Liputan6.com, Jakarta - Bulan lalu, sejumlah pengguna Twitter menemukan bug pada kicauan yang diunggah melalui fitur Circle. Bug tersebut membuat cuitan yang seharusnya privat menjadi publik, sehingga muncul di timeline pengguna lain.
Meski telah berlangsung bulan lalu, Twitter ternyata baru memberikan penjelasan terkait masalah tersebut sekarang. Mengutip informasi dari Engadget, Selasa (9/5/2023), perusahaan baru-baru ini mengirimkan email berisi penjelasan masalah tersebut pada pengguna yang terdampak.
Baca Juga
Dalam penjelasannya, Twitter menyebut masalah ini terjadi karena akibat dari insiden keamanan yang muncul di awal tahun ini. Namun, perusahaan memastikan hal tersebut langsung diatasi.
Advertisement
Tidak hanya itu, Twitter juga meminta maaf atas kejadian tersebut dan memastikan komitmen mereka untuk melindungi privasi para pengguna.
"Dan, kami memahami risiko yang dapat ditimbulkan oleh insiden seperti ini dan kami sangat menyesalinya," tulis perusahaan yang dipimpin Elon Musk.
Untuk diketahui, Twitter Circle sendiri merupakan fitur yang diluncurkan pada Agustus 2022. Menggunakan fitur ini, pengguna bisa membagikan cuitan atau tweet-nya hanya ke orang-orang terpilih dalam kelompok kecil hingga 150 orang.
Dengan kata lain, fitur ini mirip dengan apa yang dilakukan Instagram lewat Close Friends. Twitter mengatakan fitur ini ditujukan bagi orang-orang yang ingin merasa lebih nyaman dalam meng-tweet dan mengekspresikan diri.
Twitter Circle juga ditujukan bagi mereka yang ingin mengurangi kebutuhan akun alternatif atau sekunder, membagikan konten pada kelompok teman terdekat dengan anggota terus berkembang.
Target lainnya adalah pengguna Twitter yang ingin mengurangi frekuensi pengaturan akun pribadi. Dengan Twitter Circle, pengguna akan lebih fleksibel untuk memilih siapa yang dapat melihat dan berinteraksi dengan setiap tweet mereka.
Twitter juga mengatakan fitur Twitter ini memungkinkan pengguna memiliki percakapan lebih intim, serta membangun hubungan dengan sekelompok orang.
Â
Â
Cara Menggunakan Twitter Circle
Untuk menggunakannya, sebelum mengunggah cuitan, pengguna akan bisa melihat opsi untuk membagikan Tweet dengan daftar orang-orang yang berada dalam circle atau seluruh pengikut mereka.
Daftar tersebut bisa disesuaikan kapan saja dan anggota Twitter Circle juga tidak akan mendapatkan notifikasi jika ada perubahan dalam daftar circle.
Nantinya, akun yang dimasukkan dalam daftar Circle, akan melihat tanda hijau di bawah Tweet yang dikirim hanya untuk kelompok tersebut. Tweet ini tidak akan bisa di-Retweet atau dibagikan.
Fitur Twitter Circle sendiri mulai diuji coba pada bulan Mei 2022, dengan jumlah yang terbatas bagi pengguna yang mengaksesnya di iOS, Android, dan laman web. Perusahaan mengatakan uji coba terbilang sukses.Â
Advertisement
Twitter Circle Saat Diuji
Mirip seperti versi akhirnya, saat itu pengguna dapat masuk ke Twitter via browser. Setelah masuk, kamu akan menemukan opsi baru ketika ingin memposting cuitan.
Mengutip The Verge, Minggu (29/5/2022), pengguna nantinya akan menemukan pilihan "Twitter Circle" selain opsi untuk membagikan cuitan di tab "Choose audience".
Seperti disebutkan sebelumnya, kamu dapat menambahkan atau mengurangi jumlah pengguna yang bisa melihat postingan yang baru kamu unggah di akun Twitter.
Nantinya, pengguna yang masuk ke dalam Circle kamu akan mendapatkan informasi bertuliskan: "Only people in @[yourusername]'s Twitter Circle can see this tweet."
Tak hanya itu, orang-orang yang di dalam daftar Twitter Circle kamu juga tidak bisa me-retweet apa pun yang kamu post. Tetapi mereka bisa screenshot dan men-download twit tersebut.
Elon Musk: Pengguna Twitter Akan Dikenakan Biaya saat Klik Konten Berita Mulai Mei 2023
Di sisi lain, Twitter menyediakan cara baru bagi penerbit untuk memperoleh penghasilan dari konten berita mereka di luar opsi langganan.
Menurut bos Twitter, Elon Musk, perusahaan akan mengizinkan penerbit media untuk membebankan biaya kepada pengguna untuk akses ke artikel individual yang mereka posting di situs web, paling cepat bulan depan.
"Diluncurkan bulan depan, platform ini akan memungkinkan penerbit media untuk menagih pengguna per artikel dengan satu klik," cuit Elon Musk, dikutip Minggu (30/4/2023).
Ia menjelaskan hal ini memungkinkan pengguna yang tidak mendaftar langganan bulanan untuk membayar harga per artikel yang lebih tinggi ketika mereka ingin membaca artikel sesekali.
"Harus menjadi win-win utama untuk keduanya, organisasi media dan publik," tulis Elon Musk menambahkan.
Namun, hingga saat ini, detail tentang fitur tersebut masih belum jelas. Musk hanya mengatakan bahwa itu akan mulai diluncurkan bulan depan, tidak jelas jenis akun dan outlet media apa yang dapat membebankan biaya per artikel.
Mengutip Engadget, Elon Musk juga tidak menjabarkan berapa komisi yang akan diambil situs web berita.
(Dam/Isk)
Â
Advertisement