Twitter Ingin Melantai di Bursa, Pro-Kontra Bermunculan

Jumlah pengguna Twitter yang mencapai 218 juta dianggap masih terlalu kecil dan tak akan berdampak besar pada iklan yang dipasang.

oleh Denny Mahardy diperbarui 07 Okt 2013, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2013, 20:00 WIB
twitter-131007c.jpg

Niat Twitter untukmenjadi perusahaan terbuka sedang jadi perbincangan hangat. Sosial media berlogo burung biru itu berharap bisa menambahkan modal perusahaannya menjadi USD 1 milyar setelah go public.

Di lain sisi, niat Twitter mendapat komentar pedas dari kalangan perusahaan periklanan. Jumlah penggunanya yang mencapai 218 juta itu dianggap masih terlalu kecil untuk memberikan dampak yang besar pada iklan yang dipasangnya.

Jumlah pengguna aktif diatas 218 juta itu menurut praktisi periklanan masih kecil. Jumlah itu hanya seperlima dari pengguna Facebook yang telah mencapai 1,15 juta.

"Skala tetaplah penting," ungkap Adam Shlachter, Senior Vice President of Media dari lembaga iklan digital DigitasLBi yang Liputan6.com kutip dari Wall Street Journal, Senin (7/10/2013).

Data Forrester Research mengungkap 22% pengguna internet di Amerika Serikat telah berada di Twitter. Sedangkan 77% pengguna internet di negeri itu berada di jaringan Facebook dan aktif membuka jejaring sosial itu minimal sebulan sekali.

Tak hanya jumlahnya yang masih dianggap kecil, pertumbuhan jumlah pengguna yang mulai melambat dijadikan salah satu alasan keraguan kalangan praktisi periklanan. Pertumbuhan pengguna Twitter di kuartal kedua telah melambat sebesar 7% dibanding kuartal sebelumnya.

Meskipun ada yang meragukan, ternyata masih ada yang tetap optimis dengan kekuatan Twitter. Salah satu pengamat yang optimis akan kekuatan Twitter yakni Jeff Charney, Chief Marketing Officer Progressive.

"Lebih dari 200 juta orang di 'Twitter Nation' merupakan sebuah kekuatan dan cukup berpengaruh untuk diperhatikan," kata Jeff.

Pengguna Twitter yang berasal dari berbagai kalangan termasuk perusahaan dan tokoh penting dinilai Jeff sebagai potensi untuk mempengaruhi masyarakat. Pengguna Twitter pun dilihat Jeff memiliki kemungkinan saling mempengaruhi satu sama lain.

Twitter berniat melepas perusahaannya ke publik setelah merasa memiliki pengguna yang cukup besar di seluruh dunia.Perusahaan itu telah mengajukan proses memasuki pasar terbuka kepada Securities and Exchange Commission AS pekan lalu. (den/dew)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya