Ini Jurus Kominfo untuk Bantu Operator Telekomunikasi yang Hadapi Situasi Sulit

Perusahaan Telekomunikasi saat ini sedang hadapi situasi sulit, Kominfo berkomitmen membantu perusahaan dengan langkah berikut.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 05 Mar 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi kominfo (Liputan6.com/Istimewa)
Ilustrasi kominfo (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian perusahaan telekomunikasi disebut tengah menghadapi situasi sulit. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk membantu perusahaan dengan sejumlah langkah strategis.

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo, Ismail MT, mengungkapkan bahwa pertumbuhan teknologi dan perpindahan bisnis model menjadi penyebabnya.

Ia mengatakan bahwa perusahaan telekomunikasi berupaya untuk melakukan penyeimbangan terhadap bisnis telekomunikasi.

"Biaya yang perusahaan siapkan untuk mengatur lajur eksponensial makin meningkat karena inovasi yang terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Ismail di acara diskusi Tech and Telco Summit 2024, Selasa (5/3/2024).

Kominfo sebagai pengatur kebijakan berupaya membantu perusahaan telekomunikasi (operator telekomunikasi) dengan mempersiapkan kebijakan dan regulasi yang disesuaikan dengan situasi saat ini.

"Kami sebagai regulator policy dan regulator tentu pertama menyiapkan policy dan regulasi yang comply terhadap situasi itu, bukan menyebabkan policy dan regulasi yang aneh-aneh" ucap Ismail.

Ia menambahkan Kominfo akan memberikan kesempatan pada perusahaan penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) untuk berinovasi terhadap pemanfaatan teknologi.

Dirjen SDPPI itu juga berpendapat bahwa saat ini sangat sulit bagi perusahaan telekomunikasi untuk sekadar menjual bandwidth. Perusahaan perlu menyediakan solusi kepada industri untuk membuat jaringan yang dimiliki menjadi jaringan intelligence.

Kominfo Bantu Perusahaan Telekomunikasi Berikan Layanan Inovatif bagi Masyarakat

Kominfo Siapkan Infrastruktur Digital Demi Sukseskan Pemilu 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan) bersama Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan (kanan) memberikan keterangan di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ismail menganggap cara tersebut adalah jawaban untuk memberikan layanan inovatif kepada masyarakat.

"Penggunaan data yang berat ini menjadi tantangan sehingga mereka betul-betul harus inovatif dan menyiapkan solusi buat masyarakat untuk membuat network-nya menjadi intelijen." ucap Ismail.

Selain dengan menerapkan kebijakan yang ramah, Kominfo juga akan melakukan intervensi dalam bentuk fiskal budget membangun jaringan-jaringan yang sulit dijangkau melalui Bakti Kominfo.

Kominfo bahkan akan menambah APBN--tiga hingga 4 kali lipat-- dari pendapatan anggaran, untuk membantu perusahaan telekomunikasi membangun infrastruktur di tempat yang terpencil.

"Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan pak Joko Widodo dan Menkominfo pak Budi Arie memberikan dukungan penuh bagi perusahaan telekomunikasi untuk lebih berkembang sehingga perusahaan bisa berfokus pada isu pemanfaatan," Ismail menambahkan.

Terdapat tiga fokus yang perlu diterapkan untuk memberikan layanan telekomunikasi bagi masyarakat.

"Pertama meng-cover semua masyarakat, kedua adalah kualitas broadband conectivity-nya, dan ketiga dengan harga yang terjangkau," ujar Ismail.

Banyaknya ISP di Indonesia diharapkan Bantu Sektor Penting di Daerah

Pilihan Internet Lancar untuk Warga Desa dan Pertambangan di Wilayah Susah Sinyal
Ilustrasi internet. (Shutterstock/metamorworks)

Ketika ditanya mengenai banyaknya ISP di Indonesia, Ismail menerangkan bahwa beberapa ISP yang tersebar hadir sebagai solusi yang memberikan nilai tambah bagi infrastruktur.

"Walaupun ISP Indonesia jumlahnya banyak, namun ada customising industri yang dibutuhkan untuk setiap sektor, sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, UMKM, dan sebagainya," Ismail menguraikan.

Kendati demikian, ia menginginkan agar perusahaan telekomunikasi besar dan beberapa ISP kecil dapat melakukan konsolidasi untuk melakukan efisiensi industri.

"Jadi saya harap perusahaan telko besar tidak memandang ISP kecil sebagai kompetitor, tapi justru sebagai komplementari yang bisa menjadi solusi bersama agar masyarakat dapat menikmati inovasi yang ditawarkan," Ismail menandaskan.

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet
Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya