Kemenkes Kolaborasi dengan Google Cloud Kembangkan AI Generatif di Bidang Kesehatan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia berkolaborasi dengan Google Cloud untuk mengembangkan inovasi AI generatif di bidang layanan kesehatan

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Mei 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 18:00 WIB
Google Cloud
Google Cloud Next 2024 memperkenalkan Google Vids sebagai salah satu layanan terbaru mereka. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan perluasan kolaborasi dengan Google Cloud. Kolaborasi ini hadir untuk mendukung pengembangan inovasi AI generatif khusus untuk layanan Kesehatan

Disebutkan, kolaborasi dalam hal AI generatif ini juga selaras dengan tujuan yang ditetapkan dalam cetak biru pemerintah Indonesia untuk transformasi kesehatan digital sekaligus prakarsa Visi Indonesia Digital 2045.

Perlu diketahui, kolaborasi kedua organisasi ini telah dimulai sejak 2022. Google Cloud sendiri terus berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin untuk menguji inovasi AI generatif tingkat perusahaan termasuk yang disesuaikan secara medis.

"Selagi kami berupaya memajukan adopsi AI, keseimbangan antara inovasi dan pertimbangan etis sangat penting untuk kesuksesan. Dengan mematuhi prinsip dan praktik AI yang bertanggung jawab, kami dapat memastikan dapat memanfaatkan potensi AI sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat," tutur Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (7/5/2024).

Disebutkan, kolaborasi terbaru ini adalah bagian dari tujuan Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan akses, pengalaman, dan hasil layanan kesehatan bagi setiap individu di Indonesia, sekaligus melengkapi upaya berkelanjutan Google Cloud menyempurnakan proses di sektor layanan Kesehatan Indonesia.

"Kolaborasi kami dengan Kementerian Kesehatan sangat penting sebagai landasan bagi pertumbuhan solusi AI generatif yang aman dan terjamin di sektor layanan kesehatan Indonesia, yang membuka jalan bagi akses informasi kesehatan sesuai permintaan dan diagnosa, atau rencana perawatan yang lebih tepat dengan tetap menjaga privasi sekaligus keamanan data pasien," tutur Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto.

Dijelaskan Fanly lebih lanjut, Ketika Google Cloud menghadirkan kemajuan AI baru di produk mereka, ada dua komitmen yang dipegang perusahaan yakni memberikan kemampuan bantuan yang kuat dan memastikan teknologi mereka mencakup perlindungan yang tepat bagi organisasi, pengguna, dan masyarakat.

Google Cloud Ungkap Deretan Layanan Andalan di 2024 dan Peran AI yang Makin Masif

CEO Google Cloud Thomas Kurian  dalam Google Cloud Next 2024
CEO Google Cloud Thomas Kurian mengungkap sejumlah hal baru yang diperkenalkan dalam event Google Cloud Next 2024, mulai dari infrastruktur hingga kehadiran AI generatif di sejumlah solusi yang ditawarkan. (Liputan6.com/Agustinus Mario Damar)

Di sisi lain, Google Cloud telah memperkenalkan sejumlah layanan andalan dalam event Google Cloud Next 2024. Salah satunya yang terus ditingkatkan kemampuannya adalah Vertex AI.

Sebagai informasi, Vertex AI merupakan platform yang ditujukan bagi organisasi mengembangkan sekaligus meluncurkan layanan AI mereka sendiri. Platform ini diperkenalkan pertama kali pada 2021.

Director of Product Management Vertex AI Google Nenshad Bardoliwalla menuturkan, ada empat hal penting yang diperkenalkan Vertex AI dalam event Google Cloud Next tahun ini. Pertama, ada infastruktur.

Dijelaskan, pengguna Google Cloud saat ini bisa memilih antara infrastruktur yang Google tawarkan dalam hal machine learning, atau GPU dari NVIDIA. Selain itu, hal lain yang juga ditingkatkan adalah kehadiran AI generatif.

Setelah 2023 menjadi waktunya eksperimen bagi pengembangan AI generatif, kini Google Cloud meningkatkan layanannya dengan memperkenalkan kemampuan prompt management yang baru.

"Jadi, kami memperkenalkan kemampuan prompt management yang baru untuk memudahkan pengguna mengatur beragam versi prompt mereka yang berbeda-beda," tutur Nenshad pada Tekno Liputan6.com saat event Google Cloud Next 2024.

Perkenalkan Gemini 1.5 Pro

Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud
Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Selain itu, di Next tahun ini, Google juga memperkenalkan preview Gemini 1.5 Pro. Nenshad mengklaim, ini merupakan model terdepan dalam industri karena mendukung pengguna untuk memasukkan hingga 1 juta token, dan sepenuhnya multi-modal.

"Anda bisa secara bersamaan memasukkan informasi ke Gemini, mulai dari dokumen, gambar, video, audio, lalu meminta Gemini untuk mengolah empat model berbeda itu. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Terobosan lain yang juga diperkenalkan Google kali ini adalah agent builder. Menurut Nenshad, pengguna bisa memanfaatkan agent builder untuk membangun peran asisten secara spesifik untuk membantu mereka meraih hasil yang diinginkan.

"Agent bisa membantu saya untuk membuat kampanye pemasaran, membantu membuat keuntungan karyawan, atau membantu membeli set pakaian," ucapnya. Ia menyebut agent ini akan memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dibandingkan chatbot tradisional.

Sebagai informasi, agen merupakan entitas pintar yang bisa melakukan sejumlah tindakan untuk membantu penggunanya mencapai tujuan spesifik.

Pemanfaatan AI oleh Perusahaan

Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud
Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud di ajang Google Cloud Next 2024. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Dengan penerapan AI yang semakin masif sekarang dan sejumlah layanan baru, Google pun mengungkap soal prospek pemanfaatan teknologi ini oleh perusahaan atau bisnis.

Menurut Nenshad, banyak bisnis di dunia sudah mengetahui apa yang bisa ditawarkan AI, berdasarkan bukti-bukti yang terlihat saat ini. Dari situ, sejumlah perusahaan pun akan berusaha menerapkan teknologi ini agar tetap relevan hingga di masa mendatang.

"Saya juga berpikir kalau orang-orang telah melihat kekuatan teknologi ini di kehidupan pribadi mereka, dan hal itu yang akan menginspirasi mereka juga dalam hal berbisnis," ujarnya menjelaskan.

Dalam hal ini, ia menuturkan, AI pun tidak dimungkiri akan merupakan inovasi teknologi yang selanjutnya. Jadi, teknologi ini secara tidak langsung mendorong orang untuk mulai mempelajari dan memakainya untuk memberikan dampak pada bisnis mereka.

Kendati demikian, ia tidak menampik, banyak perusahaan di dunia sekarang masih mencoba mencari tahu pemanfaatan teknologi ini. Karenanya, ia menyebut saat ini pemanfaatannya masih di tahap awal, tapi bukan tidak mungkin akan semakin berkembang di masa depan. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya