IBM Ungkap 5 Tren Teknologi 2024, Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia, menyebutkan bahwa tren teknologi AI (kecerdasan buatan) memiliki pergerakan begitu cepat. Demikian pada tahun 2024 mendatang, teknologi AI akan semakin berkembang.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 14 Des 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 15:30 WIB
Roy Kosasih
Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia. (Liputan6.com/Mustika Rani Hendriyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Roy Kosasih, President Director IBM Indonesia, menyebutkan tren teknologi AI (kecerdasan buatan) memiliki pergerakan begitu cepat. Demikian pada tahun 2024 mendatang, teknologi AI akan semakin berkembang.

Dalam IBM 2024 Technology Trends & End of Year Media Briefing yang diselenggarakan pada Rabu (13/12/2023), Roy mengungkapkan ada lima tren AI.

Pertama, terkait dengan AI Plus, artinya AI adalah hal yang utama, bukan sebagai pilihan.

"Saat ini, sebuah organisasi harus, mau tidak mau harus menggunakan AI. Sebab, ini sudah bukan sesuatu yang dilihat sebagai suatu tren," ungkap Roy.

Namun, pada kenyataannya, lebih dari 60% organisasi atau perusahaan masih belum mengembangkan pendekatan yang konsisten di seluruh perusahaan untuk AI generatif.

Dengan demikian, untuk bisa memimpin dengan AI, baik eksekutif maupun organiasi, perlu memperhatikan kebijakan, etika, dan kepedulian terhadap pemangku kepentingan mereka.

Kedua, terkait dengan kekhawatiran akan AI yang bisa menggantikan manusia.

Pada 2024, AI generatif akan berdampak pada hampir semua peran dan level organisasi. 77% pekerja entry level akan melihat peran pekerjaan mereka bergeser pada tahun 2025--tetapi begitu juga lebih dari satu dari empat eksekutif senior.

Keberhasilan adopsi AI bergantung pada keterbukaan tim untuk menggunakan perangkat dan aplikasi AI baru. Para CEO memperkirakan bahwa 40% dari tenaga kerja mereka perlu keterampilan ulang saat mereka menerapkan AI dan otomatisasi selama tiga tahun ke depan.

Pekerja harus mempercayai rekan AI baru mereka untuk menjalankan pekerjaan mereka.

 

Data Bukan Hanya Sekadar TI

Roy Kosasih
President Director IBM, Roy Kosasih. (Liputan6.com/Mustika Rani Hendriyanti)

Ketiga, percakapan mengenai data bukan sekadar istilah TI, tetapi merupakan bagian dari pengambilan keputusan oleh C-Suite.

Roy mengatakan data adalah sumber kehidupan setiap organisasi. Data dimanfaatkan oleh lintas departemen merekomendasikan strategi, keputusan operasional, dan inovasi.

"Mempercayai data Anda menjadi lebih penting dari sebelumnya, tetapi bukan hanya integritas data itu sendiri. Anda juga harus dapat mempercayai bahwa semua data Anda terjamin keamanannya dan terlindungi," tambahnya.

Organisasi yang mampu memonetisasi data besar yang terpercaya dan berkualitas tinggi menyadari lonjakan dua kali lipat ROI dari kemampuan AI mereka ketimbang organisasi yang tidak melakukannya.

Dengan keunggulan ini, tidak mengejutkan bahwa pada 2024, data tidak lagi hanya melulu tentang teknologi; ini adalah keharusan bisnis dengan signifikansi strategis sangat besar.

Keempat, model operasi beradaptasi terhadap situasi. Artinya, membangun model operasi yang fleksibel seiring waktu melatih model AI untuk menyisihkan pola dari data eksternal yang tidak terstruktur, menggabungkan pola internal dan prinsip-prinsip manajemen organisasi, memungkinkan bisnis untuk mengatasi guncangan dan merespons hampir secara real time. 

Pada 2024 mendatang, dengan melihat dasbor berkemampuan AI generatif yang lebih canggih, memungkinkan visibilitas dan responsif terhadap rangkaian risiko terus berkembang.

 

 

Ekosistem adalah Strategi Pengembangan AI

President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih di The Plaza, Jakarta, pada Rabu (5/7/2023). Roy optimis bahwa perekomonian Indonesia bisa makin maju. (Tasha/Liputan6.com)
President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih di The Plaza, Jakarta, pada Rabu (5/7/2023). Roy optimis bahwa perekomonian Indonesia bisa makin maju. (Tasha/Liputan6.com)

Kelima, ekosistem bukan bagian dari strategi, melainkan ekosistem adalah strategi itu sendiri.

Ketika perusahaan membangun kepercayaan dengan pelanggan mereka, ekosistem dapat menjadi berkah, atau juga kutukan. Pada 2024, ekosistem akhirnya berevolusi, dari kumpulan entitas yang terpisah menjadi bersatu untuk mencapai tujuan masing-masing, tetapi selaras.

Inovasi terbuka berkaitan erat dengan pertumbuhan pendapatan. Strategi ekosistem adalah inovasi terbuka. Pertumbuhan pendapatan di antara para pemimpin inovasi terbuka sudah 59% lebih tinggi dari rekan-rekannya.

Meski demikian, agar inovasi terbuka berhasil, data harus mengalir dengan bebas dan aman di seluruh ekosistem. 

Bersamaan dengan itu, sebagai salah satu teknologi paling transformative, AI diproyeksikan untuk membuka nilai potensi hingga USD 16 triliun pada 2030.

Ini mendorong pertumbuhan dan membantu mengatasi beberapa tantangan paling mendesak pada layanan kesehatan, manufaktur, produksi pangan, perubahan iklim.

Ada dua elemen penting yang secara fundamental menentukan ketahanan dan kemajuan ekonomi Indonesia, yaitu inovasi teknologi dan produktivitas yang unggul.

Ketika bisnis menjadi lebih produktif, bangsa menjadi lebih kompetitif dan makmur. Dengan begitu, daya saing nasional akan meningkat. Dan di sinilah teknologi canggih seperti AI generatif berperan.

 

Visi Indonesia Emas 2045:

Logo IBM di kantor IBM, Jakarta (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Logo IBM di terpajang kantor IBM, Jakarta (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

"Bappenas memperkenalkan Visi Indonesia Emas 2045 - Visi Indonesia untuk mencapai transformasi holistik dengan memanfaatkan teknologi digital zaman baru untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, bisnis ingin menanamkan AI di semua alur kerja, proses bisnis, dan operasi mereka," ujar Roy.

Pada IBM Consulting Forum bulan lalu, Rudy Salahuddin, Deputi Menteri di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia mengatakan bahwa penggunaan AI generatif berpotensi membuka kapasitas produktif hingga USD 243,5 miliar di Indonesia, setara dengan hampir seperlima dari PDB pada tahun 2022. 

Sementara itu, pada studi lainnya, diketahui bahwa pasar AI Generatif di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 24,4 persen CAGR pada tahun 2023. Ini memberdayakan bisnis Indonesia untuk memberikan personalisasi dalam skala besar, memungkinkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi.

Ketika bisnis menjadi lebih produktif, bangsa menjadi lebih kompetitif dan makmur. Akibatnya, ini berkontribusi untuk meningkatkan daya saing nasional. Di sinilah teknologi canggih seperti AI generatif berperan.

INFOGRAFIS JOURNAL_Digitalisasi Teknologi Membuat Adanya Perubahan Transaksi Pembayaran
INFOGRAFIS JOURNAL_Digitalisasi Teknologi Membuat Adanya Perubahan Transaksi Pembayaran  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya