12 ribu karyawan, di mana pemangkasan juga terjadi untuk pekerja di Amerika Serikat dan secara global.
PHK ini tentu membuat banyak karyawan yang merasa terkejut. Tidak sedikit dari mereka yang mencurahkan isi hatinya ke media sosial, maupun lewat media massa.
Apalagi, mereka yang terdampak juga di antaranya adalah karyawan yang memiliki performa baik selama bekerja.
Mengutip New York Post, Sabtu (28/1/2023), eks engineering manager Justin Moore, mengungkapkan dalam sebuah unggahan di LinkedIn, ia tahu terkena PHK Google usai menemukan akun kerjanya nonaktif otomatis pada jam tiga pagi.
"Ini juga menunjukkan pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan pemberi kerja — terutama yang besar, yang tidak berwajah seperti Google — menganggap Anda 100 persen dapat dibuang," kata Moore.
"Jalani hidup, bukan bekerja," kata mantan karyawan Google yang sudah bekerja selama lebih dari 16 tahun di perusahaan itu.
Jeremy Joslin, mantan insinyur perangkat lunak di raksasa teknologi itu, juga mengatakan bahwa kabar tersebut seperti sebuah tamparan di wajah. Joslin sendiri sudah bekerja 20 tahun di Google. Ia mengetahui dirinya terkena PHK melalui sebuah email.
"Benar-benar tamparan di wajah. Saya berharap bisa mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang secara langsung," kata Joslin melalui akun Twitter-nya @jcj.
Elizabeth Hart, eks manajer pemasaran senior, juga menceritakan bahwa dirinya mendapatkan pemeritahuan bahwa aksesnya ke perusahaan berakhir di tengah malam. Hart sudah bekerja lebih dari 15 tahun di Google.
Â
CEO Google Ungkap Alasan PHK 12.000 Karyawan
Dikutip dari AP News, Jumat (20/1/2023), pemutusan berdampak pada sekitar 6 persen dari keseluruhan karyawan Google. Pengumuman ini diinformasi langsung CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai melalui email serta unggahan di blog perusahaan.
Terbaru, dalam town hall yang digelari, Sundar akhirnya mengungkap alasan di balik PHK tersebut. Menurutnya, PHK itu merupakan keputusan yang sudah dipertimbangkan secara matang.
Seperti dikutip dari NDTV, Selasa (24/1/2023), keputusan ini dibuat dengan berkonsultasi terlebih dulu dengan pendiri Google, termasuk dewan direksi. Ia menuturkan, langkah ini perlu diambil karena pertumbuhan perusahaan yang melambat.
"Jika Anda tidak bertindak dengan jelas dan tegas, serta lebih awal, kami malah akan menambah masalah dan membuatnya jauh lebih buruk. Ini adalah keputusan yang perlu saya buat," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut PHK ini tidak dilakukan secara acak. Menurut Sundar, keputusan PHK ini melibatkan sekitar 750 pimpinan senior dan dilakukan dalam beberapa minggu, sebelum akhirnya menentukan siapa saja karyawan Google yang di-PHK.
(Dio/Isk)
Advertisement