Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kedatangan fenomena alam langka gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 atau jelang Lebaran pekan ini.
Mengutip laman resmi BRIN, Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana, ada daerah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan ada juga yang mengalami Gerhana Matahari Cincin.
Baca Juga
Manchester United Dapat Angin Segar, Striker Favorit Ruben Amorim Kirim Sinyal Tertarik ke Old Trafford
Dugaan Dana Judi Online Mengalir ke Paslon di Pilkada Jakarta, Formasi Lapor ke Bawaslu
Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul dan Habib Habib Abdullah Barabah, Mimpi yang Jadi Kenyataan 10 Tahun Setelahnya
Meski begitu, tidak semua daerah di Indonesia akan mengalami gerhana matahari total. Ada beberapa wilayah, yang akan kedatangan gerhana matahari sebagian.
Advertisement
Mengutip informasi yang disebarkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (17/4/2023), berikut ini secara lengkap wilayah mana saja waktu gerhana matahari 20 April 2023 mendatang.
Lokasi dan Jadwal Gerhana Matahari Total
Untuk lokasi gerhana matahari total dalam gerhana matahari hibrida, berikut ini wilayahnya dan waktu terjadinya puncak gerhana, yang semuanya dalam WIT seperti dikutip dari keterangan BRIN.
- Pulau Kisar: 13.23.09
- Pulau Maopora: 13.25.05
- Pulau Damar: 13.28.25
- Pulau Watubela: 13.40.49
- Kepulauan Antalisa: 13.45.14
- Randepandai: 13.50.32
- Roswar: 13.51.45
- Pulau Num: 13.54.45
- Wooi: 13.55.08
- Serui: 13.55.08
- Biak Kota: 13.57.18
Jadwal Gerhana Matahari Sebagian di 38 Ibukota Provinsi
Berikut ini daftar lengkap untuk waktu puncak gerhana dari fenomena gerhana matahari hibrida di 30 provinsi Indonesia, seperti dikutip dari Instagram BRIN.
WIB
- Banda Aceh - tidak terjadi gerhana
- Medan - 10.50.18
- Padang - 10.44.04
- Pekanbaru - 10.49.08
- Tanjungpinang - 10.55.39
- Jambi - 10.48.46
- Bengkulu - 10.41.44
- Palembang - 10.48.02
- Pangkalpinang - 10.52.23
- Bandarlampung - 10.43.59
- Serang - 10.44.14
- Jakarta - 10.45.25
- Bandung - 10.45.19
- Semarang - 10.50.30
- Yogyakarta - 10.48.46
- Surabaya - 10.54.27
- Pontianak - 11.03.05
- Palangkaraya - 11.07.27
WITA
- Denpasar - 11.56.28
- Mataram - 11.58.23
- Kupang - 12.10.46
- Banjarbaru - 12.06.30
- Samarinda - 12.17.37
- Tanjungselor - 12.25.10
- Manado - 12.37.53
- Gorontalo - 12.32.08
- Palu - 12.22.23
- Mamuju - 12.16.34
- Makassar - 12.12.24
- Kendari - 12.21.28
WIT
- Sofifi - 12.42.13
- Ambon - 13.34.31
- Sorong - 13.47.07
- Manokwari - 15.53.23
- Jayapura - 14.04.57
- Nabire - 13.51.36
- Wamena 13.58.11
- Merauke - 13.53.10
Provinsi yang Paling Awal Alami Gerhana Matahari 20 April 2023
Menurut Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional di laman Edukasi Sains Antariksa, Yogyakarta akan jadi ibukota provinsi yang paling awal mengalami gerhana matahari sebagian.
Merujuk laman tersebut, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.
Sementara Medan, menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.
Lalu Jayapura, akan jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.
Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit
Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie.
Advertisement
Penjelasan Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Menurut BMKG, Gerhana matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Â
Terdiri dari Dua Tipe Gerhana
Gerhana matahari hibrida terdiri dari dua tipe gerhana yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Selain itu, Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrid yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.
(Dio/Isk)
Advertisement