Perangkat elektronik saat ini umumnya diproduksi di berbagai manufaktur yang berada di China atau negara Asia lainnya. Hanya Motorola Moto X saja mungkin satu-satunya smartphone terbaru yang proses produksinya benar-benar dilakukan di Amerika Serikat.
Namun untuk ke depannya diprediksi akan semakin banyak smartphone yang lahir di Amerika Serikat. Salah satu indikasinya adalah perusahaan manufaktur terbesar asal China, Foxconn, disebutkan sedang berencana membangun beberapa pabrik baru, dan negeri Paman Sam termasuk dalam daftar pilihannya.
Sebelumnya, pembuat elektronik berbondong-bondong memilih China sebagai lokasi investasi karena tingginya ketersediaan tenaga kerja buruh dengan upah murah. Akan tetapi belakangan isu permintaan upah tinggi buruh di sejumlah negara Asia dianggap bisa mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Foxconn sendiri disebutkan memilih Amerika Serikat karena tenaga kerja di negara itu dinilai lebih terampil. Menurut Phone Arena, Senin (25/11/2013), perusahaan berbasis di Taiwan itu juga disebutkan akan menginvestasikan dana lebih besar untuk alat produksi otomatis.
Laporan itu menyebutkan Foxconn akan membangun sepasang pabrik, satu di wilayah West Coast dan yang lainnya di East Coast. Pabrik Foxconn itu nantinya akan digunakan untuk memproduksi smartphone segmen high-end,sedangkan model lainnya masih akan dibuat di China.
Terry Gou yang merupakan pendiri dan chairman Foxconn dikabarkan telah menemui Gubernur Arizona, Janice Brewer untuk membahas rencana pembangunan fasilitas Foxconn disana. Gou mengklaim bahwa wilayah West Coast terlalu fokus pada pengembangan industri software dan memerlukan pengembangan hardware agar bisa seimbang. (den/dhi)
Â