Threads Janji Bakal Hadirkan Konten yang Lebih Personal bagi Pengguna

Menurut pengembang Threads, pihaknya akan menghadirkan kemampuan untuk menawarkan feed yang lebih personal bagi para pengguna, tidak lagi sekadar acak.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Jul 2023, 16:33 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2023, 16:15 WIB
Threads
Aplikasi Threads dari Instagram kini telah tersedia dan bisa diunduh di Google Play Store. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertama kali diluncurkan, aplikasi Threads tidak dimungkiri langsung menyedot perhatian para pengguna internet. Bahkan dari laporan terkini, pengguna aplikasi yang merupakan bagian dari Instagram tersebut telah menyentuh 100 juta.

Mengingat aplikasi ini masih terbilang baru, pengembang pun mengungkapkan sejumlah rencana yang akan dihadirkan di platform tersebut. Terutama, soal feed yang menurut sebagian pengguna Threads dirasa masih terlalu acak.

Menanggapi hal ini, melalui akun resminya, Threads mengungkapkan akan melakukan sejumlah peningkatan di aplikasi tersebut. Salah satunya adalah membuat rekomendasi yang lebih dipersonalisasi.

Untuk saat ini, pengembang mengakui, feed Threads memang masih merupakan perpaduan antara orang-orang di-follow pengguna dengan akun rekomendasi yang kebanyakan adalah kreator konten yang menarik banyak follower di Instagram dan berbagi konten asli di platform Threads.

"Seiring berjalan waktunya, kami juga akan membuat rekomendasi yang lebih personal. Dan jika kamu bertanya-tanya soal feed secara kronologis, kami sedang mengembangkannya," tulis pengembang seperti dikutip dari akun @threadsapp, Selasa (11/7/2023).

Namun untuk saat ini, satu-satunya cara untuk bisa melakukan personalisasi di feed pengguna Threads adalah dengan mengikuti lebih banyak orang.

Tidak hanya soal feed yang terus ditingkatkan pengalamannya, pengembang juga berencana menghadirkan fitur yang memudahkan pengguna aplikasi Threads mencari dan mengikuti topic serta hal-hal yang menjadi tren secara aktual.

Di sisi lain, usai lima hari meluncur atau pada 6 Juli 2023 hadir di Apple App Store dan Google Play Store, aplikasi Threads dilaporkan telah melampaui jumlah 100 juta pengguna.

Ini adalah rekor baru untuk aplikasi paling cepat berkembang, mengalahkan ChatGPT OpenAI yang mencapai angka 100 juta dalam waktu dua bulan dirilis.

Meta Luncurkan Aplikasi Threads, Tembus 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari Saja

Threads Sudah Punya 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Ini Fitur-Fitur Aplikasi Sosial Media Buatan Meta
Threads Sudah Punya 100 Juta Pengguna dalam 5 Hari, Ini Fitur-Fitur Aplikasi Sosial Media Buatan Meta. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Informasi pencapaian Threads ini diungkap lewat laporan dari platform riset yang mengorek data alternatif dari internet, bernama Quiver Quantitative.

Sejak diluncurkan secara global, aplikasi Threads Instagram ini memang langsung populer di kalangan pengguna perangkat iOS dan Android.

Hanya dalam waktu dua jam diluncurkan, sudah ada 2 juta pengguna dan secara perlahan meningkat hingga ke 5 juta, 10 juta, 30 juta, dan sampai 70 juta.

Melihat angka tersebut, CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan, "peluncuran Threads melebihi dari ekspektasi saya."

Pada unggahan di akun Threads-nya, Mark mengonfirmasi pencapaian 100 juta pengguna itu kebanyakan organik.

Meski begitu, aplikasi Threads masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan dengan janji sejumlah fitur baru akan segera dirilis di masa mendatang.

Karena itu, kita harus menunggu dan melihat apakah aplikasi baru buatan Meta ini mampu bersaing atau menggantikan keberadaan Twitter di dunia maya.

Meta sendiri memang tidak ingin menggantikan Twitter. Dilansir The Verge, Selasa (11/7/2023), pimpinan Instagram, Adam Mosseri, Threads bukan medsos untuk bahas politik.  

Fitur yang Bakal Hadir di Threads

Aplikasi Threads (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).
Aplikasi Threads (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Bos Instagram Adam Mosseri mengungkapkan bahwa mereka tengah menggarap beberapa fitur untuk media sosial barunya, Threads, salah satunya adalah tab khusus akun-akun yang di-follow pengguna.

Hal ini terungkap dari balasan Mosseri terhadap YouTuber Marques Brownlee, serta fotografer Noah Kalina, yang bertanya soal fitur tersebut. CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengunggah emoji jempol menanggapi Brownlee.

Mosseri juga menjawab "on the list" atau "ada di daftar" pada beberapa permintaan fitur seperti edit postingan, opsi translate ke bahasa lain, serta beralih antar akun Threads seperti yang sudah ada di Instagram.

Meta juga mengungkapkan rencana ke depan untuk mengintegrasikan Threads dengan ActivityPub, protokol jejaring sosial terdesentralisasi yang menyediakan basis layanan microblogging Mastodon.

Harapannya, dikutip dari The Verge, Jumat (7/7/2023), pengguna Threads akan bisa berinteraksi dengan mereka yang menggunakan layanan berbasis ActivityPub lainnya.

Meski begitu, mengutip Tech Crunch, Adam Mosseri mengatakan bahwa Threads belum memiliki dukungan untuk ActivityPub dalam peluncurannya.

"Segera, Anda akan bisa mengikuti dan berinteraksi dengan orang-orang di platform fediverse lain, seperti Mastodon. Mereka juga dapat menemukan orang di Threads menggunakan username lengkap, seperti @mosseri@threads.net," kata Mosseri. 

Sempat Mau Digabungkan di Aplikasi Instagram

Seperti apa Threads?
Aplikasi Threads tersedia di toko aplikasi App Store (Foto: Threads).

"Kami berkomitmen membangun dukungan untuk ActivityPub, protokol di balik Mastodon, ke dalam aplikasi ini. Kami tidak dapat menyelesaikannya untuk peluncuran mengingat sejumlah komplikasi yang menyertai jaringan terdesentralisasi, tetapi itu akan hadir."

Terkait alasan di balik ini, Mosseri mengatakan: "Suatu hari Anda mungkin akan meninggalkan Threads, atau, mudah-mudahan tidak, berakhir dengan de-platform. Jika itu pernah terjadi, Anda harus dapat membawa audiens Anda ke server lain."

Mengutip Insider, Mosseri juga sempat mengungkapkan bahwa Meta dan Instagram sempat mempertimbangkan akan menghadirkan Threads, sebagai bagian dari Feed atau tab terpisah di Instagram.

Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk menjadikannya aplikasi yang berdiri sendiri. "Itu adalah debat yang sangat kontroversial secara internal," kata Mosseri kepada The Verge dalam sebuah wawancara.

Alasan di balik keputusan itu ada dua, menurutnya: "Model posting dan komentar" dari feed Instagram "pada dasarnya tidak mendukung wacana publik" seperti yang dilakukan Twitter. Dan, menjadikan Threads sebagai tab terpisah akan membuat platform menjadi lebih rumit.  

(Dam)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya