Platform Terbuka Dukung Pertumbuhan Aplikasi Lokal dan Ciptakan Peluang untuk Semua Pihak

CEO Vidio Sutanto Hartono membahas soal kehadiran platform terbuka yang mendukung pertumbuhan aplikasi lokal sekaligus menciptakan peluang untuk semua pihak.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Jun 2023, 15:34 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 15:31 WIB
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek Sutanto Hartono
Dalam panel diskusi tersebut membahas Strategi Adaptasi dan Inovasi Bisnis dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global dan Transformasi Pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan bukan sebuah alasan untuk mematahkan semangat. Hal ini dibuktikan oleh Siti Khasanah, pemilik warung kelontong di Cikarang Selatan.

Di usia pertengahan tiga puluh dengan anak balita dan berbekal ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Siti percaya dengan motto “warung naik kelas” di tengah pesatnya perkembangan dunia digital.

Siti pun mengembangkan usaha warungnya dengan bergabung di platform digital e-commerce marketplace. Berbagai kesempatan untuk belajar pun datang seiring dengan banyak kemudahan yang ditawarkan dengan kehadiran internet.

Ia memberanikan diri menjadi salah satu pelapak di Bukalapak di tahun 2018 dan mengikuti program Akselerator Festival Kota Masa Depan (KMD) 2022.

Dari pelatihan tersebut, ia belajar berbagai ilmu berharga tentang cara mengoptimalkan platform digital untuk memberikan keuntungan lebih berjualan online, salah satunya dengan ikut bergabung dalam komunitas untuk mengembangkan usaha dengan lebih agresif.

Selain itu, Siti juga memahami pentingnya mengalokasikan sebagian dari hasil usaha untuk kebutuhan dana darurat yang tentunya menunjang kelancaran cash flow warung kelontongnya.

Setelah 5 tahun menjadi pelapak dan ikut pelatihan yg disediakan, ia semakin yakin bahwa di era digital seperti saat ini, ilmu dan bantuan selalu tersedia jika kita proaktif dan pantang menyerah untuk belajar.

"Ini hanyalah satu dan banyak manfaat besar yang ditawarkan teknologi. Meski awalnya warung kelontong Siti hanyalah usaha sampingan, kini Siti percaya diri dengan keberlanjutan usahanya ke depan," tutur CEO Vidio Sutanto Hartono dalam keterangan pers yang diterima, Senin (5/6/2023).

Menuturkan lebih lanjut, menurut Sutanto, seperti cerita Siti dan puluhan ribu pelapak yang turut berpartisipasi dalam pelatihan KMD dari 2021, internet bisa dan telah mentransformasi kehidupan masyarakat secara signifikan.

"Jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini dapat terhubung dengan komunitas global hingga terjun membangun bisnis. Namun, tak berhenti sampai disini, kita harus terus memaksimalkan peluang yang ada, dengan mendorong pemberdayaan masyarakat dan berani terus berinovasi," tuturnya.

 

Dampak Transformasi Digital di Indonesia

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek Sutanto Hartono
Kegiatan ini selain untuk silaturahmi juga berfungsi membangun jaringan, sekaligus merekonstruksi gagasan dan pemikiran mengenai berbagai isu yang sedang mengemuka. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagai informasi, data dari CEIC menunjukkan peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia mencapai 1,64 persen Year-on-Year pada Desember 2021. Hal ini didorong transformasi digital di Tanah Air, terutama dalam empat tahun terakhir.

Transformasi digital itu juga mencatatkan pertumbuhan pengguna internet sebanyak 25 juta. Kondisi ini menjadikan Indonesia salah satu pengguna internet terbesar di dunia.

"Kami melihat dampak yang signifikan dari transformasi digital ini. Sebagai platform streaming over-the-top (OTT), kami pun merasakan efek positifnya," tutur Sutanto melanjutkan.

Data Media Partners Asia (MPA) untuk Kuartal 4 2022 menunjukkan Vidio adalah layanan OTT nomor satu di Indonesia untuk pengguna aktif bulanan, jumlah pelanggan berbayar, dan waktu total streaming.

Tidak hanya itu, Vidio juga menjadi aplikasi yang menghasilkan revenue paling tinggi (Top Grossing Apps) untuk kategori hiburan di Google Play Store Indonesia.

"Menjadi platform video streaming lokal terbesar di tengah banyaknya pemain global yang mapan mungkin terasa ambisius, tapi itu lah yang kami perjuangkan dan capai," ujar Sutanto.

Vidio yang diluncurkan pada 2014 telah menjadi pelopor platform streaming video lokal yang menawarkan konten berkualitas dan pengalaman menonton terbaik kapan saja dan di mana saja. Internet terbuka turut menjadi faktor penting dalam pertumbuhan Vidio hingga mencapai posisi ini.

Menurut Sutanto, internet terbuka menciptakan peluang bagi semua kalangan. Aksesibilitas berarti membangun teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup semua kalangan, sekaligus memastikan tidak ada yang tertinggal oleh kemajuan teknologi. 

 

Kehadiran Vidio untuk Pasar Indonesia

Vidio
Ilustrasi aplikasi Vidio. Liputan6.com/Jeko I.R.

Ia menuturkan, Vidio selalu ingin membuat konten hiburan berkualitas tinggi yang mudah diakses siapa saja. Kesuksesan Vidio menyiarkan Asian Games 2018 juga menjadi salah satu momen penting.

"Sejak itu, Vidio bertransformasi menjadi one-stop platform yang menawarkan berbagai konten, mulai dari siaran olahraga premium hingga tayangan lokal berkualitas tinggi. Keberagaman konten dan keunggulan Vidio dalam menyajikan konten premium lokal terbukti mampu memberikan pertumbuhan Vidio yang sangat pesat," tutur Sutanto yang juga Managing Director Emtek.

Saat ini, Vidio telah tumbuh menjadi platform OTT terdepan dengan berkontribusi 35 persen pada total pertumbuhan pelanggan baru di Asia Tenggara. Pencapaian ini tidak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk Google Play yang memberikan peluang bagi semua platform untuk bersaing secara global.

"Kedua, internet terbuka mempercepat pertumbuhan, yang berarti selaras dengan aspirasi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Kolaborasi dan kemitraan lintas sektor sangat penting untuk menyediakan infrastruktur terbaik di Indonesia," ujar Sutanto.

Sama seperti Vidio, menurut Sutanto, selain konten dan fitur berkualitas tinggi, penggunaan infrastruktur terbaik juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Terlebih, dukungan Google Cloud Platform terbukti mampu memberikan dukungan maksimal dengan fluktuasi penggunaan yang sangat tinggi.

Kehadiran sistem penagihan Google Play atau Google Play billing system (GPB) juga memberikan simplifikasi termasuk kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembayaran. Sebab, GPB telah melakukan integrasi dengan berbagai penyedia layanan pembayaran dan perusahaan telekomunikasi.

Sistem GPB juga memungkinkan konsumen melakukan pembelian dari aplikasi di seluruh dunia secara aman dan nyamana di Google Play. Fasilitas ini memberi para pelanggan bertransaksi menggunakan metode pembayaran mereka sendiri, seperti dompet digital, penagihan operator, dan uang tunai.

Sutanto menuturkan, sejak menggunakan GPB, Vidio mengalami peningkatan jumlah pembayar melalui layanan penagihan Google Play sebesar 7,5 kali dari Maret hingga September 2022.

 

Komitmen Vidio Jadi Platform OTT Lokal Terbesar

Vidio logo
Vidio, sebuah platform Over-The-Top (OTT) terkemuka karya anak bangsa. (Istimewa)

"Dari Vidio kita bisa belajar bahwa aksesibilitas, integrasi mulus, dan kolaborasi baik antara platform dan developers sangatlah penting bagi inovasi dan satu sektor yang berdampak ke khalayak litas sektor yang lebih luas lagi di Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, kehadiran Google Play dan platform pendukung lain membantu Vidio terus mengembangkan bisnis dan mempertahankan posisinya sebagai yang terdepan.

Vidio pun akan melanjutkan komitmennya menjadi platform OTT terbesar karya anak bangsa yang turut berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia di era digitalisasi, dengan menghadirkan konten berkualitas dan pengalaman menonton terbaik bagi seluruh masyarakat.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya