Gartner: Kendaraan Listrik Bertenaga Baterai Hadapi Tantangan Berat pada 2023

Wakil Presiden Analis di Gartner, Pedro Pacheco, menyatakan beberapa alasan mengapa tahun 2023 akan menjadi tantangan yang signifikan bagi industri ini.

oleh M Hidayat diperbarui 12 Mar 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 11:00 WIB
Mengisi baterai mobil listrik
Mengisi baterai mobil listrik (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2023 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi industri otomotif, tetapi tekad pemerintah dan produsen mobil akan diuji pada tahun ini, menurut prediksi baru dari perusahaan riset Gartner.

Wakil Presiden Analis di Gartner, Pedro Pacheco, menyatakan beberapa alasan mengapa tahun 2023 akan menjadi tantangan yang signifikan bagi industri ini.

Di Eropa, kenaikan harga listrik telah berdampak pada biaya operasional kendaraan listrik bertenaga baterai (battery-electric vehicles, BEV), sementara beberapa negara seperti Inggris, Swiss, dan Australia, telah meluncurkan pajak kendaraan listrik.

China telah mengakhiri subsidi kendaraan listrik, sementara masih banyak kesenjangan cakupan dalam infrastruktur pengisian daya global, di mana kualitas layanannya juga jauh lebih buruk daripada yang seharusnya.

Di atas semua kekhawatiran ini, Gartner mengantisipasi bahwa kenaikan tajam harga bahan baku (seperti lithium dan nikel) pasti akan mendorong biaya BEV lebih tinggi. Hal ini akan menyulitkan produsen peralatan asli (OEM) untuk menutup kesenjangan harga dengan mobil pembakaran internal mereka.

Akibatnya, ada kemungkinan penjualan BEV akan tumbuh relatif lambat, atau bahkan terhenti sama sekali di beberapa pasar. Hal ini juga menunjukkan bahwa investasi yang terkait dengan kendaraan listrik-baterai akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai titik impas.

 

Kekurangan rantai pasokan

Gartner juga mengantisipasi berlanjutnya kekurangan rantai pasokan di industri otomotif hingga akhir 2023. Meskipun sudah dua tahun sejak awal pandemi, produsen mobil masih belum berhasil memperkirakan resolusi untuk mengatasi kekurangan chip semikonduktor atau kekurangan kendaraan yang muncul dari masalah itu.

Ada juga pasokan bahan utama yang dibutuhkan untuk baterai BEV, yang mendorong harga komoditas naik.

Namun, Gartner percaya bahwa ada peluang bagi para CIO di industri otomotif untuk membantu perusahaan mereka tumbuh melalui penggunaan teknologi selama periode penurunan ini.

Sebagai contoh, banyak produsen mobil tradisional yang mencoba beralih ke perusahaan teknologi, namun menghadapi kendala dari budaya perusahaan, di sinilah CIO dapat melangkah maju dan membantu proses transisi tersebut.

Gartner juga memprediksi bahwa pada tahun 2026, lebih dari setengah dari semua mobil listrik yang dijual secara global adalah model bermerek China, dengan perusahaan China berada di posisi yang tepat untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan teknologi ini, mengingat akses yang kuat terhadap bahan baku dan kapasitas produksi baterai di China.

 

Rekomendasi Analis

Para analis merekomendasikan bahwa setiap CIO di sektor otomotif yang berfokus pada integrasi EV harus mengintegrasikan perangkat lunak perencanaan rantai pasokan dan visibilitas, untuk membantu membuat keputusan bisnis yang lebih baik tentang di mana bahan-bahan utama bersumber untuk memastikan ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi masalah rantai pasokan.

Gartner memprediksi bahwa pada tahun 2025, perusahaan-perusahaan teknologi raksasa akan memiliki saham di sistem operasi 95% dari semua mobil baru yang ada di jalan. Hal ini dikarenakan perusahaan teknologi telah mulai menggantikan beberapa pemasok Tier 1 di sektor otomotif yang sudah mapan dengan menjadi penyedia perangkat lunak di dalam kendaraan.

Sementara itu, raksasa digital juga menggunakan ekosistem mereka untuk mengklaim bagian yang lebih besar dari wilayah sistem operasi kendaraan, mengingat mereka sekarang terlibat dalam bidang-bidang seperti manufaktur, pengembangan, dan penjualan.

Ke depannya, Pacheco memperingatkan bahwa OEM dan pemasok tradisional tidak akan dapat bersaing sendirian dan perlu membentuk kemitraan jika mereka ingin tetap mendapatkan keuntungan dalam industri ini.

Infografis: Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya