Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) menargetkan satelit Satria-1 atau Satelit Republik Indonesia mulai beroperasi awal 2024. Operasional satelit itu akan akan berlangsung setelah satelit menempati orbit dan stasiusn penerima Bumi selesai dibangun sertai siap beroperasi.
"Kalau mulai beroperasinya Satria-1 untuk titik awal 10Gbps yang kita miliki rencananya di awal tahun 2024, kurang lebih bisa melayani antara 20 ribu sampai 30 ribu titik layanan publik," tutur Kepala Divisi Satelit Bakti Kominfo dan Jubir BAKTI untuk Satria Sri Sanggrama Aradea dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga
Siapkan Kejutan buat Ruben Amorim, Manchester United Jalin Kontak dengan Bintang Real Madrid
Hasil Liga Inggris Southampton vs Liverpool: Susah Payah Bungkam Penghuni Dasar Klasemen, The Reds Tinggalkan Manchester City
Klaim Kontroversial, Pengacara Harvard Sebut Lokasi Markas Alien di Bumi Ditemukan
Menurut Sri Sanggrama Aradea, setelah peluncuran satelit akan ada beberapa fase sebelum satelit siap beroperasi. Salah satunya adalah penyediaan segmen stasiun Bumi dan terminal untuk akses internet satelit di titik layanan publik setelah peluncuran.
Advertisement
"Setelah Satria-1 menempati orbit 146 Bujur Timur, kami rencanakan bisa men-deploy stasiun penerima bumi dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) agar akses internet dari Satria-1 bisa digunakan masyarakat," tuturnya.
Rencananya, Bakti Kominfo akan menyediakan akses untuk 50 ribu titik pelayanan publik di tahap awal usai beroperasinya satelit Satria-1. Selanjutnya, penyediaan akses akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut ia menuturkan, Kementerian Kominfo juga akan memantau penyediaan akses internet oleh pihak swasta untuk mengetahui kebutuhan kapasitas terkini.
"Dulu kebutuhannnya 1 Mbps, sekarang kalau kita pakai handphone saja membutuhkan minimum 5 Mbps untuk apa pun itu. Saat ini perkembangan terestrial seperti fiber optik dari BTS cukup masif dari operator operator lain, sehingga pemerintah memutuskan apakah pemerintah turun tangan lagi untuk membuat satelit berikutnya," ujarnya.
Kementerian Kominfo Siapkan Hot Backup Satellite untuk Penuhi Kebutuhan Satelit Internet Nasional
Selain itu, Kominfo juga tengah menyiapkan hot backup satellite untuk memenuhi kebutuhan satelit internet nasional. Saat ini, proses kontruksi backup satellite tersebut dilakukan di Los Angeles dan sudah mencapai 85 persen. Rencananya, satelit cadangan ini diluncurkan pada Oktober 2023.
Perlu diketahui, Satria-1 merupakan satelit milik pemerintah, tapi akan dikelola oleh PT Satelit Nusantara Tiga dengan mekanisme build, operation, and transfer (BOT). Setelah 15 tahun, asetnya akan diambil alih pemerintah.
Menurut rencana, Kementerian Kominfo akan mengoptimalkan satelit Satria-1 untuk mendukung pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Untuk itu, Kementerian Kominfo juga menjalin sinergi dengan berbagai pihak.
"Dengan peluncuran satelit bisa mengurangi kesenjangan digital dari sisi infrastruktur, karena tujuan peluncuran Satria-1 untuk pemerataan infrastruktur digital. No one left behind, jangan sampai ada orang Indonesia yang tidak punya akses ke internet," tutur Dirjen IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong.
Advertisement
Kementerian Kominfo Perkuat Sinergi untuk Pastikan Pemanfaatan Satelit Satria-1
Lebih lanjut Usman menuturkan, Kementerian Kominfo akan bersinergi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Dalam Negeri, TNI dan Polri serta pemerintah daerah.
"Satria-1 akan memiliki manfaat besar, dimanfaatkan untuk kepentingan publik atau layanan publik. Kita akan sinergi dengan kementerian dan lembaga lain. Di Puskesmas dengan Kementerian Kesehatan, sekolah dengan Kemdikbud, termasuk dengan Mabes TNI dan Polri serta pemerintah daerah," tuturnya.
Untuk diketahui, peluncuran Satria-1 akan berlangsung dari dari Cape Canaveral Space Force Station, Orlando, Florida Amerika Serikat pada hari Minggu (18/06/2023) pukul 18:00 waktu setempat atau Senin (19/06/2023) pukul 05:00 WIB.
(Dam/Ysl)