Google Maps Punya Rencana Hapus Fitur Driving Mode, Ada Apa?

Google Maps dilaporkan bakal menghilangkan fitur Driving Mode atau Mode Mengemudi di perangkat Android.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 31 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi Google Maps
Ilustrasi Google Maps yang dituntut karena sebabkan Pria di Amerika meninggal. (Pixabay/PhotoMIX-Company)

Liputan6.com, Jakarta - Google Maps dikabarkan bakal menghilangkan fitur mode mengemudi atau driving mode di aplikasinya. Secara umum, mode ini berfungsi membantu pengguna untuk lebih berkonsentrasi saat mengemudi tanpa terganggu oleh aplikasi lain di ponsel. 

Driving Mode atau Mode Mengemudi pada Google Maps pada dasarnya berisi tampilan antarmuka sederhana yang meminimalkan gangguan saat pengguna bernavigasi. Jadi, pengguna dapat memakai aplikasi ini berdasarkan perintah suara.

Hanya seperti dikutip dari Business Today, Minggu (31/12/2023), Google disebut akan menghapus mode ini dari Google Maps. Kendati demikian, belum diketahui alasan Google melakukan hal ini. 

Dari sejumlah laporan, ada kemungkinan Google menghapus mode ini agar pengguna lebih banyak menggunakan Google Assistant, daripada Driving Mode di Google Maps. 

Sementara laporan lain dari 9to5Google menemukan dua string dari Google yang terindikasi berhubungan dengan perubahan tampilan di aplikasi. String ini diyakini terhubung ke Driving Mode di Google Maps untuk Android. 

Untuk mengetahui beberapa fitur Driving Mode, simak daftarnya sebagai berikut.

  • Peta memenuhi sebagian besar layar, menunjukkan rute dengan petunjuk arah yang jelas dan update lalu lintas realtime.
  • Antarmuka mode ini akan menyembunyikan fitur-fitur yang tidak penting, seperti menu dan tombol untuk meminimalkan kekacauan, serta membantu pengguna fokus saat mengemudi. 
  • Mode mengemudi aktif secara otomatis saat pengguna memulai navigasi di Google Maps pada ponsel. Pengguna juga bisa mengaktifkannya secara manual dengan mengetuk ikon roda kemudi di pojok kanan bawah aplikasi.

 

Google Maps untuk Android Auto Kini Bisa Menyimpan Lokasi Parkir Kendaraan

Mobil Google Street View, Google Maps
Mobil Google Street View, Google Maps. Kredit: petterijokela viaPixabay

Sebelumnya, Google menambahkan sesuatu yang baru pada fitur penyimpan lokasi parkir.

Di versi terbaru Google Maps untuk Android Auto, Google diam-diam menambahkan tombol baru yang memungkinkan pengguna menyimpan lokasi parkir saat mereka tiba di tempat tujuan. 

Tombol ini muncul ketika pengguna menavigasi ke tujuan tertentu dan ditampilkan di layar kedatangan. Hanya dengan mengetuk tombol “simpan lokasi parkir”, maka informasi tersebut akan tersimpan ke akun pengguna. Bahkan, akan mengirimkan pengingat (setidaknya di ponsel Android) keesokan harinya.

Ada beberapa pertanyaan mengenai cara kerjanya, terutama apakah tombol ini memperhitungkan perjalanan yang lebih jauh untuk mencari tempat parkir setelah pengguna tiba di tujuan. Meski demikian, tombol ini adalah tambahan baru yang sangat berguna pada aplikasi ini.

Namun, sejauh ini belum diketahui apakah fitur baru ini sudah tersedia untuk pengguna Maps di Indonesia atau belum. Untuk memeriksanya pengguna bisa mengakses Play Store untuk melakukan pembaruan.

Google Maps Punya Fitur Baru, Bisa Hapus dan Perpanjang Waktu Penyimpanan Riwayat Lokasi

Sejarah Google Maps
Ilustrasi Google Maps Credit: pexels.com/Dany

Sementara itu, mengutip The Indian Express, Rabu (20/12/2023), melalui unggahan di blog, Google mengumumkan pengguna bisa segera melihat aktivitas terkini mereka di tempat tertentu dan menghapus riwayat lokasi, termasuk petunjuk arah dan pencarian. 

