Bos Meta Mark Zuckeberg Kritik Apple, Tak Ada Inovasi dalam 20 Tahun Terakhir

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengkritik Apple dalam podcast Joe Rogan, menyebut perusahaan tersebut mengandalkan kesuksesan masa lalu tanpa inovasi baru.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 14:00 WIB
Mark Zuckerberg Singkirkan Pemeriksa Fakta dari Facebook, Jam Tangan Mewah Rp14,5 Miliar Bikin Salfok
CEO Meta, Mark Zuckerberg. (dok. Instagram @zuck/https://www.instagram.com/p/DEhf2uTJUs0/?hl=en/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg kembali memberikan kritik pada Apple. Kali ini, kritik tersebut ia layangkan saat menjadi bintang tamu pada podcast Joe Rogan.

Pada siniar tersebut, bos Meta itu terang-terangan menyebut kalau Apple tidak benar-benar menciptakan sesuatu yang hebat dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, perusahaan itu hanya mengandalkan kesuksesan masa lalu.

"Steve Jobs menciptakan iPhone dan sekarang mereka (Apple) hanya duduk di atasnya 20 tahun kemudian," tutur Mark seperti dikutip dari The Verge, Senin (13/1/2025).

Adapun pernyataan itu berawal dari masalah yang dihadapi Joe Rogan. Ketika itu, ia mengatakan telah beralih sebagian dari Apple ke Android, karena tidak suka terikat pada satu perusahaan.

Ia juga menyatakan tidak suka pada kebijakan di App Store. Menyambut pernyataan itu, Mark mengatakan, Apple telah menetapkan aturan yang terasa sewenang-wenang.

Mark Zuckerberg menuturkan, Apple telah menghambat kemampuan siapa pun membangun sesuatu yang dapat terhubung ke iPhone, tapi menawarkan pengalaman serupa seperti produk perusahaan mereka sendiri, contohnya AirPods.

"Jika Apple membiarkan orang lain menggunakan protokolnya, mungkin akan ada pesaing yang jauh lebih baik untuk AirPods di luar sana," kata Mark.

Keluhan Mark ini sendiri bukannya tanpa alasan. Untuk diketahui, Meta telah lama memiliki masalah dengan Apple, termasuk potongan 30 persen yang diambil perusahaan dari beberapa transaksi di App Store.

Pembatasan pada iOS juga membuat Meta sulit bersaing di kategori hardware dan menghapus miliaran dolar dari iklan. Ia menyatakan, ketergantungan Apple hanya akan menguntungkan produk mereka sendiri, tapi akan merugikan perusahaan.

Kritik Mark pada Apple ini juga bukan kali pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, ia memang sempat menyatakan kritik pada perusahaan pembesut iPhone tersebut. 

Pandangan Mark Zuckerberg Lainnya

Komentar Mark Zuckerberg Soal Apple Vision Pro
Ini Komentar Mark Zuckerberg Soal Apple Vision Pro, Mahal dan Bukan Masa Depan Impian Saya. (Doc: Meta)... Selengkapnya

Dalam podcast tersebut, Mark juga membahas sejumlah topik teknologi lainnya, termasuk AI. Salah satu area yang saat ini banyak menarik perhatiannya adalah soal neural interfaces, serta dunia fisik dan digital yang akan menyatu. 

Ia menuturkan, sebelum benar-benar menerapkan sesuatu yang terhubung langsung ke otak manusia jelas akan membutuhkan waktu. Namun, ia juga sempat membahas soal neural interfaces berbasis pergelangan tangan. 

Mark membayangkan, di masa depan, manusia bisa menggunakan gelang neural interfaces dan kacamata untuk mengirimkan pesan teks pada teman atau AI. 

Selain itu, ia juga percaya seiring berkembangnya kacamata pintar atau lensa kontak sebagai platform komputasi, internet akan 'melapisi' dunia fisik. 

"Saya pikir kita akan berada di dunia yang liar dengan sebagian besar bersifat fisik, tapi akan ada peningkatan jumlah objek virtual atau orang yang memancarkan hologram ke berbagai hal untuk berinteraksi dengan cara yang berbeda," tuturnya. 

"Tidak ada lagi dunia fisik dan dunia digital," tuturnya. 

Meta Singkirkan Pemeriksa Fakta Independen di Facebook dan Instagram, Para Aktivis Kecam Mark Zuckerberg!

Meta Sign
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t... Selengkapnya

Di sisi lain, Meta mengambil langkah kontroversial dengan menghentikan penggunaan pemeriksa fakta independen di Facebook dan Instagram.

Sebagai gantinya, perusahaan menerapkan sistem "catatan komunitas" ala X (sebelumnya Twitter), di mana keakuratan sebuah unggahan dikomentari oleh pengguna.

Dalam video yang dipublikasikan bersamaan dengan unggahan blog Meta pada Selasa (waktu setempat), CEO Meta Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa moderator pihak ketiga 'terlalu bias secara politik' dan sudah saatnya kembali ke kebebasan berekspresi.

Joel Kaplan, yang menggantikan Nick Clegg sebagai Head of Global Affairs Meta, menulis bahwa ketergantungan perusahaan pada moderator independen 'berniat baik', tetapi terlalu sering berujung pada penyensoran pengguna.

Keputusan ini menuai kecaman dari para aktivis anti ujaran kebencian. Mereka menduga perubahan ini didorong oleh keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump.

"Pengumuman Mark Zuckerberg adalah upaya terang-terangan untuk mendekati pemerintahan yang akan datang, dengan implikasi yang berbahaya," kata Ava Lee dari Global Witness, sebuah kelompok kampanye yang bertujuan mengawasi perusahaan teknologi besar, dikutip dari BBC, Rabu (8/1/2024).

"Klaim menghindari 'penyensoran' adalah langkah politik untuk lepas dari tanggung jawab atas ujaran kebencian dan disinformasi yang didorong dan difasilitasi oleh platform," ia menambahkan. 

Ancam Keselamatan Dunia Online

Program pemeriksaan fakta Meta saat ini, yang diperkenalkan pada 2016, merujuk unggahan yang tampaknya palsu atau menyesatkan ke organisasi independen untuk menilai kredibilitasnya.

Unggahan yang ditandai tidak akurat akan diberi label yang menawarkan informasi lebih lanjut kepada audience. Sistem tersebut akan digantikan, pertama di AS, oleh catatan komunitas. Meta mengatakan belum memiliki rencana untuk melakukan perubahan ini di Uni Eropa.

Sistem baru ini--yang menurut raksasa teknologi tersebut telah berhasil di X--melibatkan orang-orang dengan sudut pandang berbeda, menyepakati catatan yang menambahkan konteks atau klarifikasi pada unggahan kontroversial.

Molly Rose Foundation di Inggris menggambarkan pengumuman itu sebagai 'kekhawatiran besar bagi keselamatan dunia online'.

"Kami segera mengklarifikasi ruang lingkup langkah-langkah ini, termasuk apakah ini akan berlaku untuk konten bunuh diri, melukai diri sendiri, dan depresi," kata Kepala Molly Rose Foundation, Ian Russell.

"Langkah-langkah ini berpotensi memiliki konsekuensi mengerikan bagi banyak anak-anak dan orang dewasa muda," tuturnya.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya