Liputan6.com, Jakarta - Grok, AI yang sebelumnya hanya hadir di platform X kini rilis sebagai aplikasi mandiri. Sama seperti di X, aplikasi Grok dapat digunakan untuk berbagai tugas.
Mengutip informasi dari Engadget, Senin (13/1/2025), Grok versi aplikasi mandiri ini dapat dipakai untuk menghasilkan gambar hingga merangkum teks, bahkan xAI sebagai pembesutnya, menyebut AI ini diajak untuk mengobrol.
Baca Juga
Untuk diketahui, aplikasi ini pertama kali diuji coba pada sekelompok pengguna terbatas pada Desember 2024. Akses itu diberikan bertepatan dengan tersedianya layanan gratis Grok untuk semua pengguna di X.
Advertisement
Sebelumnya, pengguna X yang ingin memakai Grok harus lebih dulu berlangganan paket premium. Namun, pengguna umum kini sudah bisa memakainya dengan beberapa pembatasan, seperti 10 permintaan tiap dua jam hingga tiga permintaan gambar per hari.
Untuk dapat menggunakan aplikasi Grok, penggguna bisa masuk dengan akun Apple, X, Google, atau alamat email biasa. Meski sudah dirilis sebagai aplikasi mandiri, belum diketahui apakah perlu berlangganan untuk bisa mengakses seluruh fiturnya.
Persaingan chatbot AI memang saat ini tidak dimungkiri tengah memanas. Selain Grok, ada pula Gemini, ChatGPT, hingga Copilot.
Kendati demikian, Grok sendiri mengklaim menawarkan faktor pembeda dibandingkan kompetitornya. Salah satunya adalah kemampuan untuk menjawab pertanyaan pedas yang dihindari oleh chatbot AI lain.
Selain itu, model AI Grok tersedia secara open source. Meski menarik, aplikasi ini baru tersedia untuk platform iOS dan pengguna di beberapa negara.
Elon Musk Mau Bikin Superkomputer xAI, Biar AI Grok Makin Pintar
Di sisi lain, tahun lalu, founder Starlink dan Tesla, Elon Musk, berencana untuk membangun supercomputer baru untuk AI miliknya, Grok.
Elon Musk mengatakan kepada investor bulan ini, sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (30/5/2024), bahwa startup miliknya, xAI, berencana membangun superkomputer pada musim gugur 2025 untuk mengembangkan chatbot AI Grok.
Superkomputer ini rencananya akan dibuat menggunakan puluhan ribu chip GPU NVIDIA H100 dan biaya pembuatannya mencapai triliunan rupiah.
CEO Tesla itu sebelumnya mengatakan Grok versi ketiga akan membutuhkan setidaknya 100.000 chip--peningkatan lima kali lipat dari 20.000 GPU yang bakal digunakan untuk pelatihan Grok 2.0.
Menurut laporan The Information, Elon Musk juga mengatakan kepada investor dalam presentasinya bahwa cluster GPU yang direncanakan akan berukuran setidaknya empat kali lebih besar dari chip yang digunakan saat ini oleh pesaing xAI.
Dengan puluhan ribu chip untuk supercomputer xAI, AI Grok disebut-sebut akan dapat memproses informasi visual seperti foto dan diagram serta teks.
Advertisement
Elon Musk Sebut AI akan Gantikan Pekerjaan Manusia
Di samping itu, Elon Musk kembali bicara soal teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence.
Kali ini, pria yang baru saja meresmikan Starlink di Bali ini mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan alias AI dapat mengambil alih segala jenis pekerjaan.
"Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” ujar Elon Musk, saat konferensi teknologi tentang AI, seperti dikutip dari CNN.
Namun menurutnya hal ini tak selalu berampak negatif. Pasalnya, Elon Musk bilang, di masa depan pekerjaan akan menjadi pilihan. Dengan begitu, seseorang dapat melakukan pekerjaan yang sejalan dengan minat dan hobi mereka.
Elon Musk juga mengatakan, AI dan robot akan menyediakan berbagai barang dan jasa yang diinginkan oleh manusia. Untuk mewujudkan skenario ini, ia menyebutkan perlunya penghasilan yang tinggi secara universal. Sayangnya, Elon Musk tidak bilang, bagaimana skenario tersebut akan diwujudkan.
Namun, Musk meyakinkan bahwa tidak akan ada kekurangan barang dan jasa. Pasalnya, kemampuan AI telah meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, regulator, perusahaan, dan konsumen masih mempertimbangkan cara penggunaan teknologi ini secara bertanggung jawab.