Sebagai contoh, jika pengguna mengunjungi suatu tempat di Google Maps, aplikasi akan menampilkan semua aktivitas yang terkait dengan tempat tersebut. Dan kini, pengguna diberi opsi untuk menghapus semua data terkait dengan lokasi tersebut. 

Sementara pengguna Google Maps yang telah mengaktifkan fitur Riwayat Lokasi di perangkat mereka, Google mengatakan 'Timeline' sekarang akan disimpan di perangkat pengguna. 

Kemudian, pengguna kini juga memiliki opsi mencadangkannya ke cloud dengan enkripsi yang diaktifkan. Selain itu, raksasa teknologi ini juga membuat beberapa perubahan pada lama waktu penyimpanan Riwayat Lokasi.

Secara bawaan, fitur ini hanya menampilkan riwayat lokasi dalam jangka waktu 90 hari terakhir. Kemudian, opsi ini ditetapkan menjadi 18 bulan atau sekitar 548 hari. 

Namun dengan pembaruan dari Google, pengguna aplikasi peta digital ini sekarang memiliki opsi untuk memperpanjang waktu penyimpanan riwayat lokasi jika mereka menginginkannya.

Titik biru kecil yang menunjukkan lokasi seseorang di peta juga mendapatkan beberapa fitur baru.

Hanya dengan menekan titik biru tersebut, Maps akan menunjukkan apakah pengguna mengaktifkan Riwayat Lokasi atau Timeline, sekaligus notifikasi apakah aplikasi ini dapat mengakses lokasi pengguna.

Google mengatakan pengguna akan mendapatkan notifikasi, ketika pembaruan ini tersedia. Dijadwalkan, update ini akan diluncurkan secara bertahap ke semua pengguna Android dan iOS sepanjang 2024.

Cegah Konten Menyesatkan, Google Batasi Kontribusi Pengguna di Maps

Ilustrasi Google Maps
Ilustrasi Google Maps. Kredit: Deepanker Verma from Pixabay

Sebelumnya, aplikasi Google Maps diketahui tidak kebal terhadap ulasan palsu dan konten yang menyesatkan. Seperti diketahui, Maps telah menerima banyak pembaruan untuk membantu pengguna memeriksa informasi suatu tempat. 

Berkaitan dengan persoalan ini, Google menerapkan beberapa upaya untuk mencegah pengiriman konten yang melanggar kebijakannya.

Baru-baru ini, dalam postingan blog yang dibagikan pada hari Rabu, Google mengungkapkan, mereka memantau pola yang tidak biasa dalam konten kontribusi pengguna.

Mulai dari lonjakan ulasan bintang satu untuk suatu perusahaan dan laporan pencegahan penyalahgunaan, seperti dikutip dari Gadgets 360, Rabu (29/11/2023).

Untuk itu, Google telah memeriksa ulasan yang melanggar kebijakan dan menyelidiki akun yang meninggalkan ulasan tersebut.

Google juga berupaya melindungi tempat dan perusahaan menjelang momen-momen sensitif seperti pemilu untuk mengantisipasi peningkatan konten yang tidak terkait dan tidak bermanfaat di Maps. 

Perusahaan mengatakan pihaknya membatasi kemampuan kontributor untuk mengedit nomor telepon, alamat, dan informasi lainnya untuk mencegah konten yang menyesatkan.

Selain itu, Google juga telah menerapkan perlindungan jangka panjang terhadap kontribusi pengguna yang tidak membantu dan merugikan. Misalnya, ulasan negatif terhadap tempat-tempat seperti kantor polisi dan penjara yang ada di aplikasi peta tersebut. 

Jika kontribusi pengguna dibatasi, kontributor kemungkinan akan mendapatkan notifikasi. Namun, pengguna tetap dapat mencari informasi suatu tempat atau perusahaan, seperti nomor telepon, alamat, dan situs web.

Infografis Tekno Google Twitter revisi
Infografis Tekno Google Twitter revisi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya