AWS Girls' Tech Day Dorong Lebih Banyak Perempuan Jadi Ahli Teknologi

PJI dan AWS kembali menggelar Girls' Tech Day untuk menginspirasi siswi SMA di Karawang dan Cikarang agar lebih tertarik pada bidang STEAM.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Nov 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 17:00 WIB
AWS Girl's Tech Day
AWS Girls Tech Day hasil kerja sama antara Prestasi Junior Indonesia bersmaa Amazon Web Services. (Dok: PJI)

Liputan6.com, Jakarta - Prestasi Junior Indonesia (PJI) bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) baru saja menggelar AWS Girls Tech Day. Event ini digelar untuk 300 siswi dari enam dari sekolah menengah atas di Karawang dan Cikarang.

Kolaborasi antara PJI dan AWS ini digelar untuk mendorong lebih banyak perempuan bergabung dalam industri teknologi. Ini merupakan tahun ketiga kolaborasi tersebut.

Adapun program kolaborasi ini memberi kesempatan bagi para perempuan mengeksplorasi keterampilan penting dalam bidang science, technology, engineering, art, and math (STEAM).

"Melalui Girls’ Tech Day, kami ingin menciptakan lingkungan yang membuat perempuan muda merasa didukung dan termotivasi untuk mengejar karier di bidang teknologi," tutur Dewan Nasional PJI Reno Rafly dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (4/11/2024).

Untuk diketahui, Laporan Kesenjangan Gender Global 2024 dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan, meski keterwakilan perempuan di bidang STEAM terus tumbuh sejak 2016, tapi proporsinya relatif rendah, yaitu 28,2 persen.

Bahkan, laporan itu juga mencatat hanya satu dari sepuluh perempuan yang memegang peran kepemimpinan dalam industri yang tengah berkembang saat ini.

Untuk itu, menurut Reno, program ini hadir untuk mendorong keberagaman talenta di masa depan, terutama pendidikan dan pelatihan STEAM bagi perempuan, termasuk memberikan akses setara dalam pemanfaatan kemajuan teknologi.

Dalam Girl's Tech Day tahun ini, ada tiga pemimpin perempuan di industri teknologi untuk berbagi wawasan seperti peluang serta jalur pengembangan diri menuju karier di bidang STEAM.

Para pembicara tu adalah Co-Founder and COO Goers Niki Tsuraya Yaumi, Co-Founder Think.web Anantya Van Bronckhorst, serta Head of Communications Indonesia and Philipines AWS Dhyoti Basuki-Ramdhani.

 

 

Para Peserta Dapat Dasar Pemrograman

AWS
AWS Girls Tech Day hasil kerja sama antara Prestasi Junior Indonesia bersmaa Amazon Web Services. (Dok: PJI)

Selain melakukan sesi interaktif, para peserta juga mempelajar dasar pemrograman dan berpikir komputasional melalui permainan berbasis unplugged coding dalam sesi Rangers Games Coding Tournament.

Program ini pun mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan dan BAPPEDA Provinsi Jawa Barat. BAPPEDA Jawa Barat pun menyatakan komitmennya untuk mendorong peningkatan partisipasi perempuan di bidang STEAM.

AWS Girls's Tech Day merupakan program unggulan global dari AWS InCommunites yang bertujuan mengedukasi, menginspirasi, dan memberdayakan perempuan muda untuk mengejar karier di bidang teknologi.

Program ini mendorong calon inovator perempuan untuk Berpikir Besar (Think Big) dan bisa menghidupkan imajinasi mereka lewat STEAM. Lalu, mereka juga bisa berpartisiaspi dalam lokakarya untuk mengeksplorasi jalur karier.

Studi: Kecakapan AI Bisa Tingkatkan Gaji Pekerja di Indonesia hingga 36 Persen

AWS
Head of Training and Certification AWS ASEAN Emmanuel Pillai. (Dok: AWS)

Sebelumnya, AWS (Amazon Web Services) baru  saja merilis penelitian baru yang menunjukkan ketika kecerdasan buatan digunakan sepenuhnya, pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan dan kecakapan di bidang AI diprediksi akan menerima kenaikan gaji hingga lebih dari 36 persen.

Sementara pekerja di bidang teknologi informasi serta riset dan pengembangan akan mendapatkan kenaikan gaji tertinggi. Dalam studi ini, AWS bekerja sama dengan Access Partnership utnuk melakukan studi regional.

Studi bertajuk Mengakselerasi Keterampilan AI: Menyiapkan Tenaga Kerja Asia-Pasifik untuk Pekerjaan di Masa Depan ini melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan di Indonesia.

Selain gaji pekerja Indonesia naik sigifikan, 98 persen pekerja juga mengharapkan keterampilan AI yang dimiliki akan membawa dampak positif bagi karir mereka.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/3/2024), beberapa dampak positif itu termasuk peningkatan efisiensi kerja, minat untuk berkembang secara intelektual, dan mempercepat karirnya.

Sebanyak 96 persen pekerja di Indonesia juga menunjukkan minat mengembankan keterampilan AI agar bisa mempercepat karir mereka. Minat ini pun ditemukan di banyak generasi.

Sebanyak 97 persen dari generasi Z, 98 persen dari millenial, dan 93 persen dari generasi X ingin bisa terampil di bidang AI. Sementara 75 persen baby boomers mengetakan mereka akan mendaftar kursus peningkatan AI jika ditawarkan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas, yang akan berdampak pada peningkatan gaji bagi pekerja terampil," tutur Director of Access Partnership Abhineet Kaul.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya