OPINI: Revolusi AI Menghidupkan Layanan Kesehatan Berbasis Data

Penyedia layanan kesehatan di Asia meningkatkan perawatan kesehatan menggunakan data dan analitik.

Remus Lim
Direview oleh: Remus Lim

Remus Lim, Vice President APAC dan Jepang, Cloudera

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2023, 17:06 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 17:00 WIB
Remus Lim, Vice President APAC dan Jepang, Cloudera
Remus Lim, Vice President APAC dan Jepang, Cloudera. Liputan6.com/Abdillah

Liputan6.com, Jakarta - Istilah 'data is the new oil' terdengar ada benarnya, mengingat betapa berharganya data dalam kehidupan kita, namun makna sebenarnya dari analogi data sebagai sesuatu yang berharga layaknya minyak bumi sudah disalahpahami secara luas.

Apa yang dimaksudkan oleh ahli matematika Clive Humby pada 2006 saat dia membuat perbandingan ini adalah, bahwa minyak dan data memiliki kesamaan dalam arti keduanya tak berguna dalam keadaan mentah. Minyak harus diproses dan disuling sebelum bisa menggerakkan mobil, kapal, dan pesawat kita.

Data pun begitu--data mentah harus diproses, dianalisis, dan diinterpretasikan untuk mendapatkan insight yang berarti dan menciptakan value untuk bisnis dan masyarakat.

Layanan Kesehatan yang Cerdas

Di dunia di mana data sudah menjadi sumber kehidupan bagi inovasi dan kemajuan, ada satu bidang di mana signifikansi data akan tampak lebih benderang dibandingkan sebelumnya yaitu layanan kesehatan.

Data kesehatan, ketika dimanfaatkan secara efektif, akan menjadi bahan yang mumpuni dalam mengejar hasil terbaik untuk pasien.

Dan ini bukan hanya soal menghitung angka dan membuat grafik, melainkan tentang menerjemahkan volume besar informasi menjadi insight bermanfaat yang bisa memberikan harapan bagi jutaan orang, dan bahkan menyelamatkan jiwa.

Untuk memanfaatkan data ini, menindaklanjutinya, dan mendapatkan hasilnya, organisasi harus punya akses ke semua data mereka, terlepas di mana pun data tersebut berada, entah di cloud atau di pusat data on-premise.

Kecerdasan buatan (AI), AI generatif (GenAI), dan machine learning (ML) sangat penting dalam kesuksesan program kesehatan berbasis data.

Tools ini sedang diintegrasikan dalam sistem layanan kesehatan di Asia Pasifik, dan mereka memberikan manfaat sangat penting bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Mengenali Masalah Lebih Dini, Menyelamatkan Jiwa

Dengan menggunakan algoritma yang didukung AI, dokter kini bisa mendeteksi penyakit lebih dini dengan menganalisa sejumlah besar data pasien, dari riwayat kesehatan, hingga hasil lab dan pemindaian pencitraan.

Diakselerasi oleh cloud, layanan diagnosa dini memungkinkan tenaga kesehatan profesional melakukan intervensi dengan segera dan memberikan rencana perawatan terpersonalisasi yang dibuat menggunakan machine learning, sehingga memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien dan menyelamatkan lebih banyak jiwa.

Pencitraan medis telah berevolusi, semua berkat AI dan cloud. Algoritma mutakhir kini bisa menginterpretasikan X-ray, pemindaian MRI, dan CT scan dengan akurasi dan kecepatan yang menakjubkan, yang membantu ahli radiologi di seluruh Asia mengenali potensi risiko kesehatan dengan lebih efisien.

Model ML juga bisa mendeteksi pola samar yang sulit dilihat mata manusia, sehingga menghasilkan diagnosa yang lebih cepat dan lebih presisi, perawatan lebih cepat, dan layanan pasien yang lebih baik.

Dengan analitik prediktif berbasis AI, penyedia layanan kesehatan bisa memperkirakan outcome pasien berdasarkan data historis. Berbekal informasi ini, dokter bisa menciptakan rencana perawatan lebih efektif, yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap pasien, sehingga menghasilkan layanan yang lebih baik dan tingkat pemulihan lebih baik.

 

Mengakselerasi Penemuan Obat, Server AI, Layanan Inklusif

BPOM Temukan 53 Jenis Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berbahaya di Pasaran
Selama pandemi covid-19, BPOM temukan obat tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetika mengandung bahan kimia beredar di pasaran. (pexels/freestocksorg).

Perusahaan farmasi dan lembaga penelitian sedang memanfaatkan kekuatan AI dan cloud untuk mengakselerasi proses penemuan obat.

AI menganalisa struktur molekul dan memperkirakan bakal-bakal obat potensial, mempercepat ketersediaan terapi baru dan membawa lebih banyak peluang bagi pasien yang membutuhkan. AI sedang mengubah cara pemberian obat dan perawatan ini.

Permintaan akan tenaga kesehatan di dunia sedang melonjak, terutama setelah COVID-19. Untuk mengatasi masalah ini, ada peningkatan ketertarikan terhadap robot humanoid, yang potensial meringankan krisis tenaga kesehatan di masa yang akan datang.

Untuk pasien yang berada di wilayah terpencil atau wilayah dengan layanan yang kurang memadai, AI memberikan mereka harapan. Pemantauan pasien dari jarak jauh bisa dilakukan dengan perangkat wearable yang dilengkapi dengan algoritma AI yang terhubung dengan cloud menggunakan teknologi IOT.

Perangkat cerdas ini melacak tanda vital, mendeteksi anomali dan memberikan peringatan kepada tenaga medis profesional secara real time, memastikan intervensi yang tepat waktu dan mengurangi risiko komplikasi.

Asisten kesehatan virtual dan chatbot dengan dukungan AI dan berbasis cloud juga semakin populer di Asia, yang merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk teknologi ini.

Memasuki GenAI

GenAI menawarkan bantuan tak ternilai bagi tenaga kesehatan profesional dengan memungkinkan mereka untuk menginterpretasikan data pasien dengan lebih efektif, termasuk riwayat kesehatan, catatan pencitraan, genomik atau hasil lab mereka.

Dengan query sederhana di Large Language Model (LLM) seperti ChatGPT, GenAI bisa dengan cepat menyediakan data yang dibutuhkan tenaga kesehatan, bahkan jika data tersebut disimpan dalam berbagai format dan di lokasi yang berbeda.

Ini akan membantu penyedia layanan kesehatan lebih cepat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan pasien. Ini juga menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan memberdayakan para ahli medis untuk menyediakan perawatan yang lebih efisien dan akurat bagi pasien mereka.

Salah satu kemajuan yang paling signifikan dalam GenAI adalah kemampuan teknologi tersebut untuk memproduksi data sintetis, termasuk pencitraan medis.

Data sintetis ini tidak ternilai harganya karena ini meningkatkan proses pelatihan dengan memperluas konten dan data yang digunakan untuk penelitian dan pelatihan medis.

Dengan menghasilkan data dan citra yang berbeda-beda dan realistis, GenAI juga membantu mengembangkan model ML yang lebih efektif, memberikan keuntungan bagi penelitian dan pelatihan layanan kesehatan.

 

AI dan Layanan Kesehatan di Asia

Artificial Intelligence.
Ilustrasi AI Robotika Bersalaman dengan Manusia (Foto: Freepik)

Di seluruh Asia, penyedia layanan kesehatan sedang berada dalam pusaran revolusi AI. Menurut laporan IDC terbaru, AI dan cloud adalah teknologi teratas yang akan menerima investasi dari para penyedia layanan kesehatan dalam tiga tahun mendatang.

Indonesia, contohnya, sedang mengambil langkah signifikan dalam inovasi teknologi dengan meluncurkan strategi AI nasional. Rencana tersebut punya target menciptakan ekosistem AI terbesar di wilayah ini, mendorong pertumbuhan di berbagai sektor tertentu, termasuk layanan kesehatan.

Inisiatif ini berencana untuk mengoptimalkan seluruh sistem layanan kesehatan agar menjadi layanan yang lebih efisien, dengan layanan berbasis cloud yang lebih baik, termasuk pemanfaatan terakselerasi telemedis. Rumah Sakit Krakatau Medika di Jakarta memanfaatkan AI untuk Pusat Kontak mereka.

Teknologi AI digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan pasien dan pelanggan, dan mengarahkan pertanyaan langsung ke departemen yang sesuai. Ini meningkatkan waktu respon dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan, sehingga kepercayaan pasien semakin besar.

Solusi AI ini juga memungkinkan rumah sakit untuk mengonsolidasikan data dan analitik demi menyediakan layanan yang bisa disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individual, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan peningkatan layanan secara berkelanjutan.

Rumah Sakit Universitas Indonesia memperkenalkan aplikasi mobile RSUI Telmon AI, yang merupakan platform telemedis berbasis Internet of Medical Things (IoMT), dan AI yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keamanan dan kenyamanan pasien.

Aplikasi ini menyediakan berbagai layanan kesehatan jarak jauh, seperti telemonitoring, telekonsul, reservasi klinik, layanan home & care. Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter umum, dokter spesialis dan dokter profesor.

Dengan IoMT, tenaga kesehatan juga bisa memonitor kondisi pasien, mulai dari layanan skor peringatan dini, tumbuh kembang anak, kehamilan, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan lainnya.

 

Keamanan dan Privasi

Alasan Risiko Kehilangan Data Perempuan Lebih Tinggi dari Pria
Data Pribadi (enisa.europa.eu)

Data medis, seperti halnya data keuangan, sangat berharga bagi kita semua dan harus diamankan dengan segala cara. Ini artinya implementasi AI harus berpegang pada standar etis yang ketat untuk mendapatkan dan menjaga kepercayaan publik.

Tidak mengherankan bahwa aspek penting dari kemajuan teknologi layanan kesehatan Asia adalah tata kelola dan keamanan data.

Untungnya, penyedia layanan kesehatan di wilayah ini sedang memprioritaskan kepercayaan pasien melalui strategi tata kelola data kuat yang memenuhi persyaratan keamanan yang terus berkembang, yang ditetapkan oleh badan regulator, pemerintah, industri, dan masyarakat umum.

Di tengah semua keunggulan layanan kesehatan cerdas berbasis data, satu yang tetap ada – yaitu sentuhan manusia. Di balik setiap titik data dan model prediktif ada penyedia layanan kesehatan yang merangkul data bukan sebagai pengganti intuisi dan empati mereka, tapi sebagai pelengkap terhadap insting penyembuh mereka.

Mendemokratisasi solusi AI terbaru sangat penting untuk membantu para pahlawan ini berkembang.

Infografis: Pro Kontra Legalisasi Ganja Untuk Obat Medis (Liputan6.com / Abdillah)

Infografis: Pro Kontra Legalisasi Ganja Untuk Obat Medis (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Pro Kontra Legalisasi Ganja Untuk Obat Medis (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya