Liputan6.com, Jakarta - Sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang pengelolaan energi dan otomasi, Schneider Electric berfokus pada solusi digital untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas, terutama di sektor manufaktur.
Melalui Peresmian Innovation Hub Jakarta, Schneider Electric semakin serius mendorong transformasi industri lewat digitalisasi dan otomasi.
“Schneider Elektrik sudah menunjukkan bukti bahwa efisiensi usaha produksi itu bisa dilakukan dengan berbagai macam inovasi, terutama dalam inovai teknologi 4.0.” Ujar Faisol Riza, Wakil Menteri Industri Republik Indonesia dalam acara peresmian Innovation Hub schneider Electric Indonesia di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Advertisement
Industries of the Future: Masa Depan Industri Lebih Cerdas
Schneider Electric memperkenalkan konsep Industries of the Future, yang menggabungkan teknologi informasi (IT) dan teknologi operasional (OT) dalam industri manufaktur.
Lewat pendekatan ini, proses produksi diklaim menjadi lebih efisien dan produktif karena digitalisasi dan otomasi berbasis platform terbuka. Bukan cuma sekadar teori, pendekatan ini sudah diterapkan di berbagai fasilitas Schneider Electric, termasuk di Indonesia.
Di Innovation Hub Jakarta, Schneider Electric memamerkan berbagai solusi teknologi yang mendukung konsep ini, di antaranya:
- EcoStruxure for Industry: Platform terbuka yang memungkinkan integrasi penuh antara sistem IT dan OT.
- EcoStruxure Automation Expert: Solusi otomasi berbasis perangkat lunak yang meningkatkan fleksibilitas dan integrasi industri.
- Lexium Cobot: Robot kolaboratif (cobot) yang membantu operasional jadi lebih aman dan efisien.
- AVEVA: Perangkat lunak industri yang mempermudah analisis data dan optimasi operasional.
- ProLeiT: Sistem kontrol dan otomasi canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi di sektor manufaktur.
Manfaat Teknologi Industries of the Future
Digitalisasi dan otomasi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Dengan solusi berbasis perangkat lunak, industri bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan proses produksi sesuai kebutuhan pasar.
Schneider Electric sudah membuktikan keberhasilan transformasi industri lewat pabriknya di Batam yang kini berstatus Smart Factory, dan dalam dua tahun, pabrik ini diakui oleh World Economic Forum sebagai Lighthouse Smart Factory untuk Revolusi Industri 4.0.
Digitalisasi dan otomasi di pabrik ini membuat sistem produksi lebih efisien, cerdas, dan berkelanjutan.
Teknologi Schneider Electric juga sudah dimanfaatkan di berbagai sektor industri. Contohnya:
- Otomasi Produksi di Schneider Batam: Penerapan sistem EcoStruxure untuk meningkatkan efisiensi produksi.
- EcoStruxure dalam Industri F&B: Mendukung perusahaan lokal dalam digitalisasi dan efisiensi sumber daya.
- Irigasi dengan Tenaga Surya: Pemanfaatan Altivar 320 Solar untuk sistem pompa irigasi yang hemat energi dan andal.
Dengan berbagai inovasi ini, Schneider Electric terus berupaya menghadirkan solusi teknologi yang membuat industri di Indonesia makin cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Advertisement
Schneider Electric Targetkan Nol Emisi di Indonesia pada 2060
Untuk diketahui, PT Schneider Electric Indonesia yang merupakan anak perusahaan Schneider Electric, berusaha mendukung Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan transformasi digital manajemen energi dan otomasi, memperingati 50 tahun perjalanannya Schneider Electric di Indonesia.
Cluster President Indonesia and Timor Leste, Schneider Electric, Roberto Rossi mengatakan perusahaan berkomitmen dan berambisi melakukan dekarbonisasi secara menyeluruh. Hal itu sejalan dengan skenario Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
“Atau panel antar pemerintah serta Paris Agreement tentang Perubahan Iklim,” ujar Rossi kepada Liputan6.com, Sabtu (8/4/2023).
Rossi menjelaskan, Schneider Electric berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat celcius. Rencana tersebut terdiri dari operasi netral karbon pada 2025 mendatang.
“Begitu pun pengurangan karbon absolut sebesar 25 persen di seluruh rantai nilai pada 2030 dan “Net-Zero ready” dalam operasionalnya,” jelas Rossi.
Tidak hanya itu, rantai nilai netral karbon secara menyeluruh pada tahun 2040 dan emisi CO2 Net-Zero di seluruh rantai nilai pada 2050. Schneider Electric telah menetapkan target pada 2060 telah nol emisi.
“Target serta inisiatif yang telah ditetapkan Schneider Electric sejalan dengan target pencapaian nol emisi di Indonesia pada 2060 atau lebih cepat,” ucap Rossi.
Rossi mengungkapkan, Schneider Electric telah memberikan kontribusi solusi energi berkelanjutan sejak 1973 dan menunjukkan komitmen teguh terhadap manajemen energi, serta otomatisasi di Indonesia.
Produk dan layanan inovatif dirancang untuk mempromosikan keberlanjutan, Schneider Electric memberikan langkah tepat untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan di Indonesia.
“Dalam mempertegas komitmen mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan di masa mendatang, kami tidak dapat berjalan sendiri untuk menjadi enabler,” ungkap Rossi.
Schneider Electric melakukan kolaborasi secara lintas sektor, termasuk pemerintah, mitra kerja, pelanggan lokal dengan solusi dan layanan digital, serta berbagai perusahaan Net-Zero di sepanjang rantai usaha.
Selama 50 tahun terakhir, Schneider Electric telah berkembang secara signifikan di pasar energi Indonesia dan senantiasa menjadi mitra yang dapat diandalkan, baik untuk segmen bisnis maupun konsumen.
“Untuk menandai pencapaian bersejarah ini, PT Schneider Electric Indonesia mencanangkan Green Heroes for Life (GHFL), mendorong dan mengajak seluruh pihak untuk turut serta memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia,” tegas Rossi.
Infografis Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong
Advertisement
