Liputan6.com, Jakarta - Microsoft secara mengejutkan merilis chatbot AI generatif berbasis ChatGPT buatan mereka di Android dan iOS, yakni Copilot.
Secara garis besar, Microsoft Copilot versi Android dan iOS memiliki fungsi dan tampilan serupa dengan aplikasi OpenAI ChatGPT versi mobile.
Baca Juga
Seperti aplikasi ChatGPT milik OpenAI, pengguna dapat menuliskan prompt atau perintah untuk mengajukan pertanyaan, meringkas teks, membuat draf email, blog, dan banyak lagi.
Advertisement
Tak hanya itu, pengguna HP Android dan iOS bisa menggunakan Microsoft Copilot untuk membuat gambar berbekal teknologi DALL-E 3.
Mengutip Mashable, Rabu (3/1/2024), aplikasi buatan Microsoft ini juga sudah mencakup akses ke LLM (Large Language Model) terbaru OpenAI, GPT-4, secara gratis.
Informasi, pengguna gratis saat ini hanya dapat mengakses layanan GPT-3.5. Microsoft Copilot saat ini sudah dapat diunduh via Google Play Store dan Apple App Store.
Sebagai infromasi, pada November 2023, Microsoft telah memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot.
Perubahan ini terjadi setelah Microsoft berusaha memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing, dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT.
Microsoft memulai inovasi besar mereka dalam pengembangan AI awal tahun ini dengan Bing Chat, tetapi sekarang mereka lebih memilih untuk mengidentifikasikan produknya dengan Copilot, padahal Bing Chat belum genap berumur satu tahun.
Perubahan nama ini datang hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, menunjukkan intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di ranah asisten AI.
Respon Popularitas ChatGPT
"Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang akan menjadi Copilot," ungkap manajer umum Microsoft 365 Colette Stallbaumer kepada The Verge, dikutip Jumat (17/11/2023).
Perubahan ini mencerminkan strategi Microsoft dalam bersaing dengan ChatGPT dan memposisikan Copilot sebagai pilihan yang menarik untuk konsumen dan bisnis.
Copilot ditawarkan oleh Microsoft dalam dua varian, yaitu versi gratis dan versi berbayar bernama Copilot untuk Microsoft 365. Versi gratis dapat diakses di Bing dan Windows, tetapi akan memiliki domain khusus di copilot.microsoft.com.
Pengguna bisnis akan masuk ke Copilot dengan Entra ID, sementara konsumen membutuhkan Akun Microsoft.
Ini merupakan upaya Microsoft dalam merespons popularitas ChatGPT dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Advertisement
Copilot Jadi Terpisah dari Bing
Langkah ini merupakan pergeseran menarik, mengingat upaya keras Microsoft memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian baru dari mesin pencarinya dan mencoba mengambil pangsa pasar dari Google.
Meskipun Copilot tidak lagi bergantung pada Bing sebagai pintu utama, Microsoft tetap menegaskan bahwa Bing tetap menjadi teknologi yang mendukung berbagai pengalaman di dalam Copilot.
Direktur Komunikasi di Microsoft Caitlin Roulston menyatakan bahwa Bing tetap menjadi pemimpin dalam industri pencarian.
Pada awal peluncuran Bing Chat, Microsoft melakukan pertanyaan jawab internal untuk mendapatkan pemahaman tentang respons terhadap dorongan pencarian AI mereka.
Alasan Nama Bing Masih Digunakan
Kepala Pemasaran Konsumen Microsoft, Yusuf Mehdi, menjelaskan mengapa mereka tetap menggunakan merek Bing saat itu.
Mehdi menyoroti nilai positif dari merek Bing, termasuk nama yang mudah diingat, kesederhanaan, cakupan global, dan nilai merek sekitar USD 200 juta dolar.
Meskipun Bing tidak lagi menjadi pintu masuk utama untuk Copilot, masih belum jelas sejauh mana dorongan pencarian AI berhasil bagi Microsoft.
Saat ini, Google tetap mendominasi pangsa pasar pencarian dengan lebih dari 91 persen, menunjukkan bahwa persaingan di bidang ini tetap sengit.
Rebranding ini mencerminkan strategi Microsoft dalam mengembangkan dan memposisikan Copilot sebagai entitas yang independen, meskipun tetap memanfaatkan keunggulan teknologi dan merek Bing.
Advertisement