AI Dukungan ChatGPT di Microsoft Bing Jadi Lebih Responsif dan Pintar Matematika

Fitur yang didukung ChatGPT untuk Microsoft Bing kini menjadi lebih responsif, pintar dalam matematika, dan akurat memberikan informasi terkini.

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 26 Apr 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2023, 07:30 WIB
Bing Image Creator (Microsoft)
Microsoft melakukan sejumlah pembaruan agar chatbot AI Bing lebih responsif dan pintar matematika. (Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Chatbot AI di Microsoft Bing telah mendapat pembaruan yang meningkatkan kemampuannya di beberapa bidang.

Alhasil, fitur yang didukung ChatGPT tersebut menjadi lebih responsif, pintar dalam matematika, dan akurat memberikan informasi terkini.

Dalam postingan blog resminya, Microsoft menjelaskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) Bing Chat akan lebih jarang mengakhiri percakapan secara tiba-tiba.

Sebelumnya, kasus semacam itu sering ditemui pengguna ketika mengirimkan pesan yang membuat Bing menutup obrolan dengan mengatakan "Ini sudah waktunya mengubah topik".

"Hal ini sekarang seharusnya lebih jarang terjadi daripada sebelumnya, dan kami terus menyelidiki kasus semacam ini," tulis Microsoft dikutip dari Tech Radar, Rabu (26/4/2023). 

Microsoft juga telah memperbaiki masalah bug yang menyebabkan Bing tidak memberi respons terhadap sejumlah pertanyaan. Perbaikan ini dilakukan untuk memastikan Bing dapat memberikan jawaban lebih baik ketika ditanya seputar berita terkini. 

Adapun pembaruan tersebut merupakan bagian dari rencana Microsoft dalan mengasah AI Bing. Tak hanya itu, fitur-fitur baru pun terus ditambahkan untuk meningkatkan kemampuannya.

Chatbot AI Bing Bisa Tampilkan Ekspresi Matematika yang Kompleks

Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)
Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)

Di samping itu, Bing Chat telah menambahkan dukungan markup LaTex. Menurut Microsoft, kerja sama ini memungkinkan untuk menampilkan ekspresi matematika yang rumit dengan akurat.

Karena itu, Bing dapat berguna untuk mempelajari konsep matematika. Kemampuan baru ini pun membuat teknologi tersebut mampu membantu berbagai tugas, seperti penulisan makalah penelitian teknis.

Dengan pesatnya kemajuan yang dibuat Microsoft akhir-akhir ini, AI Bard besutan Google sebagai pesaingnya perlu mempercepat langkah agar tidak tertinggal jauh.

Baru-baru ini, Google pun meluncurkan fitur teranyar dari Bard AI-nya yang dapat menulis, menjelaskan, dan men-debug kode di lebih dari dua puluh bahasa pemrograman.

Microsoft Kembangkan Chip AI Buatannya Sendiri

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Baru-baru ini, Microsoft pun turut dilaporkan sedang mengerjakan chip AI besutannya sendiri. 

Mengutip informasi dari The Verge, Kamis (20/4/2023), chip AI tersebut dapat digunakan untuk melatih model bahasa terbaru dan menghindari ketergantungan pada Nvidia yang cenderung mahal. 

Berdasarkan laporan The Information, Microsoft telah mengembangkan chip AI sejak 2019. Beberapa karyawan Microsoft dan OpenAI pun sudah memiliki akses untuk menguji seberapa baik kinerjanya pada model bahasa terbaru, seperti GPT-4.

Selama bertahun-tahun, Microsoft juga mengerjakan chip berbasis ARM. Menurut laporan Bloomberg di akhir tahun 2020, Microsoft tengah mempertimbangkan untuk merancang sendiri prosesor server tersebut, bahkan untuk perangkat Surface di masa mendatang. 

Meski belum tersedia, Microsoft telah bekerja sama dengan AMD dan Qualcomm dalam mengembangkan chip khusus perangkat Surface Laptop dan Surface Pro X.

Ketika siap diluncurkan, chip ini disebut akan menjadi jajaran terbaru chip yang berasal dari perusahaan teknologi besar. Sebelumnya, Amazon, Google, dan Meta juga telah memiliki chip buatannya sendiri untuk kecerdasan buatan, tetapi sebagian besar perusahaan masih mengandalkan chip Nvidia.

HomeTeknoTech News Microsoft Kembangkan Chip AI Buatannya Sendiri, Jadi Pesaing Nvidia? Dinda Charmelita Trias MaharaniDinda Charmelita Trias Maharani Diperbarui 20 Apr 2023, 03:30 WIB Copy Link 10 Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung Perbesar Microsoft dilaporkan sedang mengerjakan chip AI besutannya sendiri. (unsplash/Mohammad Rezaie) Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi AI (artificial intelligence) menyebabkan berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk segera mengadopsinya di banyak platform buatannya. Baru-baru ini, Microsoft pun turut dilaporkan sedang mengerjakan chip AI besutannya sendiri. Mengutip informasi dari The Verge, Kamis (20/4/2023), chip AI tersebut dapat digunakan untuk melatih model bahasa terbaru dan menghindari ketergantungan pada Nvidia yang cenderung mahal. Enam+03:05VIDEO: Belanja Barang Diskon Sambil Cegah Penimbunan Limbah Elektronik Berdasarkan laporan The Information, Microsoft telah mengembangkan chip AI sejak 2019. Beberapa karyawan Microsoft dan OpenAI pun sudah memiliki akses untuk menguji seberapa baik kinerjanya pada model bahasa terbaru, seperti GPT-4. Selama bertahun-tahun, Microsoft juga mengerjakan chip berbasis ARM. Menurut laporan Bloomberg di akhir tahun 2020, Microsoft tengah mempertimbangkan untuk merancang sendiri prosesor server tersebut, bahkan untuk perangkat Surface di masa mendatang. Meski belum tersedia, Microsoft telah bekerja sama dengan AMD dan Qualcomm dalam mengembangkan chip khusus perangkat Surface Laptop dan Surface Pro X. Ketika siap diluncurkan, chip ini disebut akan menjadi jajaran terbaru chip yang berasal dari perusahaan teknologi besar. Sebelumnya, Amazon, Google, dan Meta juga telah memiliki chip buatannya sendiri untuk kecerdasan buatan, tetapi sebagian besar perusahaan masih mengandalkan chip Nvidia. 2 dari 4 halaman Chip AI Microsoft akan Jadi Pesaing Chip Nvidia?

Kantor Microsoft
Kantor pusat Microsoft

Perlu diketahui, Nvidia adalah pemasok utama chip server AI saat ini. Untuk mempromosikan ChatGPT, diperkirakan OpenAI akan membutuhkan lebih dari 30.000 GPU A100 milik Nvidia. Berbagai perusahaan pun berlomba untuk membeli chip tersebut. 

Sementara itu, GPU H100 terbaru Nvidia dijual seharga lebih dari 400.000 Dolar Amerika Serikat di eBay. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan untuk chip kelas atas yang dapat membantu pengembangan perangkat lunak AI.

Di samping upaya Nvidia memenuhi permintaan tersebut, Microsoft berharap dapat menghemat biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan chip ini. Dilaporkan, Microsoft telah mempercepat pekerjaannya pada produk yang diberi kode nama Athena ini.

Ketersediaan perangkat lunak ini diperkirakan akan hadir dalam Microsoft dan OpenAI pada awal tahun depan. Tak hanya itu, Microsoft pun disebutkan sudah memiliki rencana pengembangan lebih lanjut yang mencakup beberapa generasi mendatang.

Meskipun chip AI milik Microsoft ini tidak secara gamblang dikatakan sebagai pengganti Nvidia, tetapi upaya internal yang telah dilakukan dapat memangkas biaya secara signifikan.

Perusahaan itu pun terus mendorong untuk meluncurkan fitur bertenaga AI di berbagai platformnya, seperti aplikasi Bing, aplikasi Office, GitHub, dan masih banyak lagi.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya