Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi abad 21 semakin memudahkan kerja manusia dengan kehadiran kecerdasan buatan, contohnya adalah dengan kehadiran Chatbot AI seperti ChatGPT.Â
ChatGPT adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks dan jawaban berdasarkan pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga
Pada Google Docs dan Sheets, ChatGPT hadir sebagai alat bantu kamu dalam menghasilkan konten, menjawab pertanyaan, atau mengembangkan ide.
Advertisement
Nah untuk mengetahui cara memaanfatkan ChatGPT di dua software produktivitas Google tersebut, simak informasi lengkapnya berikut ini:Â
Cara Memasang dan Mengaktifkan ChatGPT pada Google Docs
- Buka Google Docs/Sheets. Masuk ke akun Google kamu dan buka dokumen/sheet yang ingin kamu kerjakan.
- Akses Add-ons. Pada toolbar, klik "Add-ons" dan pilih "Get add-ons."
- Cari ChatGPT. Di kotak pencarian, ketik "ChatGPT" dan temukan add-on dengan nama tersebut.
- Instal Add-on. Klik "Install" untuk memasang add-on ChatGPT.
- Setelah berhasil dipasang, kamu akan melihat opsi baru di bawah "Add-ons."
Langkah-langkah Menggunakan ChatGPT di Google Docs dan Sheets
- Aktifkan ChatGPT. Di dalam dokumen/sheet, pilih "Add-ons," lalu pilih "ChatGPT." Ini akan membuka panel ChatGPT di sisi kanan.
- Klik pada panel ChatGPT dan mulailah memberikan instruksi atau pertanyaan yang ingin kamu jawab atau bantu.
- Setelah itu, ChatGPT akan merespons dengan teks yang relevan. kamu bisa memanfaatkan hasil ini untuk melengkapi dokumen atau spreadsheet kamu.
Meskipun masih terdapat keraguan mengenai resmi atau tidaknya ChatGPT pada Google Docs. Nyatanya, ChatGPT adalah ekstensi resmi yang tersedia untuk Google Docs dan Google Sheets.
Ekstensi ini dibuat oleh OpenAI untuk memperluas fungsionalitas Google Docs dengan kemampuan kecerdasan buatan.
Dengan panduan ini, kamu sekarang memiliki bekal untuk memasang, mengaktifkan, dan menggunakan ChatGPT di Google Docs dan Sheets. Manfaatkan alat ini untuk lebih produktif dan kreatif dalam pekerjaanmu.
Studi Terbaru Ungkap ChatGPT Lakukan Pelatihan dengan Konten dari Novel Harry Potter
ChatGPT diketahui telah diuji coba pada materi yang memiliki hak cipta. Untuk diketahui, ChatGPT dan semua Large Language Models atau LLMs, telah dilatih tentang data dan teks dalam jumlah besar yang diambil dari internet, termasuk buku-buku yang memiliki hak cipta.Â
Hanya seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (20/8/2023), sebagian besar perusahaan merahasiakan apa saja data yang diuji coba oleh model AI mereka. Namun berdasarkan penelitian terbaru, OpenAI dilaporkan ternyata sudah melangkah lebih jauh.
ChatGPT disebut mencoba menyembunyikan kalau sistemnya telah dilatih menggunakan karya yang memiliki hak cipta.Â
Perlu diketahui, penelitian ini berfokus pada cara membuat LLMs lebih dapat dipercaya, terutama dalam hasil keluarannya melalui berbagai teknik penyelarasan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan akurasi.
Tidak dapat dimungkiri, AI yang menunjukkan mereka dilatih menggunakan materi berhak cipta menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan AI.
Untuk itu, studi ini menduga, pengembang ChatGPT telah menerapkan mekanisme yang bisa mendeteksi apabila perintah yang diberikan bertujuan mengekstraksi konten hak cipta atau memeriksa kesamaan antara output dengan konten yang dilindungi hak cipta.
Kendati demikian, ChatGPT nyatanya masih menunjukkan materi berhak cipta, seperti banyak model AI lainnya. Terlebih, mereka telah dilatih dalam banyak sekali materi yang memiliki hak cipta.
Advertisement
Uji Coba Pada Buku Seri Harry Potter
Para peneliti telah menguji semua versi ChatGPT, mulai dari OPT-1.3B dari Meta, FLAN-T5 dari Google, ChatGLM yang dibuat oleh Universitas Tsinghua China, dan DialoGPT yang dibuat oleh Microsoft.
Salah satunya, mereka menguji pada seri buku novel terkenal Harry Potter karya JK Rowling. Semua LLMs menampilkan teks yang menyerupai konten berhak cipta, lebih dari teks yang dibuat secara acak.
Diketahui, tidak ada penyesuaian hasil keluaran yang mencegah ditampilkannya karya dengan hak cipta. Namun, baik dari agen buku OpenAI ataupun JK Rowling tidak menanggapi termasuk memberikan komentar mengenai hal tersebut.
ChatGPT menyembunyikan karya berhak cipta yang diujinya sebagai contoh positif tentang bagaimana alat AI lainnya dapat melindungi konten hak cipta di LLMs dengan mendeteksi petunjuk yang dirancang dengan jahat.Â
Traffic ke Situs ChatGPT Menurun
Mendapati adanya langkah baru pada OpenAI ChatGPT, tidak dapat dihindarkan pengalaman yang telah lalu. Pasalnya, traffic ke situs ChatGPT chat.openai.com, dari dekstop dan mobile web turun 9,7 persen dari Mei ke Juni, menurut estimasi awal.
Di Amerika Serikat, penurunan bulan ke bulan mencapai 10,3 persen. Pengunjung unik dari seluruh dunia ke situs web ChatGPT juga dilaporkan turun 5,7 persen. Jumlah waktu yang dihabiskan dalam situs tersebut juga menurun 8,5 persen.
Meski begitu, ChatGPT masih menggaet lebih banyak pengunjung dari seluruh dunia, dibandingkan chatbot AI Bing.com milik Microsoft, atau Character.AI.
Kunjungan pengguna global ke Character.AI turun 32 persen dari bulan ke bulan, meski lalu lintasnya masih meningkat pesat dari sebelumnya di Juni 2022, saat platform yang digarap mantan insinyur Google itu baru dimulai.
Mengutip New York Post, diluncurkan di bulan November 2022, ChatGPT OpenAI sukses meraup 100 juta pengguna aktif bulanan di Januari 2023, menjadikannya sebagai salah satu aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat.
Advertisement