Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive of Meta, Mark Zuckerberg, meminta maaf kepada orangtua atau keluarga korban eksploitasi anak di media sosial dalam sidang senat yang memanas di Capitol Hill, belum lama ini.
Permintaan maaf tersebut muncul ketika Zuckerberg, yang perusahaannya memiliki platform media sosial Facebook dan Instagram, menjawab pertanyaan di sidang Kehakiman Senat AS tentang dampak media sosial terhadap anak-anak.
Baca Juga
Sidang itu membahas eksploitasi seksual terhadap anak secara online (eksploitasi anak), dan juga melibatkan CEO dari Discord, Snap, X dan TikTok, serta menampilkan video anak-anak yang berbicara tentang pengalaman mereka dengan penindasan online, pelecehan, dan masih banyak lagi.
Advertisement
Ketua komite Dick Durbin mengecam platform tersebut karena gagal melindungi anak-anak, dan Senator Partai Republik Lindsey Graham mengatakan kepada Zuckerberg bahwa tangannya berlumuran darah akibat produk yang 'membunuh orang'.
Sejumlah orangtua korban eksploitasi anak juga turut menghadiri sidang tersebut, beberapa di antaranya memegang tanda yang membagikan cerita anak-anak mereka.
Ketika Zuckerberg ditanya oleh Senator Partai Republik Josh Hawley apakah dia ingin meminta maaf kepada para korban yang dirugikan oleh produknya, CEO Meta tersebut berbicara langsung kepada keluarga yang hadir.
“Saya minta maaf atas semua yang telah Anda lalui,” kata Mark Zuckerberg sebagaimana dikutip dari CBS News, Sabtu (3/2/2024).
“Tidak ada seorang pun yang harus mengalami penderitaan yang dialami keluarga Anda dan inilah sebabnya kami berinvestasi begitu banyak dan kami akan terus melakukan upaya di seluruh industri untuk memastikan hal itu tak akan terjadi lagi," pungkasnya.
Zuckerberg Menolak Beri Dana Kompensasi ke Korban
Zuckerberg dan CEO media sosial lainnya kerap mempromosikan prosedur keselamatan anak secara online. Meta sebelumnya mengatakan telah menghabiskan USD 5 miliar untuk keselamatan dan keamanan pada tahun 2023.
Para CEO media sosial juga mengatakan mereka akan bekerja sama dengan anggota parlemen, orangtua, organisasi nirlaba, dan penegak hukum untuk melindungi anak di bawah umur.
Lebih lanjut, Zuckerberg menolak untuk berkomitmen terhadap saran Hawley agar perusahaan menyiapkan dana kompensasi untuk korban.
Belakangan ini semakin banyak anggota parlemen yang mendesak diambilnya langkah-langkah untuk mengekang penyebaran gambar-gambar pelecehan seksual terhadap anak-anak secara online dan meminta platform teknologi agar lebih bertanggung jawab dalam melindungi anak-anak.
Sidang Senat adalah bagian dari upaya untuk meloloskan undang-undang setelah bertahun-tahun Kongres tidak melakukan tindakan regulasi.
Advertisement
Mark Zuckerberg Borong 350.000 Chip dari Nvidia
Sebelumnya, bos Facebook Mark Zuckerberg kini membawa Meta dalam upaya membangun Artificial General Intelligence (AGI). Untuk mewujudkan upaya ini, Mark Zuckerberg bahkan dikabarkan telah memborong lebih dari 350.000 unit GPU Nvidia H100, hingga akhir tahun 2024.
Mengutip The Register, Jumat (26/1/2024), langkah Zuckerberg memborong GPU Nvidia ini dilakukan setelah OpenAI berupaya meningkatkan investasi miliaran dolar AS untuk membangu jaringan pabrik chip. Tujuannya adalah memasok cukup banyak akselerator kecerdasan buatan untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Keinginan bos Facebook untuk membeli lebih dari sepertiga juta GPU Nvidia itu sekaligus menunjukkan alasan tim ChatGPT antusias membuat lebih banyak pabrik memproduksi prosesor.
Sekadar informasi, kini para engineer di bawah Zuckerberg tengah melatih model bahasa pembangkit konten terbaru mereka. Facebook berencana merilisnya secara terbuka, sebagaimana yang diungkap Zuckerberg di Instagram.
Zuckerberg menyebut, tim riset AI dan tim AI Generatif Meta bakal bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan, guna menciptakan AGI alias artificial general intelligence.
"Sangat jelas, layanan generasi berikutnya membutuhkan pengembangan kecerdasan umum penuh, mengembangkan asisten AI yang paling cerdas, AI untuk kreator, AI untuk bisnis dan kebutuhan lainnya di berbagai area, dari alasan hingga rencana coding ke memori hingga kemampuan kognitif lainnya," kata Mark Zuckerberg membeberkan rencananya.
Bos Facebook ini jadi bos perusahaan teknologi terbaru yang ingin membangun AGI. AGI sendiri merupakan teknologi teoritetis yang bisa lebih cerdas ketimbang manusia, dalam berbagai tugas kognitif.
Kenapa Mark Zuckerberg Butuh Banyak GPU untuk AI AGI
Untuk menciptakan AGI, diperlukan pelatihan-pelatihan model bahasa. Zuckerberg menyebut, Meta berupaya mengumpulkan 350.000 unit GPU Nvidia H100 untuk tugas tersebut.
Meta juga kabarnya akan memakai jenis chip lainnya untuk mencapai daya komputasi setera 600.000 unit GPU H100 dengan berbagai merek. Meta juga kini mengembangkan AI silicon mereka sendiri.
Tidak seperti perusahaan-perusahaan lain yang bermaksud mengembangkan AGI, Meta berencana untuk membagikan upayanya secara terbuka.
Zuckerberg bahkan telah berikrar untuk merilis model AGI mereka agar bisa dipakai oleh pengembang lainnya.
Advertisement
Tak Bakal Tinggalkan Metaverse Demi AI
Meski rencana AI begitu masif, Zuckerberg bilang kalau dirinya tidak serta merta meninggalkan metaverse dan berbagai proyek VR headset mereka.
Alih-alih hanya fokus pada AGI, Zuck bilang kalau AGI akan membantu mengembangkan dan melengkapi interkoneksi dunia VR 3D.
"Orang-orang akan membutuhkan perangkat-perangkat baru untuk AI dan ini akan menyatukan AI dengan metaverse seiring waktu," kata Zuck.
Apalagi saat ini ada banyak pengguna AI Generatif. Untuk menjembatani interaksi manusia dengan AI, salah satu perangkat yang dibutuhkan, menurut Zuck adalah kacamata.
"Kacamata adalah bentuk ideal yang memungkinkan kecerdasan buatan melihat apa yang dilihat penggunanya dan mendengar apa yang didengar oleh penggunanya," kata Zuck.
Meta pun belum lama ini meluncurkan smart glasses bersama Ray-Ban dalam kemitraan keduanya. Masing-masing kacamata pintar itu dilengkapi kamera, speaker dan mikrofon.