Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengumumkan kabar gembira bagi seluruh pengguna Android. Kini, pengguna tablet atau HP Android bisa pakai fitur edit foto di Photos secara gratis.
Sebelumnya, pengguna tablet dan HP Android harus membayar Rp 26,900 per bulan untuk memakai fitur editing berbasis AI milik Google, seperti Magic eraser hingga Color Pop.
Baca Juga
Mengutip Engadget, Jumat (12/4/2024), fitur baru Google Photos ini akan bisa dipakai oleh pengguna non-berlangganan Google One secara bertahap mulai dari 15 Mei mendatang.
Advertisement
Di desktop, fitur Google Photos ini hanya tersedia untuk pengguna Chromebook Plus dengan ChromeOS versi 118+.
Sementara bagi pengguna tablet dan HP Android, Anda setidaknya harus menggunakan perangkat dengan OS Android 8.0 dan RAM 3GB. Menariknya, pengguna iPhone dengan iOS 15 pun juga bisa memakai fitur ini lewat pembaruan aplikasi Google Photos di App Store.
Sesuai dengan namanya, Magic eraser memungkinkan Anda menghapus atau menyamarkan orang atau benda dari gambar, seperti tempat sampah nakal atau orang tidak diinginkan yang muncul di latar belakang.
Magic Editor menggunakan AI generatif untuk memindahkan, meregangkan, dan mengubah ukuran objek, atau mengubah langit dari abu-abu menjadi biru.
Informasi, Google meluncurkan Magic Editor di Pixel 8 dan Pixel 8 Pro. Kini, fitur ini diperluas ke semua perangkat Pixel dengan penggunaan tak terbatas.
Selain itu, semua pengguna Google Photos di Android dan iOS akan mendapatkan 10 penyimpanan Magic Editor per bulan.
Jika ingin lebih, diperlukan perangkat Pixel atau paket Google One Premium mencakup penyimpanan sebesar 2 TB atau lebih.
Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud
Lebih lanjut, Google Cloud Next 2024 saat ini tengah digelar di Las Vegas, Amerika Serikat. Event ini menjadi ajang perkenalan produk dan inovasi terbaru dari Google Cloud.
Hadir melalui pesan video di event tersebut, CEO Google Sundar Pichai mengungkapkan kalau Google memang fokus pada pengembangan bisnis cloud mereka sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan deretan tool, infrastruktur, termasuk sejumlah terobosan yang dihadirkan perusahaan.
Hasilnya, sejak beberapa dalam tahun terakhir, Google Cloud memang mencatat sejumlah capaian luar biasa. Menurutnya, di kuartal keempat, layanan Cloud perusahaan berhasil meraih pendapatan tahunan sebesar USD 36 miliar, lima kali lipat dari pendapatan lima tahun lalu.
"Ada beberapa alasan Google Cloud berhasil menunjukkan perkembangan tersebut. Salah satunya adalah investasi besar kami pada AI," tuturnya dalam event Google Cloud Next 2024 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Sundar menuturkan, Google telah mengatahui sejak beberapa tahun lalu kalau AI akan mentransformasi setiap industri dan perusahaan, termasuk diri mereka sendiri.
"Itu alasannya, kami telah membangun infrastruktur AI selama lebih dari 10 tahun, termasuk TPU (Tensor Processing Unit), yang saat ini memasuki generasi kelima," ujarnya menjelaskan.
Dengan berbagai kemajuan yang ditawarkan Google, perusahaan kini telah membantu lebih banyak pelanggan untuk melatih dan menghadirkan language models yang mutakhir.
Advertisement
AI Gemini Akan Semakin Ditingkatkan dengan Versi Baru
Sundar mengklaim, lebih dari 60 persen startup AI generatif yang didanai serta 90 persen unicorn AI generatif merupakan pelanggan Google Cloud.
"Kami juga melanjutkan pembangunan model AI yang mumpuni untuk sejumlah produk, seperti Search, Maps, dan Android jadi lebih bermanfaat. Pada Desember, kami juga mengambil langkah besar dengan Gemini, model kami yang terbesar dan paling mumpuni," tuturnya.
Di tahun ini, kemampuan dan pemanfaatan Gemini pun makin ditingkatkan kehadirannya di Google Cloud. Sundar menuturkan, Google Cloud kini hadir dengan Gemini 1.5 Pro yang akan tersedia dalam public preview.
Menurut Sundar, Gemini 1.5 Pro menunjukkan peningkatkan kerja yang signifikan. Sebab, versi terbaru ini mampu menjalankan 1 juta token informasi secara konsisten, sekaligus membuka kemungkinan baru bagi perusahaan berkreasi memakai dan membangun memakai AI.
"Ketika dikombinasikan dengan kemampuan multimodal Gemini (untuk memproses audio, video, teks, kode, dan lainnya), long context memungkinkan perusahaan melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan AI," tutur Sundar.
Google Cloud Next 2024 Perkenalkan Deretan Inovasi Terbaru
Event Google Cloud Next 2024 resmi dibuka. Diadakan di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, event ini menjadi debut sejumlah produk dan inovasi terbaru dari Google Cloud.
Dalam pembukaan, CEO Google Cloud Thomas Kurian mengungkap sejumlah hal baru yang diperkenalkan dalam event ini. Mulai dari infrastruktur hingga kehadiran AI generatif di sejumlah solusi yang ditawarkan.
"Dalam event ini, kami akan fokus mengenai cara Google membantu perusahaan mentransformasikan operasional mereka sekaligus menjadi pemimpin digital dan AI, yang mana adalah cara baru di cloud," tutur Kurian dalam keynote speech Google Next Cloud 2024 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat.
Bicara soal infrastruktur, klaim Thomas, Google Cloud merupakan yang pertama dalam menghadirkan infrastruktur hyperscaler ke pasar dan kini terus berlanjut sebgai pemimpin dalam hal harga maupun performa.
Menurut Thomas, jaringan lintas cloud yang ditawarkan Google memungkinkan pengguna menghubungkan layanan apa pun, termasuk layanan AI Google ke aplikasi apa pun, di cloud apa pun secara aman, dengan biaya dan latency lebih rendah.
Advertisement
Produk-Produk Baru yang Manfaatkan AI Generatif
Selain infrastruktur, pada event Next kali ini, Google juga memperkenalkan sejumlah produk baru yang memanfaatkan teknologi AI generatif.
"Pengumuman terbesar kami hari ini fokus pada AI generatif. Konsumen dengan cepat beralih dari bereksperimen dengan AI generatif, membantu menjawab pertanyaan hingga membuat prediksi AI, dan sekarang membangun agen AI generatif," tutur Thomas.
Dijelaskan Thomas, agen merupakan entitas pintar yang bisa melakukan sejumlah tindakan untuk membantu penggunanya mencapai tujuan spesifik.
Ia mencontohkan, agen dapat membantu pembeli membeli pakaian yang cocok, membantu karyawan memilih tunjangan kesehatan yang tepat, hingga membantu perawat mempercepat proses serah terima pasien ketika shift kerja berubah.
"Agen memproses informasi multimodal secara bersamaan, baik berbicara, menalar, belajar, dan membuat keputusan. Agen dapat terhubung dengan agen lain serta dengan unit. Dan, mereka akan mengubah cara Anda berinteraksi dengan perangkat komputasi dan web itu sendiri," tuturnya.
Dalam event ini, Google juga mengumumkan proses baru yakni Google Axiom. Ini merupakan CPU custom pertama berbasis ARM yang didesain untuk data center.