Top 3 Tekno: 6 Penyebab Cuaca Panas di Sejumlah Kota Indonesia Bikin Penasaran

Sejumlah penyebab cuaca panas di beberapa kota di Indonesia bikin penasaran para pembaca.

oleh Iskandar diperbarui 24 Apr 2023, 11:40 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 11:39 WIB
Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penyebab cuaca panas di beberapa kota di Indonesia bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (23/4/2023) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari Tiongkok yang telah melakukan pengujian kecepatan jaringan internet 6G.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Bukan Heatwave, Ini Penyebab Cuaca Panas di Sejumlah Kota Indonesia Sepekan Terakhir

Sepekan terakhir, suhu udara dan cuaca terasa sangat panas menyengat. Hal ini dikeluhkan banyak orang di dunia maya. Kamu pun mungkin merasakan hal serupa.

Rupanya BMKG pun mencatat bahwa sepekan terakhir suhu panas maksimum udara permukaan Indonesia tergolong panas jika dibandingkan hari biasanya.

BMKG mengklaim Indonesia tidak mengalami gelombang panas alias heatwave seperti yang terjadi di sejumlah negara Asia lain, misalnya Bangladesh yang suhu tertingginya pada17 April lalu mencapai 51 derajat Celsius.

"Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas," kata BMKG melalui akun Instagram terverifikasinya, sebagaimana dikutip Minggu (23/4/2023).

Lantas, apa sih penyebab cuaca panas di Indonesia dalam beberapa hari terakhir kalau bukan karena gelombang panas alias heatwave yang melanda sebagian negara Asia?

penyebab suhu panas di Indonesia:

  • Pertama adalah adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa.
  • Selain itu, suhu panas atau cuaca panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, di mana, lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah.
  • Hal lain yang membuat suhu panas di Indonesia adalah tren pemanasan global dan perubahan iklim.
  • Dikatakan oleh BMKG, gelombang panas atau heatwave makin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering, oleh karenanya tidak heran kalau nantinya suhu panas bakal sering dirasakan oleh penduduk Indonesia.
  • Selain itu, dominasi Monsun Australia juga terjadi, yang menyebabkan Indonesia memasuki musim kemarau.
  • Tidak hanya itu, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan juga menjadi penyebab suhu panas di Indonesia.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Ngebut Banget! Tiongkok Uji Kecepatan 6G, Bisa Sampai 100Gbps

China Luncurkan Satelit 6G
China luncurkan satelit 6G (@elenaneira/Twitter).

Teknologi komunikasi seluler berkembang dengan sangat cepat. Para peneliti dan ilmuwan pun membuat kemajuan signifikan atas teknologi 6G.

Dalam pengembangan terbarunya, 5G bahkan belum terlalu masif digunakan di dunia, namun para peneliti dan ilmuwan telah mulai merencanakan teknologi komunikasi seluler generasi berikutnya.

Salah satu negara yang begitu giat mengembangkan dan berinvestasi dalam teknologi komunikasi generasi baru adalah Tiongkok. Belum lama ini, para peneliti dan ilmuwan di Tiongkok membuat sebuah inovasi yang menakjubkan.

Adalah Institute No 25, sebuah organisasi riset Tiongkok yang bertanggung jawab untuk memajukan eksplorasi luar angkasa, baru-baru ini mengumumkan tonggak penting dalam teknologi 6G.

Mengutip Gizchina, Minggu (23/4/2023), belum lama ini Institute No 25 mengumumkan tonggak penting dalam teknologi komunikasi 6G.

Mereka mencapai transmisi data nirkabel real-time pertama pada tingkat frekuensi terahertz. Adapun kecepatan transmisi nirkabel yang berhasil dicapai 6G adalah 100 Gbps (Gigabit per detik).

Tentunya, perkembangan baru ini begitu potensial, karena bisa menjembatani jaringan 6G di masa depan. Sekadar informasi, jaringan 6G bakal jauh lebih cepat dan efisien ketimbang jaringan-jaringan di bawahnya, termasuk 5G.

Baca selengkapnya di sini 

 


3. Waspadai Email Palsu Seolah dari Google, Bisa Curi Data Pribadi Pengguna

Search Engine Google
Search Engine Google (Photo by Christian Wiediger on Unsplash)

Para pengguna internet diperingatkan untuk segera menghapus dan melaporkan email yang seolah berasal dari Google, yang isinya adalah penawaran hadiah, karena si pengguna telah membantu mereka mencapai tonggak penting perusahaan.

Salah satu versi dari email Google palsu yang diunggah di internet terkesan memberi ucapan selamat karena si penerima telah membuat Google Search diakses 18,25 miliar kali.

Mengutip 7news.com.au, Minggu (23/4/2023), email tersebut juga mengklaim, Google akan memberikan hadiah untuk tiap pencarian ke 10 juta kali. Email palsu tersebut juga memberi sejumlah instruksi untuk diikuti, termasuk agar si pengguna memberi informasi pribadi, agar mereka bisa menukar hadiahnya.

Google pun memperingatkan, setiap email atau iklan apa pun yang menawarkan hadiah ke si pengguna adalah palsu belaka. Laman dukungan Google menyebut, pihaknya tidak menyelenggarakan undian, lotere, atau program sejenisnya.

Selain itu, Google juga menyarankan pengguna untuk melaporkan segala email seperti di atas sebagai spam.

Ini bukan pertama kalinya nama Google dicatut untuk mengirimkan pesan atau email penipuan. Sebelumnya di masa lalu, sejumlah penipuan yang mengaku sebagai Google dikirimkan ke Gmail dan akun email lain. Termasuk di antaranya email yang meminta pembayaran atas penggunaan layanan Google Maps, dan lainnya.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya