Xiaomi Jadi Merek Smartphone Paling Berkembang, Tanpa Jualan di Amerika Serikat

Liputan6.com, Jakarta - Pasar smartphone global meningkat di tahun 2024 setelah mengalami tekanan di 2023. Pasalnya penjualan smartphone tahun 2023 dianggap paling rendah dalam 10 tahun terakhir.

Kini, perusahaan riset Counterpoint Research mengungkap, peningkatan penjualan smartphone tumbuh 4 persen dibandingkan tahun lalu.

Perbaikan ini dianggap sebagai berita bagus baik bagi pembeli ataupun bagi merek smartphone, salah satunya adalah Xiaomi.

Mengutip informasi dari Gizchina, Minggu (19/1/2024), Xiaomi menjadi pembesut smartphone paling berkembang pesat di tahun 2024.

Laporan Counterpoint bahwa pasar global Xiaomi tumbuh 1 persen pada 2024 dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini terbilang impresif, mengingat kompetitor penjualan smartphone seperti Apple dan Samsung turun 1 persen pada periode yang sama.

Xiaomi mendapatkan kesuksesan ini tanpa harus menjual smartphone di Amerika Serikat, salah satu pasar smartphone terbesar di dunia.

Alih-alih AS, Xiaomi memfokuskan pasar di Eropa, Asia, dan Afrika. Pasar-pasar tersebut membantu penjualan smartphone Xiaomi berkembang dengan sangat cepat.

Adapun kesuksesan Xiaomi ini tidak lepas dari strategi cerdas yang diterapkannya, meliputi:

• Lini produk baru: Xiaomi memperkenalkan produk-produk premium namun tetap menjaga produk mid-range-nya terjangkau.
• Pemasaran kreatif: Xiaomi menerapkan kampanye kuat dan kreatif untuk menarik lebih banyak kustomer.
• Fokus pada pasar berkembang: Xiaomi memfokuskan diri untuk ekspansi di wilayah di luar Amerika seperti Eropa dan Asia.

Terlepas dari Xiaomi, Samsung dan Apple justru mengalami performa tak begitu meningkat di tahun 2024.

Samsung masih menjaga pangsa pasarnya sebesar 19 persen dan memuncaki pasar smartphone global. Kesuksesan ini dipengaruhi oleh popularitas Galaxy S24 series dan Galaxy A series.

Sementara kompetitor utamanya, Apple, mendapatkan pangsa pasar 18 persen dan berada di urutan kedua di dunia.

Tak seperti versi sebelumnya, iPhone 16 series mendapatkan respon yang kurang di pasaran. Keterbatasan fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence jadi salah satu alasannya.

Masih dari riset Counterpoint, AI Generatif diprediksi menjadi fitur yang tersedia umum pada smartphone kelas menengah. Hingga 2028, perkirakan 90 persen smartphone dengan harga di atas USD 250 akan mendukung fitur AI generatif.

Pergeseran ini membuat tool AI lebih mudah diakses oleh semua orang. Brand seperti Xiaomi memiliki peluang untuk memimpin pasar dengan menawarkan fitur-fitur menarik untuk smartphone terjangkaunya.