Selamat Tinggal MIUI, Xiaomi Disebut Siapkan MiOS sebagai Gantinya

Xiaomi berencana gantikan MIUI dengan MiOS. Berikut ini kabar detailnnya...

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 10 Okt 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 12:00 WIB
CEO Xiaomi dan logo baru perusahaan
CEO Xiaomi Lei Jun menunjukkan logo baru perusahaan (Foto: Xiaomi Indonesia).

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu produsen perangkat seluler asal Tiongkok, Xiaomi, dikabarkan sedang bersiap menggantikan sistem antarmuka ponsel mereka, MIUI.

Dikabarkan oleh GSM Arena, dikutip Selasa (10/10/2023), terdapat bocoran informasi pengganti MIUI yang disebarkan oleh Digital Chat Station.

Kabar terbaru mengindikasikan Xiaomi berencana untuk menggantikan antarmuka MIUI yang sudah dikenal dengan sistem operasi baru yang disebut MiOS 

Namun, belum dipastikan apakah MiOS hanya akan menjadi lapisan antarmuka Android lain seperti MIUI, atau apakah Xiaomi akan meluncurkan sistem operasi seluler yang benar-benar baru.

Beberapa rumor sebelumnya menunjukkan niat Xiaomi untuk mengikuti langkah Huawei dengan membangun sistem operasi berbasis Android Open Source Project (AOSP). 

Rencananya, sistem ini akan hadir tidak hanya di smartphone, tetapi juga di tablet, perangkat wearable, dan bahkan kendaraan listrik buatan Xiaomi.

Langkah menuju perubahan tampak semakin jelas dengan pendaftaran merek dagang nama MiOS dan pengambilalihan domain mios.cn di China oleh Xiaomi. Bahkan, beredar laporan bahwa versi beta pengembang MiOS sedang diuji coba di China. 

Dengan semua pertanda ini, kita bisa saja melihat evolusi besar dalam ekosistem Xiaomi. MiOS dapat membawa perubahan signifikan dalam pengalaman pengguna pada perangkat Xiaomi mendatang.

Jika Xiaomi berhasil menggantikan MIUI dengan MiOS, ini akan memiliki implikasi besar bagi 564 juta pengguna Xiaomi di seluruh dunia, dengan pengalaman yang baru. 

Di sisi lain, Xiaomi juga harus mempersiapkan strategi pemasaran dan dukungan yang kuat untuk memperkenalkan MiOS ke pasar global. Ini akan menjadi tantangan besar, mengingat dominasi Android dan iOS di pasar smartphone global saat ini

Ingin Kurangi Ketergantungan Google dan Android

Xiaomi.
Ilustrasi smartphone Xiaomi. (Foto: Framesira / Shutterstock.com)

Lebih lanjut, pendaftaran merek dagang MIOS di Tiongkok ini memunculkan spekulasi yang menyebut perusahaan tengah mengembangkan sistem operasi mandirinya yang dapat menggantikan MIUI, antarmuka perusahaan berbasis Android.

Saat ini MIUI merupakan salah satu antarmuka Android yang populer di seluruh dunia. MIUI terkenal dengan opsi kustomisasi dan fitur-fiturnya. Misalnya always-on-display dan fungsionalitas Second Space.

Kendati demikian, MIUI juga mendapatkan kritik karena banyaknya aplikasi bawaan dan iklan-iklan yang ditampilkan.

Oleh karenanya, pengembangan sistem operasi baru oleh Xiaomi ini bisa jadi langkah besar yang baru bagi perusahaan.

Pasalnya, MIOS akan memungkinkan perusahaan punya kontrol lebih atas software mereka. Selain itu, dengan OS mandiri akan mengurangi ketergantungan terhadap Android milik Google.

Mengutip Gizchina, Jumat (25/8/2023), ada sejumlah alasan Xiaomi mengembangkan sistem operasi mandirinya. Salah satunya adalah perusahaan begitu peduli terhadap ketergantungannya pada Google.

Apalagi baru-baru ini Google kian menindak perusahaan-perusahaan Tiongkok. Selain itu juga ada risiko bahwa suatu hari nanti Google akan memblokir Xiaomi dalam penggunaan Android, seperti halnya Huawei.

Jadi Bukti Kalau Xiaomi Serius

Logo Xiaomi
Logo Xiaomi

Kemungkinan lainnya adalah karena Xiaomi ingin berekspansi ke pasar baru. Saat ini beberapa negara, misalnya Amerika Serikat memiliki kekhawatiran keamanan dalam memakai Android.

Dengan begitu, sistem operasi yang dikembangkan Xiaomi bisa mengatasi masalah ini dan memudahkan perusahaan menjual smartphone-nya pasar tersebut.

Terlepas dari alasan yang menyertai, pendaftaran merek dagang MIOS adalah perkembangan signifikan. Hal ini sekaligus memeperlihatkan bahwa Xiaomi serius dalam mengembangkan sistem operasinya sendiri. Selain itu juga bisa berdampak besar pada pasar smartphone.

Salah satu dampaknya, jika MIOS sukses, sistem operasi ini akan menantang dominasi Android dan iOS. Selain itu juga mempermudah Xiaomi memperluas pasar mereka.

Kendati demikian, sangat mungkin MIOS juga tidak sukses nantinya. Langkah Xiaomi jika benar mengembangkan sistem operasi sendiri adalah langkah berisiko. Tidak ada jaminan OS tersebut akan diterima baik oleh konsumen.

Siap Bersaing dengan Google dkk

Android
Logo baru Android yang diam-diam sudah dipajang Google di sejumlah kesempatan. (Dok: Google)

Entah sukses atau tidak, fakta bahwa Xiaomi tengah mengembangkan sistem operasi mandirinya merupakan tanda bahwa perusahaan serius berkompetisi dengan pemain-pemain besar seperti Google dengan Android dan Apple dengan iOS, maupun Huawei dengan HarmonyOS-nya.

Yang pasti saat ini masih terlalu dini untuk bilang apakah MIOS akan jadi sistem operasi yang revolusioner atau hanya akan sekadar jadi cabang dari Android. Namun, ada beberapa faktor yang menunjukkan bahwa sistem operasi ini mungkin hanya cabang dari Android.

Pertama, sejarah panjang Xiaomi mengembangkan skin bagi Android. Lewat MIUI, antarmuka Android-nya, jadi salah satu yang populer di dunia. Hal ini mengindikasikan Xiaomi memiliki pengalaman dan keahlian mengembangkan tampilan antarmuka Android.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya