Liputan6.com, Jakarta - Google baru-baru ini mengumumkan tengah meningkatkan sistem perlindungan malware Play Protect Android. Pembaruan ini ditingkatkan untuk membantu sistem mengenali aplikasi berbahaya dapat mengubah fitur identifikasinya, sehingga terhindari dari deteksi keamanan.
“Peningkatan ini akan membantu melindungi pengguna dengan lebih baik terhadap aplikasi polimorfik berbahaya yang memanfaatkan berbagai metode, seperti AI, untuk diubah guna menghindari deteksi,” tulis postingan Google dalam blognya.
Baca Juga
Mengutip dari The Verge, Sabtu (21/10/2023), pembaruan ini sejalan dengan adanya peningkatan malware polimorfik yang lebih sulit dideteksi oleh sistem Google.
Advertisement
Untuk itu, dengan sistem baru ini, Play Protect tidak hanya memeriksa aplikasi Android yang baru dipasang berdasarkan kecerdasan pemindaian dan menggunakan teknik machine learning, melainkan juga merekomendasikan pemindaian aplikasi pada perangkat secara real-time.
Setelah evaluasi tingkat kode, Google juga akan memberi tahu pengguna untuk mengonfirmasi apakah suatu aplikasi terlihat aman atau berpotensi berbahaya.
Rencananya, Google akan menghadirkan fitur pemindaian baru ini di negara tertentu. Negara pertama yang menerima fitur ini adalah India, sedangkan peluncuran secara global dikabarkan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
Perlu diketahui, Google Play Protect tersedia di setiap perangkat Android yang dilengkapi dengan Layanan Google Play. Saat ini, Play Protect telah memindai 125 miliar aplikasi setiap harinya untuk mencegah penyebaran malware dan software yang tidak diinginkan.
Namun, meskipun terdapat perlindungan, para peneliti masih terus menemukan adanya malware Android. Google juga mencatat tautan ke unduhan aplikasi berbahaya sering kali dibagikan melalui sumber sementara, seperti aplikasi chatting.
Adware Membombardir Pengguna Browser dengan Iklan
Di sisi lain, masih mengenai keamanan pada perangkat, adware merupakan salah satu perangkat lunak invasif yang membombardir pengguna PC dengan iklan berulang-ulang.
Tanda-tanda jika perangkat kamu telah terinfeksi adware adalah adanya pop-up acak, perubahan pada web browser kamu, dan spyware. Lalu bagaimana perangkat kamu dapat terkena adware?
Dilansir Norton, Senin (4/9/2023), terdapat dua cara paling umum, yaitu mengunduh program yang berisi adware dan situs web yang tidak aman. Ada banyak program adware yang berjalan di latar belakang, sehingga sulit dikenali.
Dilansir sumber yang sama, ini dia beberapa tanda kalau perangkat kamu telah terinfeksi oleh adware.
1. Komputer berjalan lambat
2. Menerima iklan terus-menerus
3. Perangkat sering tiba-tiba berhenti
4. Ada perubahan pada browser kamu
5. Koneksi internet terganggu
Advertisement
Cara Menghilangkan Adware pada Perangkat
Untuk menghilangkan adware, setiap perangkat memiliki cara yang berbeda-beda. Jika kamu menggunakan perangkat Android, kamu bisa mengaktifkan Safe Mode.
Caranya mudah, cukup tahan tombol daya, kemudian pilih Reboot in Safe Mode. Setelah itu buka Pengaturan, pilih Aplikasi & Pemberitahuan. Tinjau dan cermati semua aplikasi di perangkat kamu. Uninstall aplikasi yang dirasa tidak sesuai.
Untuk pengguna iPhone, cara menghapus adware di dalamnya adalah dengan mematikan perangkat, kemudian hidupkan kembali. Setelah itu lakukan booting. Masuk ke Pengaturan Sistem, pilih Umum dan Penyimpanan untuk mencari aplikasi yang mencurigakan.
Cara menghapus adware pada PC, klik opsi Start, buka Control Panel, pilih Add/Remove Programs. Sementara pada Mac, penghapusan adware mirip pada perangkat iPhone.
Google Tawarkan Fitur Passkey, Masuk Akun Tanpa Repot Ketik Password
Berkaitan dengan sistem keamanan dari Google, setelah meluncurkan kunci sandi atau passkeys awal 2023 ini, Google kini menawarkan fitur tersebut sebagai opsi masuk default di semua akun pribadi.
Dengan kata lain, pengguna tidak perlu lagi memasukkan password atau menggunakan verifikasi dua langkah ketika ingin masuk ke akun Google.
Melalui unggahan di blog-nya, Google juga memberitahukan pengguna yang belum menyiapkan passkey akan melihat instruksi untuk mengetahui cara membuatnya, lalu memakainya saat ingin masuk ke akun.
Nantinya, setelah pengguna menyiapkan passkey, opsi baru “Lewati kata sandi jika memungkinkan” akan muncul di Akun Google.
Jika pengguna mengaktifkannya, mereka akan diminta untuk menggunakan passkey baru, alih-alih harus mengetikkan password, seperti dikutip dari Tom's Guide, Kamis (11/10/2023).
Meski demikian, pengguna juga dapat menonaktifkan opsi baru ini apabila tidak ingin menggunakan passkey dan lebih memilih menggunakan password untuk masuk ke akun Google.
Advertisement