Liputan6.com, Jakarta - Google Maps kini tampaknya sedang melakukan perombakan atau desain ulang tampilan. Pembaruan tampilan ini terlihat pada perbedaan warna antarmuka. Skema warna baru yang digunakan pada peta membuat antarmuka terlihat mirip dengan Apple Maps.
Dilansir TechRadar, Selasa (5/9/2023), pihak Google sendiri belum mengonfirmasi secara resmi terkait pembaruan aplikasi. Tahap ini belum jelas apakah tampilan baru tersebut sedang diuji atau akan tetap ada.
Baca Juga
Tampilan jalan berwarna putih dan latar belakang abu-abu pada Google Maps kini tampak berubah menjadi jalan berwarna abu-abu dan latar belakang berwarna putih.
Advertisement
Tidak hanya itu, warna biru pada lautan dan danau terlihat lebih cerah, warna hijau tampak lebih gelap, dan navigasi menggunakan panah rute berwarna biru tua.
Mengutip Android Police, jalanan berwarna abu-abu gelap yang melambangkan jalan tol dan jalan bebas hambatan mengingatkan pada Apple Maps.
Warna kuning yang digunakan untuk jalan raya kini digunakan untuk membatasi jalur dengan kemacetan sedang. Terdapat pula penyesuaian aplikasi pada bilah di bagian bawah dengan serangkaian tab yang lebih kecil di bawah peta.
Meskipun kabar update ini telah muncul, tetapi masih ada pengguna yang belum melihat adanya pembaruan tersebut di aplikasi Google Maps mereka. Bisa jadi ini merupakan uji coba atau tahap awal dari peluncuran secara luas.
Dilaporkan Arstechnica, tampilan baru ini belum diluncurkan secara luas. Perombakan warna besar-besaran terakhir kali dilakukan Google Maps pada 2020. Sedangkan untuk desain ulang besar-besaran terakhir kali dilakukan pada tahun 2017.
Google Maps vs Apple Maps
Dilansir ZDNET, sejak debutnya yang mengecewakan pada 2012, Apple Maps telah mengalami kemajuan. Bahkan telah berhasil mengalahkan pesaing terbesarnya, Google Maps.
Apple Maps menawarkan pengalaman pengguna yang serupa dengan pesaingnya. Namun, beberapa perbedaan utama ini akan menjadi pertimbangan apakah lebih baik menggunakan Google Maps atau Apple Maps.
Tidak seperti Apple Maps yang hanya tersedia pada perangkat iOS, Google Maps dapat digunakan dan diakses oleh berbagai perangkat, mulai dari Android, Mac, Windows, Chrome, hingga iOS.
Selain memiliki database data geografis yang lebih besar, Google Maps secara teknis lebih dapat diandalkan dalam menghitung estimasi waktu dan rencana perjalanan. Bahkan, informasi tentang seberapa sibuk tempat yang akan kamu datangi juga tersedia di Google Maps.
Namun, jika kamu adalah pengguna Apple, kamu lebih disarankan untuk menggunakan Apple Maps. Dengan antarmuka yang bersih dan kotak pencarian serta menu pengaturan yang terletak di samping, membuat Apple Maps lebih enak untuk dilihat.
Tidak hanya itu, Apple Maps juga menyimpan data pencarian dan lokasi secara lokal dan data yang dipersonalisasi tersimpan di perangkat.
Advertisement
Fitur Immersive View pada Google Maps Baru Diluncurkan
Dilansir Gizchina, Senin (4/9/2023), Google Maps telah memperkenalkan fitur barunya yang disebut Immersive View. Dengan fitur baru ini, pengguna memiliki cara baru untuk menjelajahi lokasi , memperluas tampilan udara fotorealistik yang sudah ada dari lokasi dan landmark populer dengan jalan layang kontekstual waktu dan cuaca di wilayah tertentu.
Fitur ini menggabungkan pemandangan kota dan landmark-nya, saran tempat untuk dipelajari atau dikunjungi, dan pemandangan bagian dalam bangunan.
Bahkan, pengguna juga dapat melihat alternatif pemandangan area tertentu, seperti malam hari, saat cuaca buruk, atau saat kondisi buruk.
Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna juga dapat mengatur waktu untuk melihat seperti apa suatu area seiring berjalannya hari dan cuaca.
Dilansir Pocket-lint, Senin (4/9/2023), Immersive View dibuat dengan teknik AI dan visi komputer canggih untuk membuat model 3D dari miliaran Street View dan gambar udara. Sayangnya, proses peluncuran ini masih dilakukan secara bertahap, sehingga belum semua area tersedia dalam fitur ini.
Tidak Hanya Uji Coba Desain Ulang Tampilan, Google Maps Juga Uji Coba Pin yang Didesain Ulang
Sepertinya, tahun 2023 ini menjadi waktu bagi Google Maps untuk melakukan berbagai pembaruan dan desain ulang pada fitur-fiturnya. Setelah meluncurkan Immersive View, aplikasi navigasi dari Google ini juga melakukan uji coba pada pin yang didesain ulang untuk tempat yang disimpan.
Dikutip dari Android Police, baru-baru ini Google Maps menguji ikon lingkaran baru, menggantikan ikon berbentuk pin konvensional untuk tempat yang disimpan.
Di Google Maps kamu dapat menyimpan tempat menarik dalam daftar khusus, misalnya pada daftar tempat yang ingin dikunjungi, favorit, berlabel, atau tempat berbintang. Google Maps memberikan pin pada masing-masing tempat dengan warna pin yang sesuai dengan daftar.
Kini, Google telah menguji coba ikon melingkar untuk menggantikan ikon berbentuk pin. Bentuknya berbeda dengan pin Google Maps untuk rumah sakit, taman, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya. Sehingga ikon dengan bentuk lingkaran ini akan mudah dikenali.
Advertisement